Memahami pemilu Prancis

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Memahami pemilu Prancis

AFP

Sebelas kandidat yang bersaing memiliki pandangan politik yang berbeda, mulai dari para kiri penganut Trotskysime hingga calon sayap kanan ekstrem.

JAKARTA, Indonesia – Pada Ahad, 23 April 2017, hampir 47 orang penduduk Prancis menggunakan hak pilih mereka dalam putaran pertama pemilu presiden.

Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui soal mengapa hasil pemilu ini penting untuk dunia dan Indonesia:

Kedudukan di Uni Eropa

Prancis adalah negara dengan perekonomian terbesar di Uni Eropa, dan salah satu yang memiliki kekuatan diplomatis serta militer berpengaruh.

Dua dari 4 kandidat terkuat memiliki sikap cenderung anti UE dan juga NATO. Hasil pemilu ini dapat mengguncang kondisi politik di Barat setelah perang dunia, yang mulai guncang setelah Brexit dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serakat.

Pemilihan presiden

Presiden akan dipilih langsung oleh rakyat dengan pemungutan suara dalam satu atau dua putaran jika tak ada kandidat yang memperoleh suara signifikan pada putaran pertama. Jeda antara putaran pertama dan kedua hanya dua pekan.

Sejak 1965, pemilu presiden Prancis selalu berlangsung dua putaran.

46,87 juta penduduk yang sudah terdaftar akan memilih di 66.546 TPS mulai pukul 8 pagi hingga 7 malam. Namun, di Paris dan kota besar lainnya, waktu diperpanjang hingga pukul 8 malam.

Pemilu ini sekaligus pertama kalinya dalam 59 tahun di mana negara dinyatakan dalam keadaan darurat. Lebih dari 50 ribu personel kepolisian dan 7 ribu tentara anti teror akan berjaga selama pemungutan suara berlangsung.

Para kandidat

Sebelas kandidat yang bersaing memiliki pandangan politik yang berbeda, mulai dari para kiri penganut Trotskysime hingga calon sayap kanan ekstrem.

Mereka yang paling populer adalah pemimpin partai sayap kanan Marine Le Pen (48), ketua gerakan En Marche Emmanual Macron (39), calon Republikan konservatif Francois Fillon (63), dan pemimpin partai kiri garis keras France Unbowed, Jean-Luc Melenchon (65).

Hasil?

Warga Prancis dan masyarakat internasional dapat mengetahui hasil kira-kira pada pukul 8 malam waktu setempat, namun juga bisa lebih bila ada tambahan waktu pemungutan suara.

Dua calon dengan suara tertinggi akan kembali berhadapan pada 7 Mei.

Presiden terpilih akan disumpah paling lambat 14 Mei mendatang, dan akan memimpin Prancis menggantikan Francois Hollande. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!