Ada Masjid Jawa di Negeri Gajah Putih

Hendra Nurdiyansyah

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ada Masjid Jawa di Negeri Gajah Putih

ANTARA FOTO

Arsitektur Masjid Jawa di Bangkok kental dengan gaya masjid-masjid tua di Indonesia

 

JAKARTA, Indonesia — “Koe wong Jowo? Bapakku wong Kendal, Jawa Tengah” (Kamu orang Jawa? Bapakku orang Kendal, Jawa Tengah), tanya Selamat, seorang umat Muslim Thailand keturunan Jawa. 

Pertanyaan tersebut kerap dilontarkan oleh warga keturunan Jawa kepada tamu asal Indonesia saat berkunjung di Masjid Jawa Soi Charoen, Rat 1 Yaek 9, Sathorn, Bangkok, Thailand. 

Dari dokumen yang ada disebutkan, Masjid Jawa di Bangkok didirikan pada Juni-September saat era Rathanakosin (periode Rama V) tahun 2440 dalam tahun Thailand, atau bertepatan pada bulan Muharam 1326 Hijriah atau 1906 di kalender Masehi.

Umat Muslim menunggu waktu salat di Masjid Jawa, Bangkok, pada 9 Juni 2017. Foto oleh Hendra Nurdiyansyah/Antara

 

Arsitektur Masjid Jawa sangat kental dengan gaya masjid-masjid di tanah Jawa, dengan atap limas berundak tiga yang biasa ditemui di masjid-masjid tua Indonesia. 

Bangunan utama masjid berbentuk segi empat ukuran 12 x 12 meter dengan saka guru (empat pilar di tengah yang menjadi penyangga). Di depan masjid terdapat beberapa ruangan untuk mengaji dan kelas untuk warga keturunan Jawa belajar bahasa Indonesia. 

Aktivitas warga di Masjid Jawa. Foto oleh Hendra Nurdiyansyah/Antara

Berdasarkan catatan dari National Archives of Thailand (NAT), keberadaan orang Jawa di Thailand pada awalnya bermula dari kunjungan Raja Rama V Chulalongkorn ke Kebun Raya Bogor. Kemudian Pemerintah Kerajaan Thailand mendatangkan pekerja dari Jawa untuk membangun sebuah taman agar mirip dengan Kebun Raya Bogor. 

Meski tidak semua warga bisa berbahasa Jawa dan Indonesia, ada sebagian budaya Jawa yang melekat erat, di antaranya tradisi kenduri dan sungkeman. Keberadaan Masjid Jawa menjadi tempat melepas rindu bagi pendatang asal Jawa di Bangkok. 

Selamat (67 tahun), sesepuh warga kampung Jawa mengatakan, di samping masjid ada rumah Erfaan Dahlan, putera Ahmad Dahlan dari Yogyakarta. Dia menikah dengan keturunan Jawa yang juga warga Thailand dan melahirkan 10 anak yang kesemuanya tinggal di Thailand. 

Suasana permakaman di kampung Jawa, Sathorn, Bangkok. Foto oleh Hendra Nurdiyansyah/Antara

Warga keturunan Jawa hidup damai dengan warga Thailand yang mayoritas beragama Buddha. Hingga saat ini Pemerintah Thailand memberikan kenyamanan beribadah dengan memperbanyak tempat makan halal di kota Bangkok sebagai destinasi wisata halal. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!