Pencemaran Kali Surabaya mengubah ikan tawes jadi interseks

SURABAYA, Indonesia -Istilah banci biasanya dilekatkan kepada manusia. Namun istilah ini ternyata juga digunakan untuk menyebut jenis ikan tawes (Barbonymus gonionotus) yang ditemukan di Kali Surabaya.

Uniknya, bukan faktor alam yang membentuk ikan tawes ini menjadi banci, melainkan pencemaran. Adalah Senyawa Perusak Hormon (SPH) atau Endocrine Disruptor Chemical (EDC) yang menjadi penyebabnya.

Senyawa perusak hormon ini pertama kali ditemukan sekitar 2006. Senyawa ini berasal dari limbah industri pengolahan plastik, tekstil, cat, dashboard mobil, obat, dan lain-lain.

Semua produk ini diproduksi di pabrik-pabrik yang berdiri di Rungkut, Tandes, Ngagel, kawasan industri di Karangpilang dan Driyorejo. Dan limbahnya kemudian dibuang ke Kali Surabaya. Akibatnya ekosistem di sungai ini rusak.

Salah satu universtitas di Prancis pernah meneliti kondisi air di sungai ini. Hasilnya cukup mengejutkan: 20 persen ikan tawes di Kali Surabaya ternyata sudah mengalami interseks atau alias menjadi banci.

Bila dibandingkan dengan Eropa, Amerika atau negara Asia lainnya, konsentrasi SPH di Kali Surabaya ini jauh lebih tinggi. Padahal PDAM Kota Surabaya, 98 persen sumber airnya berasal dari sungai ini.

“Konsentrasi yang sebanding dapat juga berdampak serupa pada manusia bila terpapar atau terkontaminasi SPH,” kata Direktur Eksekutif Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Prigi Arisandi kepada rappler, Selasa 27 September 2016.

Karena itu Prigi Arisandi meminta Walikota Surabaya segera menginisiasi pemulihan Kali Surabaya. Caranya dengan menggandeng Bupati Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo untuk menyusun roadmap pemulihan.

Karena selain pencemaran dari industri-industri yang ada di Surabaya sendiri, industri-industri di tiga kabupaten ini juga dianggap turut andil dalam pencemaran Kali Surabaya. –Rappler.com