Ahli digital forensik ungkap kejanggalan sikap Jessica di CCTV

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ahli digital forensik ungkap kejanggalan sikap Jessica di CCTV

ANTARA FOTO

Sejumlah kejanggalan Jessica diungkapkan oleh ahli forensik. 'Kalau tidak ada masalah, kenapa dia harus menggaruk-garuk?'

JAKARTA, Indonesia — Persidangan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin mulai menunjukkan perkembangan baru. Sidang ke-11 yang digelar pada Rabu, 10 Agustus, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini menghadirkan 2 orang ahli digital forensik.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) membawa Kasubbid Komputer Forensik Puslabfor Bareskrim Polri AKBP Muhammad Nuh dan ahli digital forensik, Christopher Hariman Rianto. Keduanya menyampaikan analisa atas rekaman CCTV yang telah diperbesar.

Sebelumnya, Mirna meminum es kopi Vietnam di kafe Olivier di kafe Olivier di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, bersama dua orang temannya, Jessica Kumala Wongso dan Hani alias Boon Juwita. Tak lama setelah meminum kopi tersebut, Mirna pun menghembuskan nafas terakhirnya. 

(BACA: LINI MASA: Kasus kopi Mirna)

Berikut beberapa poin yang dianggap krusial dalam persidangan hari ini:

Perilaku Jessica

Nuh menyoroti perilaku terdakwa tunggal Jessica Kumala Wongso selama duduk di meja bernomor 54. Pertama, ia beberapa kali berpindah posisi. Pertama, ia duduk di sebelah kanan luar sofa melingkar. Lalu tiba-tiba berpindah ke bagian tengah yang sejajar dengan CCTV dan tanaman hias.

“Posisinya terhalang tanaman,” kata Nuh.

Tak berhenti sampai di situ, Jessica juga menyusun kantong kertas yang dibawanya hingga menghalangi pandangan. Bahkan, gelas es kopi Vietnam yang sudah datang juga tak terlihat.

Setelah itu, pukul 16:29:33 WIB, tampak Jessica memasukkan tangannya ke dalam tas. Nuh mengatakan ia tampak mencari-cari sesuatu, lalu tangan kanannya keluar ke atas meja. Tak lama kemudian, tangan tersebut kembali masuk ke dalam tas.

Hariman menegaskan kalau saat keluar dari tas, tangan Jessica bergerak ke arah tempat es kopi Vietnam diletakkan oleh pelayan. Namun, ia tak bisa menegaskan apa yang dilakukannya.

Nuh juga menyayangkan tak adanya gambar jelas saat Jessica memasukkan sianida ke dalam gelas. “Tapi gambaran utuhnya tetap jelas, tak lantas ia dibebaskan,” kata Nuh.

Setelah itu, pada pukul 16:33:15, Jessica memindahkan kantong belanja ke belakang sofa, juga menggeser gelas kopi menjauh dari dirinya. Setelah itu, ia kembali menggeser posisi duduknya ke sisi luar sofa.

Menggaruk tangan

Nuh juga menyoroti saat Jessica mulai menggaruk-garuk tangannya setelah Mirna kejang-kejang. Pertama terjadi saat para pegawai Olivier sibuk menolong Mirna.

“Di situ tangannya menyatu karena memegang tas. Tapi setelah tasnya ditaruh, ia mulai garuk-garuk,” kata Nuh. Kejadian tersebut berulang terus, bahkan Jessica juga terlihat menggaruk-garuk paha kanannya.

Menurut Nuh, hal tersebut janggal. Kalau memang tidak ada kejadian yang aneh, maka tak seharusnya Jessica menggaruk-garuk. Apalagi di bagian paha kanan.

Ahli toksikologi forensik, Nursamran Subandi, yang dihadirkan pada sidang sebelumnya, kembali bersaksi. Ia mengatakan ada kemungkinan Jessica menggaruk-garuk lantaran terkena sianida.

“Karena banyak itu [garuk-garuknya] kemungkinan ada penyebab itu karena sianida,”  kata Nursamran. Sebab, durasi Jessica menggaruk-garuk cukup lama.

Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan lantaran tak ada data pendukung. Sebelumnya, Nursamran sempat menjabarkan efek sianida pada kulit adalah menyebabkan gatal-gatal dan panas.

Durasi bersama kopi

Sementara Hariman menyoroti hal lain, yakni durasi lamanya saksi serta terdakwa Jessica adalah yang paling lama berada dengan es kopi Vietnam. Durasinya mencapai 51 menit 21 detik.

“Tidak ada orang lain yang mendekati meja 54 selama Jessica berada di sana,” kata dia. Sementara saksi lainnya seperti para pelayan paling lama hanya 2 menit.

Ia juga menerangkan adanya gerakan seperti mengorek isi tas serta menggeser gelas. Selain itu, saat Mirna dan Hani tiba, sedotan sudah ada di dalam gelas.

“Mirna langsung melakukan gerakan mengaduk, tidak ada gerakan seperti mengambil sedotan terlebih dahulu,” kata dia. Padahal, sebelumnya saat diantar oleh pelayan, sedotan diletakkan terpisah.

Jessica keberatan

Kesaksian hari ini menjadi yang pertama bagi Jessica untuk mengajukan keberatan. “Saya menolak bukti yang diputar karena tidak asli dan bukan fakta,” katanya.

Menurut Jessica, saksi mengungkapkan asumsi dan pendapat pribadi. Ia akan menjelaskan kebenarannya saat nanti ditanya hakim.

Meski demikian, kedua saksi tidak mengubah pendapatnya.

Sidang sendiri baru berakhir pada pukul 10 malam, yang artinya telah berjalan hampir melebihi 12 jam. “Akan dilanjutkan pada Senin, 15 Agustus 2016,” kata Hakim Ketua Kisworo.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!