Tiongkok optimistis proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung selesai tepat waktu

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tiongkok optimistis proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung selesai tepat waktu
Proyek kereta cepat itu kini menghadapi dua kendala yakni visa bagi tenaga ahli dan pembebasan lahan

BEIJING, Tiongkok – Indonesia berniat untuk menuntaskan proyek Kereta Api Cepat (High Speed-Railway) Jakarta-Bandung. Namun, kini proyek itu mengalami kendala terkait visa tenaga ahli dan pekerja serta pembebasan lahan.

“Yang paling berat (untuk diatasi) terkait dengan pembebasan lahan. Walaupun saat ini, 60 persen dari pembebasan lahan sudah rampung,” ujar Wakil Kepala Insinyur Perusahaan China Railway, Zhao Guotang yang ditemui sejumlah wartawan Indonesia, termasuk Rappler pada Minggu, 11 September.

China Railway merupakan badan usaha milik nasional yang menadi mitra BUMN Indonesia dalam membangun HSR Jakarta-Bandung. Kabar baiknya, kata Zhao, seluruh perizinan yang diperlukan sudah rampung. Termasuk izin trase 136 kilometer yang sempat tertunda. Zhao Guotang, ahli HSR Tiongkok ditugasi untuk mengawasi secara langsung proyek prestisius ini sebagai Kepala Insinyur.

(BACA: Tiongkok targetkan bangun 20.000 km ‘high speed rail’)

Sementara, terkait dengan visa bagi tenaga ahli dan pekerja dari China Railway, Zhao pun mengaku kesulitan untuk mengakses lokasi proyek.

“Padahal, saya sudah ditugasi memeriksa pelaksanaan proyek,” ujarnya yang sudah dua kali berkunjung ke Jakarta.

Maka, dia dan tim datang ke Indonesia dengan menggunakan visa turis. Dia mengatakan mengurus visa khusus dan visa kerja di Indonesia sangat sulit.

“Selain itu, sikap antara satu instansi dengan yang lainnya belum satu suara terhadap proyek ini,” ujarnya lagi.

Saat ini, pengerjaan jalur kereta sudah dimulai untuk stasiun di kawasan Halim Perdanakusuma dan sejumlah jembatan. Dari 142 kilometer jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, 76 kilometer berupa jembatan.

“Dari sisi teknis, topografi lahan, tidak ada masalah berarti,” kata Zhao.

Rute ini dianggap paling mendekati Jakarta-Bandung. Presiden Joko “Jokowi” Widodo jatuh hati dengan teknologi kereta cepat Tiongkok saat mencoba rute ini dalam kunjungan pertama ke Negeri Tirai Bambu pada November 2014.

Kendati menghadapi dua kendala besar, tetapi Zhao mengaku tetap optimistis proyek KA Cepat Jakarta-Bandung bisa rampung sesuai jadwal.

“Sejauh ini, kami masih mencoba mencari solusi atas setiap persoalan. Saya masih berpegang pada rencana operasional tahun 2019. On schedule,” tuturnya.

KERETA CEPAT. Armada kereta cepat yang dibuat oleh perusahaan China Railway di Tiongkok. Proyek serupa kini tengah dikerjakan di Indonesia untuk rute Jakarta-Bandung. Foto oleh Uni Lubis/Rappler

Salah satu bentuk solusi yakni dengan bekerja sama dengan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pemanfaatan material untuk membangun rel dan gerbong yang tersedia di Indonesia.

“Sebagian material ada di Negara Anda dan kami gunakan,” katanya.

Sementara, untuk mempermudah pengurusan visa, China Railway akan mendirikan kantor perwakilan di Indonesia. Untuk pengurusan visa kerja bagi orang asing melibatkan beberapa instansi antara lain Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan kantor imigrasi.

Jalur Beijing-Tianjing adalah proyek kereta cepat pertama yang dioperasikan Negeri Tirai Bambu di tahun 2008 lalu. Menurut Zhao, pembukaan jalur kereta cepat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.

“Berdasarkan pengalaman kami di Tiongkok untuk setiap investasi 100 juta Yuan, maka bisa menyediakan 1.000 lapangan kerja untuk massa konstruksi saja,” kata dia.

Sementara, investasi untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saja menelan biaya US$5,2 miliar. (BACA: Penjelasan Tiongkok soal harga kereta cepat di Indonesia lebih mahal)

Namun, proyek tersebut menuai kontroversi di Tanah Air. Semula, Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan belum bersedia mengeluarkan perizinan pembangunan proyek.

Hingga kritik dari aktivis lingkungan hidup bahwa proyek itu bisa perlindungan lingkungan hidup.

Sementara, Presiden Tiongkok, Xi Jinping sudah meminta kepada Presiden Jokowi agar proyek kereta cepat itu segera direalisasikan. – Rappler.com

Baca laporan Rappler soal pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!