5 cara memberikan ASI eksklusif bagi ibu bekerja

Dr. Anastasia Shinta

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 cara memberikan ASI eksklusif bagi ibu bekerja
Yang perlu ibu bekerja siapkan untuk memberi ASI eksklusif

Foto dari Shutterstock

JAKARTA, Indonesia — Para ahli merekomendasikan air susu ibu (ASI) eksklusif diberikan selama 6 bulan awal kehidupan bayi, setelah itu pemberian ASI  dilanjutkan sampai 2 tahun (disertai makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan). 

Namun, ibu yang bekerja biasanya mengalami beberapa kendala dalam memberikan ASI eksklusif, antara lain jatah cuti melahirkan yang terbatas (pada umumnya hanya 3 bulan) dan lingkungan  kerja yang tidak mendukung pemberian ASI eksklusif. 

Tetapi dengan pengetahuan dan persiapan yang baik, ibu bekerja juga dapat memberikan ASI eksklusif. Berikut adalah 5 kiat-kiat untuk ibu bekerja agar tetap bisa memberikan ASI ekslusif:

1. Belajar memerah ASI

Ibu dapat memerah ASI dengan tangan, pompa ASI manual, atau pompa ASI elektrik. 

Pompa ASI manual dan elektrik cukup mudah untuk digunakan, apalagi karena petunjuk pemakaiannya juga sudah tersedia. Namun jika tak ada, memerah ASI dengan tangan juga tidak kalah praktis. 

Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Cuci kedua tangan sebelum memerah ASI
  • Siapkan wadah untuk menampung ASI, letakkan di bawah payudara
  • Letakkan jari tangan di payudara, ibu jari di bagian atas areola dan jari yang lain di bawah areola
  • Lakukan gerakan mengurut ke arah puting hingga ASI keluar
  • Tampung ASI dalam wadah yang sudah disiapkan
  • Geser posisi jari sesuai arah jarum jam sambil terus memerah
  • Bila Anda ingin memerah kedua payudara, lakukan bergantian setiap 3-5 menit sampai kedua payudara terasa kosong.

Bila memerah ASI dengan tangan sulit dilakukan, pompa ASI manual maupun pompa ASI elektrik dapat menjadi pilihan ibu bekerja karena dapat mengosongkan ASI di payudara lebih cepat. 

Saat ini dapat dijumpai berbagai model pompa ASI. Pilihlah metode perah ASI yang paling nyaman dan cocok untuk Anda.

2. Belajar menyimpan ASI perah (ASIP)

Selain belajar memerah ASI, hal lain yang penting Anda pelajari adalah cara menyimpan ASIP dengan benar. Cara penyimpanan ASIP yang salah akan merusak kualitas ASIP dan perjuangan Anda mengumpulkan ASIP dapat menjadi sia-sia. 

Simpan ASIP dalam wadah yang aman, pasang label dan tulis tanggal pemerahan ASI di label tersebut. Jika ASIP akan Anda simpan untuk sementara di fasilitas bersama di kantor, jangan lupa tuliskan juga nama anak Anda di label supaya tidak tertukar.

Simak panduan lama penyimpanan berikut ini:

  • Deep freezer (-20°C): 6-12 bulan
  • Freezer di kulkas 2 pintu (-18°C): 3-6 bulan
  • Freezer di kulkas 1 pintu (-15°C): 2 minggu
  • Kulkas (4°C): 5 hari
  • Insulated cooler bag dengan ice packs: 24 jam
  • Ruangan dengan suhu < 25°C: 2-4 jam
  • Ruangan dengan suhu > 25°C: 1 jam

Posisi penyimpanan ASIP di kulkas/freezer juga perlu diatur supaya bayi Anda selalu minum stok ASIP yang lebih lama terlebih dahulu. Dari tabel di atas bisa disimpulkan, bila di kantor tidak ada fasilitas kulkas/freezer untuk menyimpan ASIP, ibu bekerja tetap bisa menyimpan ASIP dengan aman di insulated cooler bag dengan ice packs.

3. Ketahui cara menggunakan ASI perah

ASIP yang disimpan di dalam freezer bisa diturunkan ke kulkas pada malam sebelum digunakan. Saat hendak digunakan, keluarkan wadah ASIP dari kulkas dan hangatkan dengan cara mengalirkan air hangat ke dinding wadah ASIP atau merendamnya di air hangat. 

Jangan memanaskan ASIP dengan microwave/kompor karena dapat merusak antibodi yang terdapat dalam ASIP. Kocok ASIP sebelum diberikan pada bayi. ASIP yang tidak habis dalam sekali konsumsi harus dibuang, tidak bisa digunakan lagi.  

4. Latihan memberikan ASI dari botol

Usahakanlah membangun jadwal menyusui rutin sejak bayi lahir, misalnya rutin tiap 3 jam atau 4 jam. Lakukan proses memompa dan menyimpan ASIP jauh sebelum Anda mulai bekerja, bersamaan dengan proses menyusui langsung (satu payudara memberi ASI langsung, satu payudara dipompa). 

Dua minggu sebelum ibu bekerja, ajarilah bayi dan pengasuh (yang akan ditinggal menjaga bayi selama ibu bekerja) untuk memberikan ASIP pada jam-jam di mana Anda akan bekerja. Berikan ASIP dengan gelas, hindari pemberian ASIP dengan botol karena akan membuat bayi bingung. Hal-hal ini akan memudahkan bayi mengonsumsi ASIP saat Anda kembali bekerja.

5. Dukungan dari lingkungan kerja

Hak ibu untuk menyusui dan hak anak untuk mendapatkan ASI dilindungi oleh undang-undang. 

Diskusikan kebutuhan Anda untuk memenuhi kebutuhan ASI anak kepada atasan dan rekan kerja, seperti:

  • Kebutuhan Anda untuk memompa ASI setiap 3-4 jam
  • Kebutuhan akan area privasi yang memadai sebagai tempat Anda memompa ASI
  • Mencari informasi apakah ada tempat penitipan anak di area kantor
  • Memastikan ada tidaknya fasilitas untuk menyimpan ASIP di kantor

Keberhasilan pemberian ASI ekskusif secara tidak langsung juga memberikan keuntungan untuk pihak perusahaan karena anak yang mendapatkan ASI eksklusif lebih jarang sakit, sehingga ibu bekerja pun akan lebih jarang absen. —Rappler.com

Sumber tulisan ini berasal dari HelloSehat.com, sebuah situs kesehatan yang menyediakan informasi terpercaya yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!