Kasus intoleransi tertinggi di Jawa Barat

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kasus intoleransi tertinggi di Jawa Barat
"Tingginya angka intoleransi di Jawa Barat kontradiktif dengan kultur masyarakat Sunda yang terkenal toleran,"


JAKARTA, Indonesia – Direktur The Islah Center (TIC) Mujahidin Nur menyebut Jawa Barat sebagai provinsi dengan kasus intoleransi tertinggi di Indonesia. Kesimpulan ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan beberapa lembaga penelitian.

“Tingginya angka intoleransi di Jawa Barat kontradiktif dengan kultur masyarakat Sunda yang terkenal toleran, optimistis, periang, sopan, dan bersahaja,” kata Mujahidin di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2016.

Mujahidin mencontohkan hasil riset yang dilakukan Setara Institute pada 2015. Dalam riset tersebut Setara Institute menemukan 44 kasus intoleransi terjadi di Jawa Barat. Angka ini lebih tinggi dari provinsi manapun.

Hal yang sama juga ditemukan oleh Wahid Foundation. Lembaga ini menyebutkan telah terjadi 46 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Jawa Barat sepanjang 2015.

Sementara hasil monitoring yang dilakukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung menemukan 383 peristiwa tindak kekerasan dan intoleransi kebebasan beragama dan berkeyakinan di Jawa Barat pada 2005 hingga 2011.

Riset lain menyebutkan, sejak Januari 2013 sampai Januari 2014, setidaknya terjadi 76 peristiwa intoleransi. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Depok, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Cirebon, Bogor, dan Kabupaten Tasikmalaya.

Hasil-hasil riset ini cukup mengejutkan karena masyarakat Jawa Barat selama ini dikenal sangat toleran terhadap perbedaan. Selain itu, Mujahidin melanjutkan, masyarakat Sunda juga penganut ajaran agama Islam yang toleran dan sangat taat.

“Karenanya, sungguh miris apabila di tengah masyarakat Sunda yang mempunyai kekayaan warisan leluhur itu justru intoleransi berkembang pesat,” katanya.

Mujadihin juga menyebutkan saat ini ada 41 peraturan daerah di Jawa Barat yang dianggap diskriminatif. Bentuk intoleransi lain yang terjadi adalah penyegelan hingga penutupan rumah ibadah, pembubaran ibadah kelompok atau agama tertentu, bahkan terjadinya kekerasan fisik.

Oleh karena itu, Mujahidin mengajak semua pihak untuk membangun kembali semangat toleransi di kalangan masyarakat Jawa Barat. “Dengan begitu keharmonisan dan keindahan dalam perbedaan tercipta dalam struktur masyarakat yang kaya akan tradisi ini,” katanya. –dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!