Indonesia akan kirim 850 pasukan perdamaian PBB ke Lebanon

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia akan kirim 850 pasukan perdamaian PBB ke Lebanon
Pemerintah berencana mengirim hingga 4.000 pasukan untuk berkontribusi dalam misi perdamaian PBB hingga tahun 2019

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia berencana kembali mengirimkan pasukan untuk mendukung misi perdamaian PBB pada Desember mendatang. Total pasukan yang dikirim mencapai 850 personil dari Yonmek TNI Konga XXII-K untuk mendukung misi perdamaian di Lebanon atau UNFIL.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pengiriman personil militer ini sesuai dengan agenda pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang aktif memelihara perdamaian di dunia internasional. Retno mengatakan Indonesia sudah aktif mengirimkan pasukan perdamaian untuk misi PBB sejak tahun 1957 lalu. Total, 35 ribu personil peacekeepers yang pernah dikirim Indonesia.

“Sementara, kini Indonesia sudah mengirimkan 2.867 peacekeepers yang tersebar di 10 misi perdamaian. Ini merupakan bagian dari upaya pencapaian visi untuk bisa mengirimkan 4.000 peacekeepers hingga tahun 2019 mendatang,” ujar Retno ketika berkunjung ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Jawa Barat pada Senin, 10 Oktober.

Pengiriman pasukan perdamaian ke Lebanon, kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu bukan tanpa sebab.

“Ini merupakan bagian dari upaya mendukung terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, khususnya Lebanon,” tutur Retno sambil menyebut Indonesia menjadi penyumbang pasukan terbesar di negara tersebut yakni sebanyak 1.296 personil.

Dia berharap kontribusi dan partisipasi peacekeepers Indonesia dapat memperkuat pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Pemerintah, kata Retno ingin menegaskan pesan kuat bahwa Indonesia merupakan mitra setia untuk menciptakan perdamaian.

Kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB sudah dimulai secara resmi pada tanggal 24 September lalu di New York, Amerika Serikat. Retno yang ikut serta dalam peluncuran kampanye itu, menyebut Indonesia memiliki syarat-syarat utama untuk terpilih dalam pemilihan anggota tidak tetap DK.

Syarat-syarat itu antara lain Indonesia berpenduduk keempat terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan berpenduduk muslim terbesar di dunia. Belum lagi, kata Retno, Indonesia mampu membuktikan bahwa Islam, demokrasi, modernitas dan penguatan peran perempuan dapat terjalin dalam satu harmoni.

Kirim personil perempuan

Dari 850 personil yang dikirim ke Lebanon, 18 orang di antaranya adalah perempuan. Bahkan, Retno menyebut partisipasi perempuan dalam misi perdamaian akan terus ditambah.

“Hal ini karena partisipasi perempuan dalam peacekeepers semakin dibutuhkan oleh PBB untuk membantu pelaksanaan mandat proteksi terhadap warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak,” tutur Retno.

Selain itu, mantan Duta Besar RI untuk Norwegia itu turut meminta agar semua personil misi perdamaian PBB dari Indonesia selalu menjaga keselamatan dan keamanan serta tidak melakukan tindak kriminal saat tengah bertugas.

“Karena itu sesuai dengan kebijakan PBB dan harus dipatuhi oleh pasukan perdamaian ketika bertugas di wilayah misi,” kata dia. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!