Menkopolhukam: Pelaku teror gereja di Medan terinspirasi pemimpin ISIS

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menkopolhukam: Pelaku teror gereja di Medan terinspirasi pemimpin ISIS

ANTARA FOTO

Di dalam tas tersangka ditemukan tulisan "I Love Baghdadi" yang merupakan pemimpin kelompok ISIS

JAKARTA, Indonesia – Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, Wiranto mengungkapkan pelaku teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph, Medan, Sumatera Utara, IAH, terinspirasi dengan pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi. Sebagai bukti, kata Wiranto ditemukan tulisan berisi “I Love Albaghdadi” di dalam tas tersangka.

Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, IAH mengetahui cara untuk merakit bom dari dunia maya. Remaja berusia 17 tahun itu diketahui sering menghabiskan waktunya di warung internet yang dimiliki oleh kakaknya.

“Dia terobsesi dari internet. Ini menjadi peringatan juga bagi orang tua bagaimana harus mengawasi anaknya sehingga tidak terus dicekoki berita di internet,” ujar Wiranto yang ditemui di Istana Negara pada Senin, 29 Agustus.

Polisi disebut Wiranto telah melakukan penggeledahan terhadap kamar kost IAH. Di dalamnya ditemukan berbagai bahan perakit bom, di antaranya kabel tembaga travo, bubuk mesiu, lampu bohlam sebanyak 85 buah dan bahan lainnya.

“Tapi, bom yang dirakit itu sangat sederhana. Hanya terdiri dari 6 batang pipa korden, yang dipotong kemudian dimasukan bubuk mesiu. Sehingga kalau pun meledak ya seperti petasan,” kata Wiranto lagi.

Menurut informasi yang dia terima, IAH tidak masuk ke dalam jaringan teroris tertentu. Dia bekerja sendiri atau lazim disebut lone wolf.

Dibayar Rp 10 juta

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto menyebut IAH memperoleh tawaran uang sebesar Rp 10 juta dari seseorang.

“Jadi IAH ditawari uang. ‘Kalau mau, saya akan kasih Rp 10 juta,” kata Agus menirukan kalimat IAH.

Uang itu akhirnya diterima IAH, tetapi dia mengaku belum mengetahui dana itu akan digunakan untuk keperluan apa. IAH disebut Agus bertemu seseorang pada Kamis, 25 Agustus lalu terjalin komunikasi. Orang misterius kemudian mengarahkan tersangka agar beraksi seperti yang diminta.

Usai bertemu dengan orang tersebut, IAH lalu merakit bom dan menyambungkan korek api dengan kabel dan sekantong bubuk yang diberi orang misterius itu.

Sementara, dalam penindakan hukumnya, kemungkinan besar pemerintah akan menggunakan UU yang mengatur tindak kejahatan bagi pelaku di bawah umur. IAH beraksi ketika tengah digelar ibadah pagi di gereja tersebut. 

Bom berkekuatan rendah meledak sekitar pukul 08:20 usai Pastor Albert Pandiangan selesai membacakan kitab suci. Tas ransel yang dibawa oleh IAH yang tengah duduk di baris pertama tiba-tiba meledak. 

Tersangka kemudian mengejar Pastor Albert dan berhasil melukai tangannya. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!