Jika Portugal juara, Ronaldo berpeluang untuk akhiri rivalitas dengan Messi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jika Portugal juara, Ronaldo berpeluang untuk akhiri rivalitas dengan Messi

EPA

Ronaldo dan Messi belum pernah bawa gelar untuk negaranya

JAKARTA, Indonesia — Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dianggap sebagai pemain sepak bola terhebat di dunia untuk saat ini.

Keduanya menorehkan tinta positif di La Liga Spanyol. Jika Ronaldo sukses bersama Real Madrid, maka Messi membawa Barcelona menjadi salah satu tim terkuat di dunia.

Namun, jika sejarah hanya menghakimi bakat-bakat terbaik ini dengan pencapaian-pencapaian di panggung internasional, maka kedua pemain itu melempam. Baik Ronaldo maupun Messi belum pernah mengecap kesuksesan.

Tapi hal itu bisa berubah malam nanti, atau Senin dini hari, 11 Juli, di mana sang kapten Portugal dapat menggunakan final Euro 2016 untuk memberikan pukulan telak dalam salah satu rivalitas terhebat di sepak bola.

Ronaldo telah melalui gemuruh ketidakpuasan di turnamen ini. Penampilan dan tingkah lakunya menjadi sorotan. Kini ia akan memimpin timnya menuju partai puncak, berhadapan dengan tuan rumah Perancis di Paris.

Seandainya ia mengakhiri turnamen ini dengan meraih trofi, itu bukan hanya memahkotai karier luar biasanya, namun juga akan menutup perdebatan yang telah membelah para penggemar sepak bola di seantero dunia.

Ronaldo dan Messi bergantian menjadi Pemain Terbaik Dunia selama beberapa tahun terakhir, kerap dengan hanya sedikit suara yang memisahkan mereka di papan perhitungan atau dalam lemari-lemari trofi mereka.

Total mereka berdua telah meraih delapan gelar Ballon d’Or (Messi lima gelar, Ronaldo tiga gelar) dan telah menjadi pemicu perdebatan tanpa henti di antara para penggemar dan pengamat untuk memilih yang terbaik di antara keduanya.

Walau demikian, keduanya belum pernah memimpin negaranya meraih kejayaan di turnamen benua atau Piala Dunia.

Rivalitas yang telah berlangsung selama satu dekade ini dan melibatkan dua klub terbesar di dunia, kemungkinan akan menuju momen penentuan.

Ketika Argentina pimpinan Messi gagal mengalahkan Chile di final Piala Amerika bulan lalu itu terbukti menjadi pukulan keras bagi sang pemain, yang segera mengumumkan pensiunnya dari ajang internasional setelah pertandingan itu. 

Ronaldo berhenti bersungut-sungut

Ronaldo dan Messi bergantian menjadi Pemain Terbaik Dunia selama beberapa tahun terakhir. Foto dari Facebook/selecoesportugal

Pemenang puluhan trofi bersama Barcelona, Messi (29 tahun) merupakan bagian dari empat kekalahan di partai final bersama tim nasional; tiga di Piala Amerika dan satu di Piala Dunia 2014 di Brazil.

Beberapa pekan setelah final Copa America 2016, Euro 2016 menawarkan peluang bagi Ronaldo untuk memperlihatkan keunggulannya dan mengakhiri perdebatan. Kemenangan melawan Perancis akan mendongkrak dirinya menuju kuil para pemain legendaris yang telah mengecap kesuksesan di ajang internasional.

Pele, Diego Maradona, Zinedine Zidane, Franz Beckenbauer, dan Michel Platini memiliki koleksi gelar bersama timnasnya masing-masing untuk mengukuhkan posisi mereka sebagai pemain-pemain terbaik di generasinya.

Itu adalah daftar yang tanpa diragukan dapat dimasuki Ronaldo, dan ia menuju ke sana dengan pertanda yang tepat.

Pemain 31 tahun itu, yang menelan kekecewaan di final Piala Eropa 2004 ketika timnya ditaklukkan Yunani, memulai Piala Eropa dengan pengaruh dirinya terhadap tim begitu menjadi sorotan.

Ketika Portugal gagal memenangi lima pertandingan pertama mereka dalam 90 menit, Ronaldo terlihat kerap merengut kepada rekan-rekan setimnya dan mengangkat tangan ketika operan-operan gagal berbuah hasil dan peluang-peluang pun tidak tercipta.

Ia melempar microphone milik seorang wartawan ke danau ketika ditanyai saat sedang berjalan bersama tim, dan dikritik untuk komentar pongahnya terhadap Islandia setelah Portugal ditahan imbang 1-1 dengan tim negara kecil itu pada pertandingan pembukaan mereka.

Namun untuk semua aksi teatrikal itu, ketika tirai diangkat untuk pertandingan terbesar mereka di turnamen ini, ia tidak diragukan lagi merupakan bintang turnamen, mencetak satu gol melalui tandukan kepala dan menjadi aktor dari terciptanya gol lain saat menang 2-0 atas Wales di semifinal.

Portugal saat ini merupakan tim yang jauh dari tim yang dihuni para pemain berbakat sepanjang sejarah terkini mereka, dan lawannya, Perancis, menjadi sangat difavoritkan untuk menjadi juara. Namun Ronaldo yang menginspirasi kemenangan akan, untuk sesaat, membuat Messi tertutup bayang-bayangnya. —Rappler.com

Baca laporan lengkap Rappler tentang Euro 2016:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!