SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
Yuk, tes HIV. Cari tahu lebih lanjut di sini.
JAKARTA, Indonesia — Seberapa dalam wawasan Anda tentang HIV dan AIDS? Apakah Anda sudah memahaminya dengan bijak?
Tidak dipungkiri, banjirnya stigma dari kaum awam yang mendiskriminasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) sudah seharusnya ditekan secara perlahan. Ini demi memberikan mereka hak untuk hidup layak seperti manusia lainnya.
Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, netizen membagikan pengetahuan mereka terkait HIV dan AIDS.
@RapplerID HIV itu virusnya. AIDS itu kumpulan gejala penyakit. oia,HIV buka virus mematikan. Diskriminasi yg mematikan. #sayaberani
— Natasya E. Sitorus (@tapsiyun) 1 Desember 2016
@RapplerID human immuno deficiency virus, virus yg menyerang penurunan daya tahan tubuh. AIDS itu kumpulan penyakitnya. #SayaBerani
— Victor Andrean (@victorandrean) 1 Desember 2016
@RapplerID @intermedika hiv adlh virus yg menyrng sistem kekebalan tbh dan aids adlh gejala2 yg di timbulkan oleh virus hiv tsb #sayaberani
— angga juliansyah (@rangga_julianz) December 1, 2016
@RapplerID kalau status HIV terdeteksi sejak dini, bisa coba perawatan ARV supaya nggak masuk tahap AIDS!
— Weeaboo ON ICE (@gitadine) 1 Desember 2016
Bereapa dari netizen juga ada yang telah melakukan tes HIV AIDS. Cerita inspiratif ini cukup menjawab pertanyaan masyarakat yang kerap takut atau bingung ketika akan menjalankan tes. Mereka pun membuktikannya, betapa pemeriksaan sejak dini sangat bermanfaat bagi orang-orang terkasih dan tentunya bagi diri sendiri.
@RapplerID Tes HIV? Tes utk tau status HIV kita. Takut? Ngga kok. Caranya mirip tes darah biasa. #sayaberani #WorldAIDSDay
— Natasya E. Sitorus (@tapsiyun) 1 Desember 2016
@RapplerID Gw pernah ikut 2 kali, utk student card & employment pass di SG. Sempet deg2an sih tapi sebenernya tes darah biasa #sayaberani
— Karina Maharani (@karinamt222) 1 Desember 2016
@RapplerID awalnya sih takut untuk tes. Ya beranikan diri saja, sama kok kaya tes golongan darah dan diabetes. #sayaberani
— Victor Andrean (@victorandrean) December 1, 2016
Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengunggah foto sebagai bentuk dukungan untuk kampanye yang dikhususkan bagi para ODHA.
Radio Sonora Jakarta turut mendukung kampanye #SAYABERANI ! Cari tahu tentang #SAYABERANI #HandsUpFor #HIVPrevention @unaids_id @RapplerID pic.twitter.com/BblenoActE
— IG : @SonoraFM92 (@SonoraFM92) 1 Desember 2016
Tidak sampai di situ, ada pula seorang netizen yang berbagi pengalamannya ketika mendampingi anak-anak yang postif. Sebagai anak-anak yang kerap terlupakan, peran orang dewasa sangat diperlukan dalam memberikan mereka hak untuk bisa hidup layak seperti anak-anak negatif lainnya.
@RapplerID tentunya pernah. Saya bekerja untuk anak-anak dengan HIV di Jakarta. #sayaberani #WorldAIDSDay
— Natasya E. Sitorus (@tapsiyun) 1 Desember 2016
@RapplerID pengalamannya banyaaak. Tapi yg utama adl senang bisa mendampingi anak2 HIV yg cenderung dilupakan krn mrk anak-anak. #sayaberani
— Natasya E. Sitorus (@tapsiyun) 1 Desember 2016
Seperti manusia lainnya, anak-anak ini tak bisa memilih dalam kondisi apa dari keluarga mana mereka dilahirkan. Untuk itu, mereka berhak atas perhatian dan kasih sayang sama dengan anak-anak lainnya.
@RapplerID Anak tidak bs memilih dari siapa mereka dilahirkan. Inginnya mereka, mereka lahir sehat seperti anak lainnya. #sayaberani
— Natasya E. Sitorus (@tapsiyun) 1 Desember 2016
@RapplerID Anak dgn HIV jg bkn anak berkebutuhan khusus. Yg mereka butuhkan adl kasih sayang dan dukungan. Jangan jauhi mereka. #sayaberani
— Natasya E. Sitorus (@tapsiyun) 1 Desember 2016
Lalu bagaimana jika ODHA juga ingin menikah dan memiliki keluarga? Apakah seorang ODHA yang hamil berisiko menularkannya kepada sang anak? Melalui program dan perencanaan yang tepat, risiko penularan ini dapat dihindari.
@angelinayetta @RapplerID @unaids_id tidak otomatis. Tanpa usaha pencegahan sama sekali kmgknan penularannya 30-40%. #sayaberani
— Lentera Anak Pelangi (@LntrAnakPelangi) December 1, 2016
@angelinayetta @RapplerID @unaids_id Nah, dengan mengikuti program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak penularan dicegah 0-2%. #sayaberani
— Lentera Anak Pelangi (@LntrAnakPelangi) December 1, 2016
Dengan demikian, sudah saatnya bagi kita untuk menghentikan dan menghilangkan stigma yang kerap menyudutkan ODHA. HIV/AIDS memang bukan jenis penyakit yang dapat disembuhkan, tetapi penderitanya berhak hidup sehat dan layak, karena yang perlu dihindari ialah virusnya, bukan orangnya.
Saya pernah bertemu dengan ODHA, adik dari teman saya. Dia gak kelihatan beda. Malah dia sukses kariernya dan aktif sekali. #SayaBerani https://t.co/uERo1zyDlw
— Yetta Angelina (@angelinayetta) December 1, 2016
@RapplerID yap beberapa teman saya ODHA. Mereka layaknya orang lain yg sehat, tidak ada perbedaan #SayaBerani #WorldAIDSDay #HariAIDSSedunia
— Victor Andrean (@victorandrean) December 1, 2016
—Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.