Pilkada DKI wRap: Senin, 3 Oktober 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilkada DKI wRap: Senin, 3 Oktober 2016
Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru seputar Pilkada DKI pada Senin, 3 Oktober 2016

Anies sebut kali Jakarta bersih karena Foke, Ahok terkekeh

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama terkekeh saat mendengar ucapan Anies Baswedan yang mengatakan kali Jakarta bersih karena Fauzi Bowo.

“Ada orang kirim ke saya, kan iseng gitu ya ketik di google, ‘sungai di Jakarta bersih karena Foke’, langsung muncul, “Did you mean: sungai bersih karena Ahok’,” kata Ahok terkekeh di Balai Kota, Senin, 3 Oktober 2016.

Foke yang dimaksud adalah Fauzi Bowo, Gubernur DKI sebelum Djoko Widodo. Di masanya Foke memang menggulirkan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

Anies Baswedan adalah bakal calon gubernur yang diusung oleh Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtara. Ia disebut-sebut menjadi penantang terkuat Ahok dalam pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat mengujungi Rukan Jatinegara pada 30 September lalu, Anies mengatakan bersihnya kali Jakarta saat ini antara lain karena program yang dirancang Fauzi Bowo pada 2009. Ahok dinilai hanya melanjutkan program tersebut.

Menurut Ahok, program JEDI sebetulnya telah dicanangkan oleh gubernur Sutiyoso. Kemudian, dilanjutkan oleh Fauzi Bowo. Namun program tersebut baru dieksekusi saat Joko Widodo dan Ahok menjadi gubernur dan wakil gubernur.

“Jakarta itu enggak butuh program, teori-teori. Kami harus eksekusi, harus tindakan nyata,” kata Ahok. Selengkapnya baca di Tempo.

Agus Harimurti: Menjadi calon gubernur merupakan keputusan pribadi dan tidak dipaksa orang tua

TES KESEHATAN. Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Sylviana (kanan) melambaikan tangan usai menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu, 24 September. Foto oleh Rosa Panggabean/ANTARA

Bakal calon gubernur dari koalisi Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono membantah keputusannya menjadi orang di DKI 1 karena dipaksa oleh sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengaku sangat menyakitkan jika mendengar ada anak yang dipaksa masuk ke dunia politik oleh orang tuanya. 

“Keputusan yang tidak mudah telah saya ambil dan itu keputusan saya pribadi. Beredar dugaan saya dipaksa, ditekan. Bahkan, lucunya Pak SBY dan Bu Ani disebut tega sekali anaknya dipaksa masuk ke politik,” kata Agus menyampaikan keluhannya. 

Dia menyebut tidak ada satu pun orang tua di dunia ini yang rela menjatuhkan dan menjerumuskan anaknya sendiri. 

“Keputusan itu walaupun berat dan dalam waktu pendek serta dramatis, tapi itu adalah keputusan saya sendiri,” katanya lagi. 

Mantan Danyonif 203/Arya Kemuning itu kemudian menceritakan awal mula dia ditawari menjadi cagub. Sementara, saat itu dia masih berada di Darwin, Australia untuk memimpin pasukannya latihan bersama dengan tentara Angkatan Darat Negeri Kanguru. 

“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, telepon dari Jakarta sangat mengejutkan. Tapi, sampai pada akhirnya tanggal 22 September, saya lakukan diskusi, lalu mencari petunjuk-petunjuk karena yang saya dengar ada 4 parpol termasuk berbagai kalangan masyarakat yang ingin saya diajukan menjadi sebagai cabug,” tutur Agus bercerita. Selengkapnya baca di Detik

Anies Baswedan tandatangani kontrak politik dengan warga Tanah Merah, apa isinya?

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendeklarasikan pencalonan pada 23 September 2016. Foto oleh Reno Esnir/Antara

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menandatangani kontrak politik dengan warga Tanah Merah, Jakarta Utara, pada Minggu, 2 Oktober, saat ia mengunjungi kawasan tersebut.

Masyarakat Tanah Merah menyatakan siap memenangkan pasangan Anies-Sandiaga dengan syarat tidak asal menggusur permukiman warga bila telah terpilih dan menjabat sebagai gubernur.

“Kalau saya terpilih sebagai gubernur, Insya Allah ini semua akan terlaksana,” kata Anies tentang kontrak politik yang disodorkan warga Tanah Merah.

Selain itu, isi kontrak politik tersebut berbunyi bahwa kampung-kampung yang sudah ditempati warga selama 20 tahun dan tanahnya tidak bermasalah, akan diakui haknya dalam bentuk sertifikasi hak milik.

Anies juga diminta mengkaji ulang dan merivisi Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Provinsi DKI jakarta dalam hal zonasi. Ia juga tidak boleh mengubah fungsi permukiman penduduk menjadi pusat perniagaan, apartemen, dan lahan terbuka hijau. Selengkapnya di Antara.

Nachrowi Ramli pimpin tim pemenangan Agus Harimurti-Sylviana

Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan calon wakil gubernur Sylviana (kedua kanan) saat menjalani tes bebas narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Minggu (25/9). Foto oleh Puspa Perwitasari/ANTARA

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli terpilih menjadi ketua tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Nachrowi, kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dipilih karena dia dianggap memahami warga Jakarta. Nachrowi juga dinilai memiliki kemampuan mengorganisir organisasi. 

Selain menunjuk Nachrowi Ramli menjadi ketua tim pemenangan pasangan Agus Harimurti-Syvliana Murni, koalisi Cikeas juga menunjuk Wisnu Wardhana sebagai manager kampanye. Wisnu bukan dari partai politik, melainkan dari kalangan profesional.

Campaign manager Wisnu Wardhana, bukan dari Demokrat, tapi sahabat Agus,” kata Hinca Panjaitan di sela acara Demokrat yang berlangsung di Cibubur, Jakarta Timur, Senin 3 Oktober 2016.

Hinca belum menjelaskan secara rinci susunan tim pemenangan Agus Harimurty-Sylviana Murni. Namun ia memastikan kader-kader partai pendukung pasangan ini akan dimasukkan ke dalam tim pemenangan.

Koalisi Cikeas disokong oleh Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Rencananya susunan tim pemenangan Agus Harimurti-Sylviana Murni akan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta pada Selasa, 4 Oktober 2016. Selengkapnya di Antara

Tim pemenangan Agus-Sylviana akan diumumkan Selasa, 4 Oktober

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama Ibu Ani Yudhoyono (kanan) dan calon Gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono (kiri) menyapa warga di Gedung Sarinah, Jakarta, pada 2 Oktober 2016. Foto oleh Widodo S. Jusuf/Antara

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli mengatakan susunan resmi tim pemenangan pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, akan diumumkan pada Selasa, 4 Oktober, setelah dilakukan pembicaraan dengan partai politik pengusung.

Nachrowi mengatakan, para pimpinan empat partai koalisi yaitu Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN akan bertemu dahulu sebelum memutuskan susunan tim pemenangan.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan menilai keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kampanye akan meningkatkan perolehan suara. 

“Oh iya, pasti [meningkatkan suara pasangan Agus-Sylviana] karena popularitas Pak SBY sampai sekarang 98 persen,” kata Syarief.

Ia mengatakan SBY akan turun di setiap kampanye pasangan Agus-Sylviana. Selengkapnya di Antara.

Ahok: Sandiaga ikut ‘tax amnesty’, berarti dia ngemplang pajak

Pasangan bakal Calon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta Ahok (tengah) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) memberi keterangan pers di kantor KPUD DKI Jakarta, Jakarta, pada 21 September 2016. Foto oleh Rosa Panggabean/Antara

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahja Purnama menanggapi permintaan calon wakil gubernur Sandiaga Uno mengungkap asal harta kekayaannya dengan mengatakan bahwa laporan harta pejabat publik sudah tertuang dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Pak Sandi nantang saya itu enggak apple ke apple. Enggak kayak buah apel ditantang buat apel,” kata Ahok, Senin. 

“Jadi di dalam pembuktian terbalik, buat pejabat di situ ada laporan LHKPN, makanya KPK periksa saya uang dari mana sejak tahun 1999,” kata Ahok.

Bagi mereka yang bukan pejabat publik, kata Ahok, besar harta kekayaannya antara lain bisa dilihat dari laporan pajak.

“Nah, kalau yang bukan pejabat itu terlihat di laporan pajaknya, makanya untuk orang biasa yang tidak bisa membuktikan pajak yang dia bayar dengan gaya hidupnya maka pemerintah mengeluarkan tax amnesty,” katanya.

“Nah, di situ Pak Sandiaga ikut [tax amnesty]. Berarti itu juga membuktikan Pak Sandiaga dulu ngemplang pajak, enggak bayar pajak,” kata Ahok. Selengkapnya di Antara.

Sandiaga ajak Ahok lakukan pembuktian harta terbalik

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri) usai menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di gedung KPK, Jakarta, pada 29 September 2016. Foto oleh Reno Esnir/Antara

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Gerindra dan PKS, Sandiaga Uno, mengajak calon gubernur petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama untuk melakukan pembuktian harta terbalik.

“Minggu depan saya akan ke Ikatan Akuntan Indonesia untuk menyambut apa yang diajak oleh Pak Gubernur Basuki, melakukan harta pembuktian terbalik. Jadi saya juga mengajak beliau dan keluarganya juga, karena mungkin kan keluarga Pak Basuki yang diuntungkan atas kebijakan Pak Basuki itu,” kata Sandiaga, pada Minggu, 2 Oktober.

“Jadi Ikatan Akuntan Indonesia sudah menyediakan waktu minggu depan, saya akan datang untuk meminta prosedur apa, karena secara hukum belum ada di dalam hukum kita kecuali pengadilan,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan akan mengundang Ahok ke Ikatan Akuntan Indonesia.

“Harta pembuktian terbalik ini untuk pembelajaran kepada masyarakat bahwa kalau politis berbicara itu harus jangan hanya berbicara, tapi dibuktikan, dengan tindakan konkret,” katanya.

Sebelumnya, Ahok mengatakan ia enggan disamakan dengan Sandiaga dalam hal kepemilikan harta kekayaan. Menurut Ahok, kondisi ia jelas berbeda bila dibandingkan dengan Sandiaga yang memiliki latar belakang pengusaha sukses.

Ahok sendiri pernah mengatakan telah melakukan pembuktian harta terbalik kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Saya sudah diperiksa KPK untuk pembuktian terbalik. Saya diperiksa hartanya saat kasus RS Sumber Waras,” kata Ahok. Selengkapnya di Antara.

Agus Yudhoyono deklarasikan tim relawan karibAGUS

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Yudhoyono (ketiga kanan) dan Sylviana Murni (ketiga kiri), menghadiri acara Hari Batik Nasional 2016 di gedung Sarinah, pada 2 Oktober 2016. Foto oleh Widodo S. Jusuf/Antara

Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono mendeklarasikan karibAGUS (Kami Relawan Independen Bang Agus) sebagai tim relawan yang akan mendampinginya selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI berlangsung.

“Setiap pemimpin pasti punya mimpi besar, tergantung cara eksekusinya. Saya ingin bersahabat dan jadi bagian karibAGUS,” kata Agus di Cikini, pada Minggu, 2 Oktober.

Ketua Umum karibAGUS Humbul Kristiawan mengemukakan tim relawan terdiri dari para profesional muda dari berbagai bidang. Mereka telah mengenal dan berhubungan dengan Agus selama belasan tahun, sebagian adalah teman-teman Agus sejak masa sekolah.

Menurut Humbul, karibAGUS akan menampung gagasan dari warga Jakarta yang kemudian dirumuskan menjadi aksi nyata. Saran tersebut nantinya akan disampaikan pada Agus.

Humbul menambahkan komunitas relawan tersebut akan menggalang dana secara transparan sehingga masyarakat bisa mengetahui sumber pendapatan dan pengeluaran mereka.

“Kami membiayai diri sendiri berdasarkan donasi para karib,” imbuh dia. Selengkapnya di Antara. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!