Kabupaten Dompu diguncang gempa 5,6 skala richter

JAKARTA, Indonesia – Kabupaten Dompu di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa berkekuatan 5,7 skala richter pada Senin, 1 Agustus. Kendati begitu, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto menyebut lokasi gempa bumi berada di 8,23 lintang selatan hingga 117,86 bujur timur.

“Pusat gempa di 63 km arah barat laut Kabupaten Dompu dengan kedalaman 22 km,” ujar Agus.

Getaran gempa juga terasa hingga ke Pulau Lombok dengan kekuatan getaran mencapai 4 ‘modified mercalli intensity’ (MMI). Getaran gempa dirasakan hingga ke Pulau Bali yakni di Denpasar 3 MMI dan Nusa Dua 2 MMI. Artinya, getaran yang dirasakan relatif rendah.

“Getaran di Mataram lumayan keras sampai beberapa bagian dinding kantor BMKG Stasiun Geofisika Mataram mengalami keretakan,” tutur dia.

Akibat gempa, warga pun merasa panik dan berhamburan keluar. Herdin, salah seorang warga Keluarahan Mande, Kota Bima mengaku terkejut ketika merasakan rumahnya bergoyang, sehingga dia keluar rumah bersama seluruh anggota keluarganya.

“Saya sedang berbaring di kamar menjaga anak yang sedang sakit, tiba-tiba rumah bergoyang. Spontan saya menyebut Allahu Akbar, sambil mengangkat anak keluar dari kamar bersama istri,” ujar anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) kota Bima ini.

Berdasarkan informasi terakhir dari Sekretaris BPBD Kabupaten Dompu, Suparman, terdapat beberapa kerusakan dari masyarakat.

“Saat ini tim tengah meluncur ke lapangan untuk melakukan verifikasi terkait laporan dampak gempa,” ujar Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menirukan kalimat Suparman melalui pesan pendek kepada Rappler pada Senin, 1 Agustus.

Berdasarkan laporan BPBD Kab Dompu, data sementara terdapat 147 rumah rusak yairu 31 rusak berat, 20 rusak sedang, dan 96 rusak ringan. Kerusakan rumah dan bangunan terjadi di beberapa desa di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.

Kerusakan rumah terjadi antara lain:

– Desa Calabai; 7 unit Rumah rusak berat (RB ) dan 16 unit rumah rusak ringan (RR ).
– Desa Karombo; 7 unit rumah RB, 20 unit rumah rusak sedang (RS ).
– Desa Kadindi Barat; 6 unit rumah RB, 40 unit rumah RR.
– Desa Nangamero; 4 unit rumah RB, 5 unit rumah RR.
– Desa Kadindi Atas; 4 unit rumah RB, 15 unit rumah RR.
– Desa Pancasila; 3 unit ruamh RB, 11 unit rumah RR.
– Desa Sorinongo; 9 unit rumah RR.

 -Rappler.com

BACA JUGA:

• 5 hal mengenai gempa bumi Yogyakarta pada tahun 2006
• Saksi: Gempa Yogyakarta 2006 seperti bumi akan kiamat
• Peringati 10 tahun gempa bumi Yogyakarta, masyarakat gelar doa bersama