SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Di Minggu pagi yang cerah, 17 Juli, jarum jam masih menunjuk ke angka tujuh, namun puluhan orang telah berkumpul di depan Pintu VII Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Sebagian besar dari mereka sibuk melihat ke arah smartphone yang selalu siap berada di tangannya. Mereka merupakan pemain dari game Pokemon GO yang baru saja dirilis secara global dua pekan lalu —namun belum diluncurkan secara resmi di Indonesia.
Ramainya para trainer yang menangkap pokemon bareng2 di GBK @RapplerID pic.twitter.com/RMl898kVSH
Dalam gathering pertama yang diselenggaran komunitas Pokemon GO Indonesia ini, ratusan orang berkumpul untuk sama-sama mengumpulkan Pokemon dan berbagai pengetahuan seputar game yang hingga kini belum masuk ke PlayStore maupun iTunes Indonesia.
Salah satunya adalah Fino. Anak berusia lima tahun ini tinggal di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, dan sudah berada di level 7.
Kenalin. Fino, 5 tahun, pokemon trainer @RapplerID pic.twitter.com/3nJsuOuqz5
“Ayahnya yang ngajarin,” ujar sang ibunda, Cici, yang mengantar anaknya ke GBK khusus untuk menangkap Pokemon. Fino sangat bersemangat untuk hadir di gatherhood ini, bahkan ia sudah bangun dari pukul 4 pagi dan membangunkan orang tuanya agar segera mengantarkannya.
Memang, menurut penuturan Cici dan suaminya, Anjar, Fino menjadi lebih aktif sejak bermain Pokemon GO. Hal tersebut yang membuat keluarga ini mendukung hobi Fino untuk mengumpulkan Pokemon.
“Habisnya kalau sebelum ada ini dia main PSP (PlayStation Portable) di rumah melulu, tapi pas ada ini dia jadi rajin cari Pokemon,” kata Anjar.
Tak hanya Cici dan Fino, berdasarkan pemantauan, para Pokemon trainer yang hadir memang berasal dari beragam usia, jenis kelamin, serta pekerjaan. Ada yang datang sendiri untuk bertemu teman baru, ada yang datang dengan teman yang sudah dikenal sebelumnya, bahkan ada yang datang dengan pasangannya.
Para trainer yang hadir memiliki dresscode tersendiri berdasarkan tim yang mereka bela, merah untuk Tim Valor, biru untuk Tim Mystic, dan kuning untuk Tim Instinct.
Pick your team! Ada stiker yg dijual cuma seharga 5000 loh! (#TeamInstinct temennya cuma dikit. Hiks) @RapplerID pic.twitter.com/3MSjGxNdmh
Demam Pokemon GO ini juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk meraup rejeki. Di acara gatherhood ini ada yang menjual stiker tim seharga 5 ribu rupiah, tote bag seharga sekitar 15 ribu rupiah, hingga kaos seharga sekitar 90 ribu rupiah.
Saat para trainer sedang berkumpul di depan Pintu II GBK, tiba-tiba sebagian dari mereka berteriak. Ternyata sumber keramaian tersebut adalah munculnya Venusaur, bentuk evolusi kedua setelah Bulbasaur dan Ivysaur, yang tiba-tiba muncul.
Maaf koneksi fb live nya mati. Saat ini para pokemaster di GBK baru saja menangkap Venusaur! @RapplerID pic.twitter.com/jmI1huKFF5
Simak keseruan gatherhood di GBK, Senayan, Jakarta, dalam video berikut.
Komunitas Pokemon GO sendiri merupakan komunitas yang berbasis di Facebook, dengan jumlah anggota lebih dari 55 ribu orang. Dalam grup ini terdapat banyak informasi terkini serta event-event Pokemon GO di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pokemon GO merupakan aplikasi game berbasis teknologi Augmented Reality yang menyatukan dunia nyata dengan pengalaman menangkap pokemon. Hingga kini, Pokemon GO baru dirilis secara resmi di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa. —Rappler.com
Baca laporan Rappler tentang Pokémon GO:
- Pokémon GO: Game terbaru dari The Pokémon Company dirilis pada 2016
- Game Pokemon Go resmi diluncurkan di beberapa negara
- Tips dan trik untuk para ‘Pokemon Trainer’
- Pokemon Go memakan korban di dunia nyata
- Pokemon Go membawa gadis ini menemukan mayat
- Bagaimana Pokémon GO membuat saya kembali bermain di luar rumah
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.