Piala Presiden 2017: Munculnya mentalitas tim-tim turnamen

JAKARTA, Indonesia — Piala Presiden 2017 sudah merampungkan fase grup pada Minggu, 19 Februari. Ada 8 tim yang lolos ke perempat final. Sejumlah nama besar sangat disayangkan harus gugur di putaran pertama. 

Salah satu tim besar yang secara mengejutkan terjungkal adalah Persipura Jayapura. Mereka kalah bersaing dari tim-tim yang seharusnya bisa mereka atasi seperti PSS Sleman, Persegres Gresik, dan Mitra Kukar. 

Mitra Kukar mungkin bisa menjadi ganjalan serius. Tapi PSS Sleman dan Persegres Gresik seharusnya bisa mereka atasi. Kedua tim tersebut tahun lalu hanya berkiprah di Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Berbeda dengan Persipura yang tak hanya tampil di ISC A, tapi juga menjuarainya.

Paling tidak, jika gagal lolos, Persipura bisa memanfaatkan slot tiga runner-up terbaik. Nyatanya, mereka terjungkal setelah hanya meraih 4 angka; hasil sekali seri, kalah, dan menang di Grup 1. Koleksi gol mereka juga tidak istimewa; mencetak 2 gol dan kebobolan sejumlah gol yang sama. 

Hasil jeblok tersebut sempat memunculkan wacana untuk mengevaluasi pelatih Angel Alfredo Vera. Namun, kemungkinan suara-suara sumbang tersebut tidak terlalu serius; tidak sampai berujung pemecatan kepada Alfredo Vera.

Alasannya, ajang Piala Presiden masih sekadar persiapan. “Lebih baik kami menerima kekalahan seperti ini. Kami bisa evaluasi apa yang menjadi kekurangan,” kata Vera. 

Tim lain yang secara mengejutkan terjungkal adalah PSM Makassar. Tim Juku Eja itu tergabung bersama tuan rumah Persib Bandung, Persela Lamongan, dan Persiba Balikpapan. PSM gagal bersaing memperebutkan slot runner-up terbaik. 

Apa penyebabnya? Pelatih Robert Rene Albert mengakui, turnamen pra-musim bukanlah ajang yang serius. Mereka tidak memburu gelar. Dia justru berorientasi pada perkembangan permainan tim. Sebab, Liga 1 bakal jauh lebih melelahkan dan kompleks dibanding turnamen seperti Piala Presiden.

“Sudut pandangnya harus berubah. Bukan melihat prestasi, tapi bagaimana tim berkembang dari laga ke laga. Ini yang kami lakukan,” kata Rene.

Ia menjelaskan, timnya lebih nyaman melakukan persiapan terfokus, bukan menjalani pertandingan yang membuat para pemainnya tertekan seperti Piala Presiden. 

Kegagalan di turnamen ini bakal membuat mereka terpuruk. Karena itulah, dia lebih suka jika tim menggelar uji coba biasa.

“Sekarang kami akan fokus untuk persiapan tim, menuju Liga 1. Mungkin akan ada beberapa  pertandingan,” kata dia.

Bagaimana dengan 8 tim yang lolos ke babak knockout?  

Delapan tim yang lolos adalah 5 juara grup seperti Mitra Kukar, Arema FC, Pusamania Borneo FC, Persib Bandung, dan Semen Padang. Sedangkan slot tiga runner-up terbaik disabet Madura United, Sriwijaya FC, dan Bhayangkara FC.

Dari nama-nama tersebut, Mitra Kukar menunjukkan jati dirinya sebagai tim turnamen. Tak tanggung-tanggung, mereka lolos dari grup 1 setelah menyingkirkan Persipura. 

Naga Mekes diyakini bakal melaju semakin jauh karena mentalitas mereka sebagai jawara turnamen kembali muncul, sama seperti saat mereka menjuarai Piala Jenderal Sudirman 2016.

Tak hanya Mitra Kukar, Arema FC dan Persib Bandung juga menunjukkan kekuatan mereka di turnamen. Sebelum mengikuti Piala Presiden 2017, Maung Bandung adalah juara Piala Presiden 2015. Begitu juga Arema FC yang menjuarai Piala Bhayangkara 2016 setelah mengalahkan Persib di final.

Jagoan turnamen juga ditunjukkan Bhayangkara FC. Tim yang digawangi Evan Dimas itu memang tidak pernah menjuarai turnamen. Namun, mereka konsisten selalu lolos dari fase grup. Menarik dilihat sejauh mana mereka bisa bersaing di antara para raksasa.—Rappler.com

BACA JUGA:

• Hasil lengkap fase grup Piala Presiden 2017
• Jadwal pertandingan Piala Presiden 2017