Minum kopi jadi candu dan gaya hidup kaum muda Indonesia

SEMARANG, Indonesia – Setiap tahunnya, 1 Oktober diperingati sebagai hari kopi internasional. Berbicara minum kopi, kini sudah menjadi aktivitas yang hampir digandrungi sebagian besar kaum muda Indonesia.

Diah Tunjung Pudiwati menjadi satu pemudi yang menghadiri acara khusus untuk memeriahkan hari kopi sedunia. Maka, pada hari ini dia langsung melangkahkan kaki ke Mal Setos di lantai 5, Semarang, Jawa Tengah.

Di sana dia berbaur dengan puluhan bahkan ratusan penikmat kopi yang datang dalam acara puncak hari kopi sedunia itu. Diah, termasuk salah satu kaum muda yang tidak bisa melewatkan pagi tanpa minum kopi.

“Apa pun aktivitasnya, saya pasti ngopi dulu,” ujar Dian yang ditemui Rappler di pusat perbelanjaan tersebut.

Perempuan yang masih berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro itu, mengaku tak ingat kapan awal mula suka menyeruput kopi. Yang jelas, kopi paling nikmat tanpa menggunakan gula.

“Hari ini saya beruntung sekali di acara ibi dapat kopi hitam tanpa gula yang rasanya mantap di lidah,” kata dia sambil tersenyum simpul.

Di acara itu, panitia turut menghadirkan aktor Rio Dewanto yang memang diketahui seorang pecinta kopi. Dia bahkan ikut bermain dengan menjadi barista di film Filosofi Kopi yang diadopsi dari novel karya Dewi Lestari.

Dian tidak sendiri. Dia mengajak karibnya, Nadia. Keduanya rela berdesak-desakan mencicipi kopi di acara tersebut. Sebab, banyak juga pengunjung mall yang ingin selfie dengan Rio.

“Ini enak masamnya dapat pahit yang pas. Sedikit banyak, membuat stamina kita bertambah,” kata Nadia yang mengaku sempat mencicipi kopi latte racikan Rio.

Dorong gerakan minum kopi

Ketua Panitia acara puncak Hari Kopi Sedunia, Bernadita Dian mengatakan alasan mereka mengundang Rio karena dia dianggap sebagai simbol kaum muda yang melestarikan industri kopi di Indonesia. Rio dan beberapa rekan selebriti Ibukota beberapa tahun lalu sudah mendirikan gerai kopi di beberapa tempat.

“Makanya, Rio kami undang ke sini, karena selain sebagai entertainer muda di bidang kopi, dia juga memiliki acara-acara yang mendukung gerakan minum kopi. Salah satunya Viva Barista yang ditayangkan di stasiun televisi swasta, Metro TV,” kata Bernadita memaparkan.

Kini, minum kopi bukan hanya candu biasa, namun sudah merambah pada pergaulan setiap hari.

“Ngopi di masa kini enggak cuma ngopi biasa, tapi sudah jadi ajang ngumpul bareng teman di pusat penjualan kopi yang ada di mal,” tutur dia.

Kehadiran Rio juga dimanfaatkan untuk melakukan pengumpulan dana untuk korban banjir bandang di Garut.

Sementara, Direktur IKM Pangan Barang dari Kayu dan Furnitur Kementerin Perindustrian, Sudarto mengatakan pemerintah tengah berusaha menggenjot hasil produksi kopi di tingkat pedesaan agar kopi Indonesia semakin dilirik oleh negara-negara Eropa dan Amerika. Saat ini, pemerintah tengah gencar menggelar berbagai pelatihan peningkatan kualitas produksi kopi bagi para petani di kaki Gunung Sindoro, Lampung dan Sumbawa.

“Sebab, sekarang hasil produksi di tingkat petani sangat menurun. Padahal, selama ini kita rutin mendapat permintaan ekspor kopi ke -70 negara Eropa dan Amerika. Karena itulah, dengan diberi pelatihan secara berkelanjutan, diharapkan mampu meningkatkan produksi kopi,” ujar Sudarto menjelaskan.

Melalui hari kopi sedunia, pemerintah turut aktif menggencarkan aksi minum kopi ke semua lapisan masyarakat.

“Karena kopi itu memiliki khasiat yang bagus untuk tubuh anak muda dan orang tua. Ini sekaligus untuk mempromosikan produk kopi dan meningkatkan produksi petani,” tutur dia yang bersulang bersama pejabat Kemenperin lainnya. – Rappler.com