Viking Persib Club, pendukung terbaik yang anti rasis

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Viking Persib Club, pendukung terbaik yang anti rasis
Penghargaan Best Supporter Piala Presiden 2017 diberikan karena Bobotoh dinilai konsisten memerangi rasis, anarkis, serta mengampanyekan hal positif demi menciptakan suasana nyaman di stadion.

BANDUNG, Indonesia — Ada suasana yang berbeda di Stadion Sidolig, Senin malam pekan lalu. Ribuan Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib Bandung, tampak memenuhi stadion yang berlokasi di Jalan AH Nasution, Kota Bandung, itu.  

Para Bobotoh berkumpul bukan untuk menonton pertandingan, tapi memperingati hari jadi Persib ke-84 sekaligus syukuran penghargaan Best Supporter Piala Presiden 2017.

Penghargaan itu seakan memupus kekecewaan atas kegagalan Persib mempertahankan gelar juara Piala Presiden. Malam itu yang tampak adalah kebahagiaan, kemeriahan, dan kebanggaan karena menjadi bagian dari Bobotoh tim kesayangan mereka.  

Dengan kompak, para Bobotoh menyanyikan lagu dukungan terhadap Tim Maung Bandung. Lagu dengan nada Sepanjang Jalan Kenangan itu mengungkapkan kesetiaan dan kecintaan mereka pada Persib Bandung.

Ayolah Maung Bandungku, kami selalu ada untukmu

Ayolah Maung Bandungku, kami kan tetap bersamamu

Kami percaya kamu

Kami bangga padamu

Engkaulah kebanggaan di hatiku 

Acara yang dihadiri pemain, pelatih, officials, bahkan perwakilan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat ini berlangsung sejak pukul 20:00 hingga 23:00 WIB. Mereka berpesta kembang api yang dinyalakan secara beruntun. Percikan flare juga terlihat di antara para Bobotoh dan menambah semarak suasana.

Tepukan dan sorakan semakin meriah ketika giant check senilai Rp100 juta sebagai hadiah Best Supporter ditunjukkan kepada Bobotoh yang memenuhi tribun dan lapangan Sidolig. Plakat Best Supporter menjadi rebutan Bobotoh sebelum akhirnya diamankan oleh salah satu suporter yang diamanatkan menjaga plakat tersebut.

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar yang didaulat menyampaikan sambutannya, tak menyembunyikan rasa bangga pada ribuan Bobotoh yang setia mendukung Persib Bandung. 

Pria yang biasa dipanggil Pak Haji ini mengatakan, jika prestasi yang didapat oleh timnya merupakan kerja keras para supporter. Bobotoh dinilai punya andil besar dalam memberikan aura positif di setiap pertandingan Persib.

“Saya bangga Bobotoh mendapat [penghargaan] supporter terbaik. Inilah hebatnya.  Ini bukan rekayasa, tapi ini kenyataan. Bobotoh ini yang luar biasa yang mendukung Persib tetap jalan dan bisa lebih bagus,” kata Umuh.

Penghargaan Supporter Terbaik ini merupakan penghargaan kedua bagi Bobotoh. Sebelumnya, gelar Best Supporter didapat dalam turnamen Piala Bhayangkara. Penghargaan itu diberikan karena Bobotoh dinilai konsisten memerangi rasis, anarkis, serta mengampanyekan hal positif lainnya demi menciptakan suasana nyaman di stadion.

Viking, Sang Penakluk yang Perkasa

Aksi Bobotoh dalam laga Persib Bandung di Piala Presiden 2017. Foto dari www.vikingpersib.co.id

Bobotoh merupakan gabungan dari beberapa kelompok pendukung Persib; yakni Viking Persib Club (VPC), The Bomber, Ultras Persib, Flower City Casuals, dan Bobotoh Oriental. Namun yang terbanyak anggotanya adalah Viking Persib Club.  

Pentolan Viking, Yana Umar, menyebutkan, jumlah anggota resmi Viking saat ini sudah tidak bisa dihitung lagi. Namun berdasarkan riset sebuah bank, jumlah Bobotoh di Jawa Barat saja mencapai 6 juta orang yang sebagian besar adalah anggota Viking.

“Itu di Jawa Barat saja, belum yang di provinsi atau negara lain,” kata lelaki yang biasa dipanggil Yana Bool ini.

Sejak berdiri pada 17 Juli 1993, Viking terus berkembang dan melebarkan sayapnya bukan hanya ke seluruh daerah di Indonesia, tapi juga luar negeri; seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Korea, dan Singapura.  

Padahal awalnya, Viking hanyalah sekelompok pemuda yang biasa nonton pertandingan Persib di tribun Selatan. Pertemuan rutin saat mendukung tim kesayangannya membuat mereka sepakat untuk membentuk sebuah wadah supporter.  Dimotori oleh Heru Joko dan almarhum Ayi Beutik, kelompok pendukung Persib ini pun terbentuk dan diberi nama Viking Persib Club.

Nama Viking diambil dari nama sebuah suku bangsa dari Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa penakluk yang perkasa dengan keberanian yang luar biasa. Sifat dan karakter itulah yang ingin ditiru oleh anggota Viking. 

Tak heran, jika dalam setiap pertandingan para Vikers, sebutan anggota Viking, selalu hadir menyemangati tim kesayangannya. Mereka rela mengeluarkan kocek sendiri untuk menonton langsung idolanya berlaga, baik tandang maupun kandang. 

“Saya sendiri pernah nonton langsung saat Persib bertanding di Makasar. Kalau perekenomiannya memungkinkan, ada yang nonton sampai Papua,” kata Yana yang berdomisili di Bandung ini.

Dengan jumlah Vikers yang banyak dan tersebar di beberapa daerah, tentu akan sulit mengaturnya.  Pengurus Viking terus berupaya agar Vikers selalu kompak, tidak rasis dan anarkis. Caranya, kata Yana, selalu berkomunikasi dengan setiap ketua distrik Viking di beberapa daerah melalui fasilitas chat group di media sosial.

Menentang rasisme

Sebelumnya, gelar Best Supporter juga didapat Bobotoh dalam turnamen Piala Bhayangkara. Foto dari vikingpersib.co.id

Selain itu, lagu-lagu Bobotoh yang bernada rasis juga diganti dengan lagu yang lebih menyemangati dan menunjukkan cinta serta bangga pada Persib Bandung. Sosialisasi anti-rasis dan anti-rusuh juga terus dilakukan para pengurus Viking.

“Sosialisasi terus ke anggota jangan rasis. Kita juga bikin lagu-lagu baru, jadi tidak ada lagi lagu-lagu yang bernada rasis,” kata Yana, sang Dirigen Viking.

Sementara bagi Umuh, tidak ada tempat untuk Bobotoh yang rasis dan perusak.  Manajer Persib yang dekat dan dihormati para Bobotoh ini tak segan untuk mengeluarkan supporter yang membuat keonaran.

“Saya sudah lempar Bobotoh-bobotoh yang tidak jelas, cuma bikin ribut saja di Persib. Saya sudah buang jauh-jauh dan mereka sudah tidak boleh lagi ikut di Persib,” kata Umuh.

Makanya tidak salah, penghargaan Best Supporter kembali diraih Bobotoh. Selain selalu kompak, tidak rasis dan berbuat onar, kelompok pendukung Maung Bandung ini juga memiliki jumlah pendukung terbanyak di Indonesia.

Ketua Harian Viking Persib Club, Boseng, berharap organisasinya itu akan tetap loyal mendukung Persib dengan cara yang santun. Kampanye akan terus dilakukan agar gelar Best Supporter tetap dipertahankan.

Aktif berkegiatan sosial

Banyaknya jumlah pendukung dimanfaatkan oleh pengurus untuk melakukan kegiatan sosial. Kelompok supporter ini pun tidak hanya berperan sebagai tukang sorak, tapi juga telah merambah ke bidang lain. 

Boseng menginginkan, Viking tidak hanya dikenal sebagai pendukung Persib saja, tapi juga kelompok yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat banyak.

“Kita banyak mendapat pengalaman berharga sehingga merambah ke kegiatan sosial dengan membuat acara yang bisa memberi manfaat ke masyarakat,” kata pria 40 tahun yang gabung Viking sejak usia SMP ini.

Untuk mendukung jalannya organisasi, Viking Persib Club juga membuka usaha di bidang properti, konveksi, dan merchandise yang bertajuk Viking Persib Fanshop.  Mereka juga membuat album digital dan Ring Back Tone (RBT).

“Harapannya Bobotoh tetap loyal dan Persib tetap jaya,” kata Boseng. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!