Indonesia

Adu program paslon cagub DKI soal pemberdayaan perempuan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Adu program paslon cagub DKI soal pemberdayaan perempuan
Siapa pasangan calon yang memiliki program lebih baik mengenai pemberdayaan perempuan dan kaum disabilitas?

 

JAKARTA, Indonesia — Para kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan tampil dalam debat ke-3 publik pada Jumat, 10 Februari. Tema yang diangkat adalah masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Sedangkan untuk topik lintas tema, panelis sudah menyiapkan pertanyaan terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti narkotika, dan kebijakan disabilitas. Tentunya, rencana program mereka terkait hal ini sudah pernah disampaikan selama masa kampanye.

Sebelum mendengarkan paparan mereka dalam debat terakhir besok, mari kita mengingat apa saja yang pernah mereka paparkan:

Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni

Tak banyak yang pernah diucapkan Agus-Sylvi soal pemberdayaan perempuan. Namun, salah satu fokus mereka adalah pemberdayaan ekonomi dan kreatifitas dalam dunia usaha.

“Jumlahnya sekarang hampir 50 persen, hampir sama dengan kaum laki-laki,” kata dia. Karena itu, akan sangat luar biasa bila jumlah sebesar ini turut diberdayakan.

Ia juga melihat banyak perempuan yang bekerja di UMKM. Mereka akan diarahkan supaya diarahkan sehingga menjadikan mereka lebih produktif, kreatif dan akhirnya bisa mendatangkan penghasilan untuk keluarga.

Agus juga berjanji untuk memerhatikan sektor pendidikan, kesehatan dan akses pekerjaan agar lebih baik lagi bagi perempuan Jakarta. Menurut dia, masih banyak tempat-tempat publik yang belum terlalu ramah terhadap perempuan, misalnya tempat menyusui bagi kaum ibu.

“Yang jelas di tempat publik belum terlalu ramah bagi perempuan. Kita tak ingin wanita terhenti kariernya setelah melahirkan,” kata dia.

Terkait keamanan perempuan, ia mengatakan akan memasang kamera di lokasi rawan kejahatan, memantau lokasi dan situasi serta mengerahkan aparat untuk melakukan patroli.

Sementara untuk warga difabel, Agus menjanjikan perbaikan fasilitas dan penambahan kesempatan kerja.

“Saya memiliki komitmen secara teknis maupun dalam konteks besarnya, ingin mewujudkan berbagai hal yang bisa menambah kenyamanan dan kemudahan mereka dalam beraktivitas, termasuk peluang bekerja di ibukota ini,” kata Agus.

Menurut dia, Jakarta saat ini masih belum sepenuhnya ramah difabel. Terutama fasilitas umum dan transportasi publik, sehingga belum bisa dinikmati semua orang.

Sementara terkait pendidikan, Agus mengatakan penting untuk memperhatikan kesejahteraan guru. Sehingga para pengajar dapat memberikan ilmunya dengan baik bagi anak-anak di Jakarta.

Ia juga berencana melengkapi fasilitas di sekolah-sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lancar. “Kurikulum juga harus up to date, harus relevan dengan kebutuhan murid,” kata Agus.

Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat

Menurut Ahok, jawaban debat kali ini sudah terpampang dari program yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ia memimpin.

“Kan sekarang di DKI sudah ada pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak, di bawah BPMPKB (Badan Pemberdayaan Manusia, Perempuan, dan Keluarga Berencana),” kata dia.

Lewat aplikasi Qlue yang juga terhubung dengan aparat kepolisian, perlindungan terhadap perempuan sudah terlingkupi. Dalam transportasi publik, seperti Transjakarta, disediakan lokasi serta bus khusus untuk penumpang perempuan.

Ia juga mengunggulkan program ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) bagi anak-anak dan keluarga. Di sana, terpasang kamera CCTV yang memantau lokasi sehingga anak-anak dapat bermain di tempat terbuka dengan aman.

Sementara, untuk fasilitas bagi kaum difabel, Djarot mengatakan pihaknya mulai membangun dengan pertimbangan kenyamanan mereka. Salah satunya adalah trotoar dengan guiding blocks. Ke depannya pun, mereka akan memperhatikan deck halte Transjakarta supaya tidak terlalu tinggi dan mudah diakses siapapun. (BACA: Menata Jakarta ramah perempuan)

Untuk bidang pendidikan, Ahok-Djarot juga menjanjikan peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar dan perbaikan fasilitas.

Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno

Dalam pemberdayaan perempuan, Anies menjanjikan kredit usaha bagi ibu rumah tangga. Selain itu, ia satu-satunya yang memikirkan cuti hamil selama 3 bulan untuk para suami.

Terkait dengan fasilitas publik, ia menjanjikan penambahan ruang menyusui dan tempat penitipan anak selama orangtuanya bekerja atau beraktivitas. Untuk perempuan yang pulang malam, ia juga mengatakan akan memberikan pendampingan.

Di akun Twitter resmi kampanyenya pun tim Anies-Sandi pernah mengunggah infografik tentang kekerasan seksual. Paslon nomor urut tiga itu juga mengatakan akan memberikan pekerjaan bagi mereka.

Keduanya mengaku sudah memiliki kebijakan terkait warga difabel. “Jadi memberikan akses kesetaraan bagi seluruh warganya termasuk kaum difabel, ini menjadi tantangan kita ke depan,” ujar Sandiaga.

Terkait pendidikan, Anies menjanjikan integrasi di sekolah, lingungan, dan rumah.

“Karena itu, yang akan kami lakukan adalah jam 18.00-19.00 adalah waktu mengaji bagi anak-anak di masjid, surau atau di rumah,” kata dia.

Sementara mulai pukul 19.00 sampai 21.00, akan jadi jam belajar. Ia juga berencana mengundang seluruh mahasiswa dan kaum profesional untuk mengajar.

Debat publik kali ini diselenggarakan oleh 4 stasiun televisi, yakni JakTV, Kompas TV, SCTV, dan Transmedia dari Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Presenter CNN, Alfito Deannova Ginting akan memandu acara berdurasi 120 menit ini.

Bagi yang tidak bisa hadir di Bidakara, dapat menyaksikan siaran langsung dari Metro TV, I NEws TV, TVRI DKI Jakarta dan Banten, NET., TV One, Jawa Pos TV, BeritaSatu, RTV, dan Aljazeera TV. Atau dapat mendengar dari radio Elshinta, RRI, Sindo trijaya, dan streaming media online.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!