Pokemon Go memakan korban di dunia nyata

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pokemon Go memakan korban di dunia nyata
Baru sepekan Pokemon Go diluncurkan, aplikasi game ini telah memakan korban di dunia nyata.

Rabu, 13 Juli

Warga Australia dipecat gara-gara Pokemon GO

Seorang warga Australia terpaksa kehilangan pekerjaannya di Singapura hanya karena Pokemon GO. Hal itu bermula karena dia mengeluh melalui media sosial, di Negeri Singa itu Pokomen GO belum bisa dimainkan.

Sonny Truyen diketahui baru satu pekan menjadi konsultan mesin pencari untuk situs properti 99.co. Alih-alih menikmati pekerjaan baru di Singapura, dia malah harus menjadi pengangguran.

“Kalian tidak bisa menangkap pokemon di negara yang menyebalkan ini,” tulis Truyen di akun personal Facebooknya pada akhir pekan lalu.

Alhasil kommentar itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Direktur Eksekutif dari 99.co, Darius Cheung, akhirnya memecat Truyen dan meminta maaf kepada warga Singapura atas perilaku mantan pegawainya tersebut.

Dalam sebuah blog yang diunggah hari Senin, Cheung juga mendorong kepada seluruh warga Negeri Singa agar berhenti menyebar pesan bernada kebencian dan perpecahan.

Sejar kejadian itu, Truyen akhirnya menon-aktifkan akun media sosialnya dan meminta maaf melalui situs media digital, Mashable.

“Itu ego saya yang mendorong saya menulisnya dan merupakan penilaian yang keliru dengan melabeli satu negara hanya karena permainan Pokemon,” tulis Truyen dalam situs tersebut.

Kendati begitu, pria keturunan Vietnam ini tetap membela diri menulis status tersebut di akun Facebooknya karena dia kerap dihina lantaran bukan sepenuhnya warga Australia berkulit putih.

“Sangat mengecewakan sebagian besar warga Singapura justru menyerang saya dan menolak untuk memberikan kesempatan untuk menjelaskan alasan saya berbuat demikian,” tutur Truyen. – dengan laporan AFP/Rappler.com

 Senin, 11 Juli

JAKARTA, Indonesia—Permainan yang berbasis teknologi Augmented Reality, Pokemon, dilaporkan telah mengakibatkan sebuah peristiwa perampokan di daerah Missouri, Amerika Serikat, seperti dilansir oleh Yahoo! News pada Senin, 11 Juli.

Departemen kepolisian O’Fallon mengumumkan peringatan di akun Facebook mereka setelah para tersangka perampokan yang berusia antara 16 hingga 18 tahun ditemukan di dalam sebuah kendaraan dengan kepemilikan senjata api, beberapa saat setelah mereka menindaklanjuti laporan perampokan bersenjata.

Para remaja tersebut merupakan tersangka dari beberapa perampokan bersenjata di daerah St. Louis dan St. Charles. Petugas percaya bahwa para tersangka menggunakan aplikasi Pokemon Go untuk mengundang para Pokemon Trainer yang akan menjadi mangsa mereka.

“Kami percaya mereka menaruh beacon di PokeStop yang menarik minat lebih banyak orang untuk mampir di lokasi tersebut. Mereka sepertinya menggunakan aplikasi tersebut untuk mengetahui lokasi pemain yang berdiri di sekitar lokasi tempat parkir atau lokasi manapun yang mereka inginkan,” tulis petugas kepolisian dalam akun Facebook mereka.

Pokemon Go menggabungkan dunia nyata dan dunia Pokemon dengan teknologi Augmented Reality dan berhasil menjadi aplikasi paling banyak diunduh di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru hanya beberapa hari setelah peluncurannya.

Foto-foto para Pokemon Trainer yang berjalan dengan telepon genggam di tangan sudah banyak beredar di media sosial.

Seorang remaja di Amerika Serikat bernama Shayla Wiggins bahkan sempat kaget saat ia menemukan sebuah mayat di sungai ketika sedang berusaha menangkap Pikachu.

“Ketika saya melihat ke suatu arah, saya menyadari ada sesuatu yang hanyut di air, tepat di depan saya,” kata remaja yang tinggal di Wyoming tersebut kepada BuzzFeed.

Wiggins kemudian langsung menghubungi pihak berwajib.

Mike Schultz, seorang sarjana Ilmu Komunikasi di New York mendapatkan luka di tangannya setelah terjatuh dari papan seluncur saat berusaha menangkap Pokemon.

Di Australia, pihak kepolisian kawasan utara telah mengeluarkan peringatan bagi para Pokemon Trainer untuk tidak masuk ke kantor polisi Darwin yang merupakan salah satu lokasi PokeStop.

Pokemon Go merupakan aplikasi permainan berbasis teknologi Augmented Reality yang merupakan kerjasama The Pokemon Company dengan Niantic Labs, mantan anak perusahaan Google yang sebelumnya juga pernah merilis game Augmented Reality lainnya, Ingress. —Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!