7 suku Papua minta Freeport tepati janji status khusus

Kanis Dursin

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

7 suku Papua minta Freeport tepati janji status khusus
Tim Pemberdayaan Tujuh Suku Papua mendesak Freeport untuk memberi uang apresiasi sebesar satu bulan gaji kepada semua karyawan

JAKARTA, Indonesia – Tokoh Suku Amungme Jecky Amisim dimakamkan pada Rabu, 28 September, meski manajemen PT Freeport Indonesia belum memenuhi tuntutan untuk memberikan status khusus kepada tujuh suku di sekitar tambang.

Manase Degey, Sekretaris Jenderal Tim Pemberdayaan Tujuh Suku Papua, mengatakan mereka memberi Freeport waktu dua minggu untuk menjawab tuntutan yang diserahkan pada Selasa, 27 September.

“Kalau sampai batas waktu itu manajemen masih berbelit-belit, kami akan memobilisasi massa untuk menghentikan operasi Freeport,” kata Manase kepada Rappler pada Rabu malam.

Tujuh suku yang berada di sekitar tambang Freeport di Papua adalah Suku Amungme, Suku Moni, Suku Kamoro, Suku Dani, Suku Duga, Suku Damal, dan Suku Mee.

Jecky Amisim, salah satu pemimpin serikat pekerja PT Freeport Indonesia dan pejuang hak tujuh suku sekitar pertambagan Freeport, meninggal dunia pada Sabtu, 23 September, setelah mengeluh sakit ulu hati.

Pada Selasa, 27 September, tetua suku mendesak utusan Freeport yang datang ke rumah duka untuk menandatangani sebuah “Kesepakatan Bersama” di atas jenazah Jecky Amisim.

Karena utusan Freeport tidak bisa mengambil keputusan, keluarga dan tetua suku memutuskan menunda pemakaman Koordinator Umum Tim Pemberdayaan Suku Papua itu.

Dalam kopi “Kesepakatan Bersama” yang diterima Rappler, anggota Tim Pemberdayaan menuntut Freeport menjadikan mereka bagian dari manajemen dengan tugas khusus, antara lain, merekrut, melatih, dan mendidik karyawan dari tujuh suku tersebut. 

Manase mengaku usulan untuk menjadikan Tim Pemberdayaan bagian dari manajemen Freeport sudah diterima pemilik James R. Moffet pada 2003 lalu dan disetujui Dewan Komisaris Freeport Indonesia pada 1 Februari 2005.

“Kami menuntut manajemen Freeport melaksanakan kesepakatan tersebut,” kata Manase.

Tim Pemberdayaan juga mendesak Freeport memberi uang apresiasi sebesar satu bulan gajji dan promosi serentak kepada semua karyawan Freeport. 

Rappler berusaha mendapat komentar dari Freeport Indonesia di Jakarta, tetapi belum berhasil hingga berita ini diturunkan. – Rappler.com.

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!