Laki-laki harus ikut terlibat dalam pemberdayaan perempuan

Rika Kurniawati

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Laki-laki harus ikut terlibat dalam pemberdayaan perempuan
Dalam proses pengasuhan anak, ayah pun juga perlu diberikan parental leave.

 

JAKARTA, Indonesia Isu pemberdayaan perempuan tidak akan terealisasi jika hanya melibatkan sesama kaum perempuan saja. Kaum laki-laki juga harus ikut terlibat untuk mempercepat proses tersebut. 

Itulah salah satu pesan yang coba disampaikan melalui acara “The Resonation” dan dihelat di The Kasablanka pada Sabtu, 29 April. Acara tersebut menghadirkan satu sesi yang dinamakan ‘Men Panel’ dan diisi oleh tiga laki-laki sebagai pembicara. 

Ketiga laki-laki itu sepakat bahwa mereka harus mndukung istri atau pasangannya untuk menjalani karier. Ashraf Sinclair, suami dari penyanyi dan aktris Bunga Citra Lestari menjalani apa yang dia sampaikan. 

“Saat Bunga (BCL) mempersiapkan konser, saya ikut ambil bagian,” ujar Ashraf. 

Ashraf sendiri adalah aktor dan wirausaha. Sementara, sang istri, BCL berkarier di dunia hiburan, sehingga mereka bisa dikatakan memiliki kesamaan dalam menjalani aktivitas kerja. Ia mengaku belajar dari sang ayah yang juga setia mendukung ibunya berkarier. 

“Sebut saya feminis atau apapun itu, intinya saya mendukung perempuan untuk mengembangkan diri,” jelasnya. 

Sementara, seorang ayah dari Swedia yang menjadi bagian dari proyek ‘Swedish Dads’ turut hadir. Johan Ekengård adalah seorang development engineer dengan istri yang bekerja sebagai dokter kandungan. 

“Saya bertemu dengannya saat ia masih jadi mahasiswi kedokteran. Saya suka  dengan kepintarannya,” kata Johan. 

Sekarang istrinya sedang mengerjakan sebuah penelitian untuk mendapatkan gelar PhD. Mereka mempunyai tiga anak yang mereka asuh bersama-sama.  

“Kami mendukung karier masing-masing sejak sebelum menikah hingga sekarang. Ketika mempunyai anak, kami membuat keputusan bersama untuk berbagi periode parental leave secara seimbang,” ujarnya. 

Henry Manampiring, penulis buku Alpha’s Girl Guide juga mendukung karier pasangannya. 

“Sehabis istri saya cuti hamil dan melahirkan, saya tahu ia akan kembali bekerja. Ia memang tipe orang yang suka bekerja,” ujar Henry. 

Kemudian ayah dari bayi berusia 7 bulan itu mengingatkan terkadang bukan laki-laki yang menghambat perempuan tetapi sesama perempuan. 

“Sesama perempuan bisa saling menjatuhkan dan itu tentu harus dihindari,” kata dia. 

Laki-laki juga butuh ‘parental leave’

BERBAGI TANGGUNG JAWAB. Audi Susatyo (kiri) dan sang istri, Ira Puspitasari (kanan) berbagi tanggung jawab dalam rumah tangga. Foto oleh Rika Kurniawati/Rappler

Kendati acara itu fokus terhadap pemberdayaan perempuan, namun tidak sedikit laki-laki yang ikut dalam kegiatan Resonation. Salah satunya Audi Susatyo yang datang bersama sang istri, Ira Puspitasari.

“Saya diajak istri saya tetapi saya tertarik juga dengan acaranya. Saya mau belajar dari siapa saja, perempuan maupun laki-laki,” kata dia. 

Keduanya juga sempat melihat-lihat pameran foto ‘Swedish Dads’ dan sepakat bahwa Indonesia juga butuh parental leave. 

“Saya setuju dengan fotografer itu. Sembilan bulan pertama janin membangun bonding dengan ibunya di dalam perut. Setelah itu gantian ayahnya yang bonding. Saya merasa, kalau sudah bonding dengan anak, komunikasinya lebih enak,” kata Audi.  

Selain Audi, juga terlihat laki-laki yang berada di area The Kasablanka, Kota Kasablanka. Mereka juga tertarik melihat pameran ‘Swedish Dads’

Beberapa laki-laki juga terlihat di area The Kasablanka, Kota Kasablanka sedang melihat pameran foto ‘Swedish Dads’ yang menjadi bagian dari acara Resonation. 

Maulana yang Rappler temui mengaku terinspirasi dengan sosok ayah-ayah yang menjadi subjek foto. Dia juga mengaku kagum dengan Swedia yang memperjuangkan kesetaraan gender lewat ‘paternal leave’. 

“Harus dipertimbangkan oleh banyak negara untuk diaplikasikan, termasuk Indonesia yang hanya mempunyai ‘maternity leave’. Orang tua kan terdiri dari ibu dan ayah. Jadi ya, yang harusnya ada di rumah mengurus anak itu ayah dan ibu, bukan ibunya saja,” jelasnya. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!