Sisters in Danger lawan kekerasan terhadap perempuan lewat lagu

Adrianus Saerong

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sisters in Danger lawan kekerasan terhadap perempuan lewat lagu
Lagu ’16 Oranges’ mendapat penghargaan lagu terpopuler dari UN Women Asia pada Hari Perempuan Internasional

JAKARTA, Indonesia — Grup musik Indonesia, Sisters in Danger, menyabet penghargaan lagu terpopuler dari UN Women Asia, lembaga persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang peduli pasa isu perempuan, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang diperingati pada 8 Maret.

Lagu 16 Oranges milik Sisters In Danger berhasil mencuri 2.500 pasang mata  dan telinga di YouTube. Grup yang berisikan JP Millenix (Finalis Indonesia Mencari Bakat), Qoqo, Arnie (SHE), Gede Bagus (Finalis X-Factor Indonesia), Ahmad Landika (Finalis Indonesia’s Got Talent), dan M. Berkah Gamulya (Ketua Perkumpulan Simponi) itu berhak mendapatkan Apple iPad mini 4 WiFi 32 seharga Rp 5,6 juta dari Kedutaan Kanada di Thailand, serta berbagai pernak-pernik, seperti topi, gelang, dan baju, dari UN Women Asia Pacific.

Sejak berdiri pada November 2016 lalu, band ini telah melakukan diskusi musikal di berbagai kota di Indonesia, belajar & bernyanyi bersama para pelajar dengan tema stop kekerasan berbasis gender.

Lagu ini mengalahkan Together milik School Project yang dilantunkan oleh pegawai bea Kualanamu, Deli Serdang, Rhiya Kristi Deborah Siagian. 

(BACA: ‘Sisters in Dangers’ menuju daratan Eropa)

Lewat laman Facebook mereka, Sisters In Danger mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia dan mendedikasikan kemenangan untuk para perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan.

“Kemenangan ini kami persembahkan untuk para korban, penyintas, dan juga pendamping korban kekerasan terhadap perempuan anak anak di seluruh Indonesia,” tulis mereka di laman Facebooknya. 

“Terima kasih kepada semua orang dan lembaga yang mengajak kami bekerjasama atau mendukung Sisters In Danger dalam berbagai bentuk. Terima kasih banyak.”

Sisters In Danger juga tidak lupa untuk mengajak masyarakat Indonesia memerangi kekerasan berbasis jenis kelamin, terutama pada kaum perempuan dan anak.

“Melalui 16 Oranges, kami mengajak semua orang di dunia untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan anak anak. Alasan kami mengenakan berbagai pakaian tradisional dalam video klip adalah untuk mendorong 258 juta penduduk dari 1.340 suku di Indonesia untuk bersatu, dan ikut tanggungjawab dalam usaha menghentikan kekerasan yang didasari jenis kelamin,” kata mereka.

Lagu 16 Oranges sendiri terinspirasi oleh gerakan anti-kekerasan berbasis jenis kelamin yang dicanangkan UN Women pada 25 November hingga 10 Desember 2016. Dalam aksi tersebut, UN Women menggunakan slogan, Orange The World, dan lahirlah ungkapan orange atau jeruk untuk menggambarkan optimisme dan masa depan yang cerah.

Berikut cuplikan lirik lagu 16 Oranges:

Too much time for hurting

Too little time for loving

I give you 16 oranges

The vitamin to end the violence

 

But I wanna tell you, my friends

The strongest vitamin is the true love

And justice from the mind

So we can orange the world

—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!