Mimpi Diajeng Theresa: Ingin jadi Grandmaster catur termuda di Indonesia

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mimpi Diajeng Theresa: Ingin jadi Grandmaster catur termuda di Indonesia
Diajeng menjadi atlet termuda cabang olahraga catur di ajang PON XIX Jawa Barat

BANDUNG, Indonesia – Olahraga catur mungkin identik ditekuni oleh kaum laki-laki. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Diajeng Theresa Singgih.

Gadis yang baru berusia 12 tahun itu sudah lama jatuh cinta terhadap olah raga yang menggunakan papan berwarna hitam dan putih tersebut. Bahkan, dia memiliki mimpi besar yakni menjadi Grandmaster termuda di Indonesia.

“Saya mau jadi grandmaster termuda di Indonesia dan ingin dicapai di usia 14 tahun,” ujar Diajeng yang ditemui Rappler beberapa waktu lalu di Savoy Homann Hotel di Jalan Asia Afrika.

Dia mengaku awal mula perkenalan dengan olahraga catur karena terinspirasi kakaknya, Irene Kharisma Sukandar yang sudah menggapai gelar Grandmaster perempuan di Indonesia. Tetapi, berada di bawah bayang-bayang sang kakak, tidak membuat Diajeng kecil hati. Dia bertekad ingin mengalahkan prestasi yang diraih oleh kakaknya itu.

“Irene kan dapat (gelar Grandmaster) di umur 16 tahun, jadi saya pengen mengalahkan kakak,” kata dia lagi.

Hanya dengan bermodalkan olahraga catur, sang kakak bisa berkeliling ke berbagai negara. Selain, tantangan yang dia temukan dalam permainan catur selalu memacu adrenalinnya.

“Lihat kakak saya sudah travelling berkeliling dunia gara-gara catur. Saya juga mau keliling dunia lewat catur,” tutur anak ketiga pasangan suami istri, Singgih Yehezkiel dan Cici Ratna Mulya ini.

Memiliki minat yang tinggi terhadap permainan olah otak dan strategi itu, Diajeng kemudian didaftarakan ke sekolah catur milik Grandmaster Utut Adianto di usia 4 tahun. Setahun kemudian, dia mulai ikut sejumlah turnamen dan pada umur 6 tahun berhasil meraih gelar pertamanya di sebuah kejuaraan catur tingkat sekolah dasar.

Kini, dia menjadi salah satu atlet di Pekan Olahraga Nasional (PON) mewakili Provinsi Jawa Barat. Bahkan, gadis berambut panjang itu menjadi atlet termuda di cabang olahraga catur.

“Rasanya deg-degan campur seneng karena saya (atlet) paling muda di catur. Membela Jabar di PON adalah salah satu cita-cita saya,” kata gadis kelahiran Bekasi, 4 Maret 2004 itu.

Perjalanannya menjadi seorang Grandmaster memang masih panjang, tetapi prestasi dan pencapaian terus diukir Diajeng. Di ajang PON Jabar, dia dan timnya berhasil memperoleh 1 medali emas untuk catur kilat, 1 medali perunggu di catur cepat dan 1 medali perunggu untuk nomor catur standar.

Selain itu, dia mengaku memperoleh banyak pelajaran dan pengalaman berharga dari olahraga catur. Diajeng belajar mengenai sportivitas dan legowo dalam menerima kekalahan.

Bahkan, dia berkesempatan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Waktu (tahun 2014), saya memperoleh penghargaan di Hari Olahraga Nasional dan bisa bertemu dengan Pak SBY,” katanya bangga.

Semoga impianmu bisa segera tercapai, Diajeng! – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!