5 hal soal olah raga angkat besi di Olimpiade

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal soal olah raga angkat besi di Olimpiade
Indonesia sudah berhasil meraih 27 medali dari cabang olah raga angkat besi sejak mengikuti Olimpiade

 

JAKARTA, Indonesia – Atlet angkat besi Indonesia akan bertanding di Olimpiade Rio pada Minggu, 7 Agustus pada pukul 05:00 WIB. Olah raga ini sudah dipertandingkan sejak Olimpiade pertama pada tahun 1896 di Athena. Walau angkat beban bagi atlet perempuan baru mulai dimasukan dalam Olimpiade Sydney pada tahun 2000 lalu.

Indonesia mengandalkan cabang olah raga ini untuk meraih medali, lantaran dalam dua Olimpiade sebelumnya, angkat besi selalu berkontribusi. Mampu kah prestasi itu kembali diulang dan bagaimana aturan dalam cabang olah raga ini?

Berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui mengenai olah raga angkat besi di Olimpiade Rio:

Indonesia kirim 7 lifter

Indonesia mengirim tujuh lifter di Olimpiade Rio yang terdiri dari lima atlet putra dan dua atlet putri. Sebagian dari mereka sudah ada yang pernah mengikuti ajang Olimpiade.

Aturan main olahraga angkat beban

Atlet yang total angkatannya paling besar maka akan ditentukan sebagai pemenang. Ada dua teknik angkat beban dalam kompetisi di Olimpiade yakni “snatch” dan “clean and jerk.”

Snatch adalah mengangkat beban langsung dari lantai ke atas kepala dalam satu gerakan. Sementara, clean and jerk adalah gerakan yang terdiri dari dua tahapan: mengangkat beban dari lantai hingga sebahu, lalu mengangkatnya di atas kepala.

Setiap atlet mendapat tiga kesempatan untuk menampilkan setiap teknik dan skor total adalah hasil penjumlahan dua percobaan sukses bernilai tertinggi.

Beban-beban yang ditempatkan di kedua ujung “bar” (gagang untk mengangkat beban) menentukan nilai berat yang diangkat sang atlet. Jika ia sukses melakukan satu angkatan, beban untuk angkatan berikutnya ditambah setidaknya 1 kg.

Dalam kompetisi angkat besi pria, panjang bar adalah 2,2 m dan beratnya 20 kg. Bagi perempuan, panjang bar 2,01 m dan beratnya 15 kg

Peraih medali terbanyak dalam sejarah berasal dari Yunani

Sepanjang sejarah, atlet angkat besi dengan medali Olimpiade terbanyak adalah Pyrros Dimas dari Yunani, dengan total tiga medali emas dan satu perunggu. Ia meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996, dan Olimpiade Sydney 2000; serta perunggu di Olimpiade Athena 2004.

Sementara, lifter perempuan dengan medali Olimpiade terbanyak adalah Chen Yan Qing dan Liu Chun Hong dari Tiongkok, masing-masing dengan dua medali emas. Pada Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008,Yan Qing meraih medalinya untuk kelas 58 kg, sementara Chun Hong membawa pulang emas untuk kelas 69 kg.

Di Olimpiade Rio 2016, 259 atlet dari 93 negara bertanding di cabang olahraga angkat beban. Negara yang kuat di cabang angkat besi adalah Tiongkok dengan total 189 kemenangan di kejuaraan dunia dan medali emas Olimpiade. Tiongkok juga berhasil mendominasi raihan medali Olimpiade untuk olah raga angkat besi sejak Olimpiade Sydney 2000.

Dalam Olimpiade Rio 2016, Tiongkok mengirim 10 lifter dan 7 di antaranya telah meraih kemenangan di Olimpiade atau Kejuaraan Dunia.

Negara lainnya yang biasa dijagokan di cabang olah raga angkat besi adalah Rusia, tetapi atlet angkat beban Rusia tidak diperbolehkan bertanding di Olimpiade Rio 2016 karena tersangkut skandal doping.

Atlet Tiongkok masih diunggulkan dalam Olimpiade Rio

Lǚ Xiǎojūn asal Tiongkok merupakan salah satu atlet yang diunggulkan dalam Olimpiade Rio. Dia pernah meraih medali emas di Olimpiade London 2012 untuk kelas 77 kg pria.

Ia juga memenangkan tiga medali emas pada Kejuaraan Dunia pada tahun 2013 dan memecahkan rekor dunia (yang sebelumnya dipegangnya sendiri) dengan total angkatan 380 kg untuk kategori 77 kg pria. Xiao Jun akan berkompetisi di kelas 77 kg pria dalam Olimpiade Rio 2016.

Sementara, untuk atlet putri yang diunggulkan adalah Sim Rim Jong asal Korea Utara. Sim memenangkan medali emas di Olimpiade London 2012 untuk kelas 69 kg perempuan.

Pada Kejuaraan Dunia 2015, otot panggulnya robek saat ia tengah melakukan angkatan. Sim melawan nasihat dokter dan tetap berhasil menyelesaikan penampilannya. Akhirnya Sim berhasil meraih medali emas untuk kelas 75 kg, walau lututnya terluka dan ia harus digendong ke podium untuk menerima medalinya.

Sim Rim Jong akan berlaga di kelas 75 kg dalam Olimpiade Rio.  

Performa atlet angkat beban Indonesia di Olimpiade

Sepanjang mengikuti Olimpiade, Indonesia mengumpulkan 27 medali. Sebanyak 8 di antaranya dari cabang olahraga angkat beban — berupa 3 perak dan 5 perunggu.  Berikut data performa atlet angkat beban Indonesia dalam  60 tahun:

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!