Wisata murah: 2 hari di Hanoi tanpa membuat tabunganmu jebol

Rhea Claire Madarang

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Wisata murah: 2 hari di Hanoi tanpa membuat tabunganmu jebol
Bagaimana cara menikmati 2 hari di Hanoi tanpa perlu khawatir tabunganmu jebol?

JAKARTA, Indonesia — Wisata ke Hanoi adalah upaya untuk menemukan kedamaian, seperti ketika kamu berjalan menelusuri danau bening kehijauan dan memasuki kuil kuno yang memesona. Mereka tersebar di sekitar bahkan di tengah danau.

Meski demikian, tak jauh dari sana, ada jalanan yang dikuasai oleh sepeda motor. Kendaraan roda dua ini memang memadati Kota Hanoi, hingga menyeberang jalan menjadi salah satu tantangan saat melancong di sana.

Semua foto oleh Rhea Claire Madarang kecuali tertulis sebaliknya.

Tentu saja, tujuan utama wisata di kota ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO, Ha Long Bay, dengan ketenangan dan kenangan bersejarah di tengah kesibukan kota.

Namun, tak ada salahnya bila menjelajahi tempat-tempat lainnya yang tak kalah indah. Faktanya, dua hari bahkan tak cukup untuk menyaksikan semuanya tempat atraksi di Hanoi.

Berikut adalah daftar tempat-tempat terkenal yang bisa kamu capai di Hanoi dalam 2 hari saja.

Hari pertama: Menyusuri tepi danau dan tur budaya

Danau Hoan Kiem adalah salah satu titik paling populer, juga indah untuk berfoto-foto di Hanoi. Suasananya tenang, dengan jajaran pohon yang mengelilingi danau.

Sebuah pagoda diam berdiri di atas pulau kecil tengah danau. Ada pula jembatan Huc yang tampak elegan dengan warna merahnya, menghubungkan dari daratan menuju Kuil Ngoc Son.

Kamu tak perlu pusing, karena merupakan wilayah turis, maka ada banyak atraksi, akomodasi, dan tempat makan yang mengelilingi Danau Hoan Kiem. Ini adalah titik strategis untuk memulai petualangan!

Semua foto oleh Rhea Claire Madarang kecuali tertulis sebaliknya.

Tak ada salahnya bila kamu bangun pagi untuk menikmati embun menggantung di atas danau, juga suasana syahdu masyarakat lokal yang berlatih tai chi, bersepeda, dan olahraga lainnya. Sekadar berjalan dan bersantai sembari menikmati suasana syahdu juga layak dicoba.

Kuil Ngoc Son baru buka pada pukul 8 pagi. Jadi sebelumnya, kamu bisa menyeberangi jembatan merah dan menikmati bersantai di sana. Tiket masuknya sebesar 30 ribu Dong Vietnam (setara Rp 18 ribu).

Rata-rata tiket masuk ke kuil dan museum di Hanoi memang tak melebihi 40 ribu Dong, atau setara Rp 25 ribu.

Foto oleh Ros Flores.

Setelah berkeliling danau dan kuil, kamu bisa lanjut jalan kaki, atau menaiki cyclo — mirip dengan becak — ke bangunan bersejarah di sisi barat danau. Ada Rumah Opera Hanoi yang bergaya Eropa, dan Katedral St. Joseph yang merupakan peninggalan kolonial Perancis.

Ada baiknya kamu bernegosiasi dengan pengemudi cyclo sebelum naik. Harganya sekitar Rp 60 ribu untuk satu jam.

Menaiki cyclo, becak ala Vietnam. Foto oleh Ros Flores

Rumah Opera bergaya Perancis.

Katedral di Hanoi.

Sisi utara danau akan membawamu kembali ke masa lalu, di daerah Old Quarter. Kamu bisa menyaksikan 36 ruas jalan yang berusia 1.000 tahun. Uniknya, jalan ini dinamai sesuai produk yang dijual di jalan itu; beberapa toko bisa terlihat masih berjualan sesuai namanya. Kamu bisa menemukan sutera pelangi, hiasan kertas berkilauan obat-obatan herbal, dan lain-lain.

Tak ada salahnya menggunakan cyclo, tetapi lebih baik kalau berjalan dan sengaja nyasar di jalanan dan lembah Old Quarter. Kamu bisa menemukan rumah bergaya kolonial dengan cat kuning terang, juga kuil dan pagoda kecil.Jalanan tua di Old Quarter.

Dua jalanan dari bagian selatan danau adalah Museum Perempuan Vietnam, salah satu yang terbaik di Hanoi. Kamu bisa berkunjung dulu bila memilih berjalan kaki di sekitar Old Quarter pada siang hari, terutama kalau matahari sedang panas-panasnya.

Museum ini menampilkan sejarah perempuan Vietnam, dari suku pedalaman dan petani serta pedagang, hingga tokoh politik dan revolusioner yang berperan dalam kemerdekaan Vietnam.

Beragam kain tradisional, kerajinan tangan, dan artefak buatan perempuan juga dipajang di museum berlantai 5 ini. Tiket masuknya 30 ribu Dong.

KISAH PEREMPUAN. Di Museum Permepuan Vietnam.

Di bagian timur, ada museum lain seperti Museum Sejarah Nasional Vietnam dan Museum Revolusi Vietnam.

Pada sore hari, sempatkanlah menonton Teater Boneka Air Thang Long yang juga berada di sisi timur danau. Tiketnya 100 ribu Dong.

Boneka kayu berwarna-warni akan berakting dan menari diiringi musik tradisional Vietnam yang dimainkan secara langsung. Kisahnya dari legenda dan kehidupan sehari-hari warga Vietnam.

Hari kedua: Lebih banyak budaya dan sejarah

Kamu bisa keluar dari area Danau Hoan Kiem untuk perjalanan hari kedua. Bisa menggunakan taksi yang akan menghabiskan 20-30 ribu Dong (sekitar Rp 12-18 ribu rupiah), karena jaraknya bisa 3 kilometer lebih.

Namun, kalau kamu pergi sendiri, bisa juga menyewa sepeda (sekitar 100 ribu Dong) atau sepeda motor (sekitar 200 ribu Dong atau Rp 120 ribu) selama sehari. Hati-hati, karena pengendara motor di sini sangat liar, terutama di jalanan besar. Tak adanya jalur khusus membuat kewaspadaan dan percaya diri di jalan sangat penting.

Mulai perjalananmu dengan mengarah ke barat, di mana ada Mausoleum Ho Chi Minh. Kenakan pakaian tertutup karena celana pendek dan tank top tak diperbolehkan. Mausoleum ini tutup sebelum tengah hari, sehingga kamu harus datang pagi-pagi. Tak dipungut biaya masuk.

PERISTIRAHATAN SANG PAHLAWAN. Di sinilah letak sisa-sisa dari Ho chi Minh disemayamkan.

Setelahnya, kamu bisa jalan ke Museum Ho Chi Minh yang terletak berdekatan (tiket masuk 25 ribu Dong atau setara Rp 15 ribu) untuk mendalami kehidupan presiden dan pahlawan nasional Vietnam ini. Dikisahkan pula narasi revolusi dan artefak.

KISAH HIDUP HO CHI MINH. Bisa kamu saksikan di Museum Ho Chi Minh yang menampilkan artefak dari pahlawan nasional Vietnam itu.

Masih tak jauh dari sana, ada juga situs warisan dunia UNESCO, Benteng Kerajaan Thang Long. Tempat ini adalah pusat kekuatan politik pada abad ke-11, dan merupakan markas pusat militer hingga 2010 lalu.

Beberapa infrastruktur yang masih tersisia adalah tembok tempat tiang bendera dan pagar, yang bisa kamu nikmati selain kebun yang sangat terawat. Kamu harus membayar 30 ribu Dong untuk masuk.

BENTENG KEKAISARAN. Dengan infrastruktur megah dan kebun terawat, tempat ini layak dikunjungi. Luong Thai Linh/EPA

Kalau masih ada waktu, pergilah ke Pagoda Tran Quoc, yang tertua di Hanoi. Usianya mencapai 1.500 tahun.

Pagoda berwarna merah cerah ini sangat mencolok dan kontras bersanding dengan air Danau Barat yang berwarna kehijauan. Kamu tak perlu membayar untuk masuk pagoda.

PAGODA TERTUA. Pagoda Tran Quoc ini berusia 1500 tahun.

Perhentian terakhir siang ini adalah Kuil Kesusastraan, yang didedikasikan untuk filsuf dan guru bersejarah, Konfusius. Tempat ini juga merupakan universitas pertama di Vietnam.

Tampak permainan warna yang indah: hijau pekat dari taman dan danau bersanding dengan warna merah dari aula dan struktur lain di kuil. Tiket masuknya 30 ribu Dong.

MUSEUM LITERATUR. Juga merupakan universitas pertama di Vietnam.

Kamu bisa kembai ke Danau Hoan Kiem dan menikmati pemandangan senja. Dari kejauhan, jembatan merah dan pepohonan berkilauan, tampak memantul di permukaan danau.

Jangan segan mendekat atau berjalan menyeberangi jembatan merah dan menyaksikan lampu kota sembari menjalani malam terakhirmu di Hanoi.

SENJA DI DANAU. Jembatan Huc tampak indah dengan hiasan lampu pada malam hari. Foto oleh Ros Flores

Selama di Hanoi, kamu bisa tinggal di daerah Old Quarter atau Danau Hoan Kiem yang bertaburan dengan hotel dan hostel. Kamar hostel hanya membutuhkan 100 ribu Dong, atau kamar untuk dua orang dengan harga 400 ribu Dong (atau Rp 234 ribu). —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Black Hair, Hair, Person

author

Rhea Claire Madarang

Claire Madarang is a traveler, writer, biodiversity communications practitioner, and facilitator of nature play activities. Follow her adventures, travel tips, and reflections on her blog Traveling Light and on her Instagram