Berita hari ini: Sabtu, 1 Oktober 2016

Roy Suryo jadi koordinator tim cyber pasangan cagub Agus-Sylvi

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan dirinya mengisi jabatan sebagai koordinator tim siber dalam tim pemenangan pasangan cagub Agus Harimurti dan Sylviana Murni. Tugasnya yakni menghadapi kampanye hitam dan negatif di media sosial.

Roy menegaskan tidak akan memberikan toleransi bagi kubunya yang turut melakukan kampanye hitam.

“Saya pastikan kami tidak akan mengadakan khusus buzzer,” ujar Roy Suryo.

Sementara, terkait dengan susunan tim pemenangan Agus-Sylvi, Roy enggan mengungkap nama-nama yang terdapat di dalam tim tersebut. Selengkapnya di Kompas.

KPU DKI: Beberapa dokumen pasangan cagub masih belum lengkap

KPU DKI pada hari ini menggelar rapat pleno terbuka mengenai hasil verifikasi persyaratan cagub dan cawagub. Menurut Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, masih ada beberapa dokumen yang sebelumnya sudah diserahkan oleh pasangan calon gubernur, tetapi belum lengkap.

KPU DKI akan memberikan waktu untuk melengkapi berkas hingga tanggal 4 Oktober mendatang.

“Kami sudah buat berita acara terhadap berkas pencalonan dan syarat. Hari akan disampaikan. Nanti, ada batas waktu perbaikan (dokumen) hingga tanggal 4 Oktober. Setelah itu, tidak akan ada lagi penambahan waktu untuk perbaikan,” ujar Sumarno di kantor KPU DKI.

Beberapa berkas yang belum lengkap, di antaranya ijazah yang belum dilegalisir, surat bebas tanggungan pajak serta Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Kendati begitu, Sumarno mengatakan kekurangan yang ada tidak terlalu banyak. Sebab, persyaratan tersebut bersifat akumulatif.

Namun, dia menyebut persyaratan berkas tersebut harus tetap dilengkapi oleh semua calon. Jika tidak, maka dapat membatalkan pencalonan.

Selain dokumen pencalonan, hari ini, KPU DKI juga menerima hasil pemeriksaan kesehatan. Selengkapnya baca di Detik.

Kementerian ESDM: Harga premium dan solar tidak mengalami perubahan per 1 Oktober

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk mempertahankan harga jual jenis bahan bakar minyak (BBM) pada tanggal 1 Oktober. Pelaksana tugas Kepala Biro Komunikasi, Layanan, Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Parlaungan Simatupang, ada beberapa pertimbangan yang diambil pemerintah.

“Berdasarkan hasil koordinasi lintas sektor serta mempertahankan berbagai aspek, di antaranya kemampuan keuangan negara atau situasi perekonomian, kemampuan daya beli masyarakat, serta ekonomi riil dan sosial masyarakat, maka pemerintah menetapkan tidak ada perubahan harga jual jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan,” ujar Parlauangan dalam keterangan tertulis.

Terhitung mulai 1 Oktober pukul 00:00 WIB, harga jual solar bersubsidi tidak akan turun dan tetap di harga Rp 5.150 per liter dan harga jual benisn RON 88 penugasan atau premium juga tetap yaitu sebesar Rp 6.450 per liter.

“Sedangkan, harga minyak tanah yakni sebesar Rp 2.500 per liter,” ujar Parlaungan.

Keterangan itu untuk menepis isu bahwa pemerintah akan menurunkan harga jual BBM jenis RON 88 atau premium dan menaikan harga jual solar. Selengkapnya baca di Tempo.

Indonesia wRap: Jumat, 30 September 2016

Dari suami-istri jual bayi karena tak mampu bayar biaya persalinan hingga Herawati Diah wafat

Pasangan suami istri terpaksa menjual bayi mereka demi menutupi biaya persalinan di Rumah Sakit Universitas Hasanudin, Makassar. Mereka menyebutkan biaya persalinan anak mencapai Rp 39 juta.

Karena tak sanggup membayar, pasangan suami istri ini kemudian berencana menjual putrinya. Bayi malang tersebut lahir prematur melalui operasi caesar pada 29 September 2016 malam.

Sementara, tokoh pers Indonesia, Siti Latifah Herawati Diah, meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra Jakarta, pada Jumat, 30 September 2016.

Herawati lahir di Tanjung Pandan, Belitung, pada 1917. Ia berusia 99 tahun. Dia ikut membantu suaminya, B.M. Diah, menerbitkan koran pro Indonesia Merdeka untuk melawan Belanda.

Sejak Oktober 1954, ia memimpin harian baru berbahasa Inggris, Indonesian Observer.

Menurutnya, jurnalisme menuntut kecintaan pada pekerjaan dan membutuhkan pengindahan terhadap hati nurani.

– Rappler.com