Aktor Reza Rahadian kritisi lembaga sensor

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Aktor Reza Rahadian kritisi lembaga sensor
Menurut Reza Rahadian, lembaga sensor perlu lebih cermat dalam memberikan rating, bukan sekadar menghilangkan adegan dalam sebuah film

JAKARTA, Indonesia — Aktor papan atas Tanah Air Reza Rahadian mengungkapkan beberapa poin terkait permasalahan sensor di Indonesia setelah menghadiri Social Good Summit 2016 di Jakarta, pada Kamis, 29 Oktober.

Menurutnya, lembaga sensor saat ini sudah mulai melupakan fungsi primer mereka.

“Sensor digunakan untuk memberikan rating terhadap sebuah film. Apakah film ini layak ditonton anak kecil atau orang dewasa atau dengan pengawasan orang tua. Bukan semena-mena mengedit-edit, memotong-motong gambar. Totally, completely different,” katanya.

Menurut aktor pemeran Habibie dalam film Habibie Ainun ini, jika lembaga sensor membatasi film maupun adegan yang ditayangkan, hal tersebut melampaui wewenang yang mereka miliki.

“Mereka harusnya memberikan sensor sesuai dengan urutan-urutan yang ada. Kalau film ini harusnya ditonton oleh orang dewasa, ya enggak salah, dong, kalau film ini ditonton oleh orang dewasa,” tuturnya.

Tak hanya lembaga sensor, menurut Reza, permasalahan sensorship merupakan sinergi antara lembaga sensor sebagai pemberi rating dengan pihak bioskop selaku distributor yang menyajikan film kepada penonton.

Para penonton juga harus menaati rating yang telah diberikan agar setiap film mendapatkan ruang untuk dinikmati sesuai sasarannya.

“Kalau ada anak kecil, umur 8-9-10 tahun nonton film 17+ karena dibawa oleh kakaknya dan orang tuanya, ya itu kelalaian orang tuanya. Kita tidak bisa menyerahkan kesalahan itu kepada lembaga sensor atau pihak ekshibitor.” —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!