Bom bunuh diri tewaskan 5 orang di Madinah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bom bunuh diri tewaskan 5 orang di Madinah

EPA

Seorang pelaku dan 4 petugas keamanan tewas. Sebelumnya, bom juga meledak di kota Qatif dan Jeddah.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Ledakan bom bunuh diri terjadi di dekat Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi, pada Senin malam, 4 Juli, waktu setempat.

AFP melaporkan, bom bunuh diri di Madinah mengakibatkan pelaku tewas di tempat, 4 petugas keamanan menjadi korban meninggal dunia, dan 5 lainnya terluka.

Serangan terjadi di dekat petugas keamanan di lapangan parkir Masjid Nabawi, masjid terbesar kedua di dunia yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Ledakan tersebut terjadi sesaat setelah adzan maghrib berkumandang, ketika umat Muslim berbuka puasa.

Pada bulan Ramadan, Masjid Nabawi memang selalu dipenuhi jutaan jamaah dari pelosok dunia yang menunaikan ibadah umrah.

Menurut pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, pelaku meledakan bom yang dipasang dalam bentuk sabuk ketika akan dikonfrontir oleh petugas keamanan. Mereka mendekati pelaku karena bertindak mencurigakan di dekat area tempat parkir Masjid Nabawi.

“Ketika petugas keamanan hendak menghentikannya, ia meledakkan dirinya dengan sabuk tersebut. Ia langsung tewas di tempat dan mengakibatkan 4 petugas keamanan meninggal dunia,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Sebelumnya, telah terjadi dua ledakan bom bunuh di dua kota berbeda di Arab Saudi pada hari yang sama. (BACA: Serangan 4 Juli di dekat Konsulat AS di Jeddah tewaskan satu orang

Bom bunuh diri menewaskan pelaku dan melukai dua petugas keamanan di dekat Konsulat Amerika Serikat di Kota Jeddah. Pelaku bom bunuh diri di Jeddah diidentifikasi sebagai warga negara Pakistan dengan nama Abdullah Qalzar Khan.

Sedangkan pada Senin petang, terjadi ledakan di Qatif, kota bagian timur Arab Saudi, yang menyasar Masjid Syeikh Faraj Al’Umran — sebuah masjid umat Syiah. Hanya pelaku yang dilaporkan tewas dalam insiden di Qatif ini. 

Tak ada WNI jadi korban

Menanggapi situasi keamanan di tiga tempat berbeda di Arab Saudi, Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap tenang sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan keamanan pribadi dan keluarga.

KJRI juga mengimbau warga negara Indonesia yang sedang berada di Arab Saudi untuk ibadah umrah agar selalu membawa identitas diri seperti passport pada saat bepergian, dan menghindari daerah atau wilayah yang berpotensi membahayakan. 

Hingga kini, menurut KJRI, belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dalam rentetan serangan bom di Madinah, Qatif, dan Jeddah. Menurut informasi yang dikumpulkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), terdapat 800 ribu WNI yang saat ini bermukim di Arab Saudi. Sebanyak 100 ribu di antaranya berada di Madinah.

Apabila terdapat perkembangan mengenai WNI yang terkena dampaknya, diharapkan untuk segera menghubungi hotline KJRI Jeddah di +966581781945 dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Riyadh di +966598881945.

Jokowi kutuk aksi terorisme

Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan aksi kekerasan seperti ini tidak bisa diterima, mengingat insiden ini adalah bagian dari rentetan pengeboman dalam beberapa hari belakangan yang telah terjadi sebelumnya seperti di Irak, Turki, dan Bangladesh.

“Aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan. Dan harus kita kutuk. Tidak ada toleransi untuk aksi seperti itu. Apalagi ini di Masjid Nabawi,” kata Jokowi.

“Rakyat Indonesia berduka, menyampaikan duka cita kepada rakyat dan pemerintah Arab Saudi.” —Rappler.com

Baca laporan Rappler tentang bom di Madinah: 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!