Yang perlu kamu lakukan untuk mencapai ‘financial freedom’ di usia muda

Muhammad Harvan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Yang perlu kamu lakukan untuk mencapai ‘financial freedom’ di usia muda
'Bisa mulai dari yang sederhana, yaitu Reksadana. Nanti pelan-pelan masuk ke produk investasi yang lebih menguntungkan seperti pasar saham atau bisnis properti'

JAKARTA, Indonesia – Financial freedom, atau kebebasan secara keuangan, adalah sebuah konsep yang dapat diartikan sebagai keadaan di mana seseorang memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terbebas dari lilitan hutang, serta memiliki simpanan yang membuat diri dapat merasakan hidup nyaman tanpa perlu bekerja terlalu keras.

Robert B. Newman, seorang ahli keuangan dari National Planning Corp, mendefinisikan hal ini sebagai keadaan di mana “uang yang bekerja untuk Anda, bukan Anda yang bekerja demi uang.” Sebuah keadaan, yang tentunya, jadi suatu hal yang didambakan oleh banyak orang.

Sayangnya hal ini masih sulit untuk dicapai oleh beberapa orang. Sebuah studi yang dilakukan oleh SUM180, sebuah komunitas yang berkutat dalam hal perencanaan keuangan yang berbasis di Amerika Serikat, menyatakan bahwa 1.422 responden mereka yang tergolong dalam generasi millennial tengah berhadapan dengan financial barrier yang menghalangi mereka untuk bebas secara finansial.

Hasil studi tersebut menyebutkan, hambatan yang mereka miliki meliputi:

  • 51 persen responden karena tidak memiliki uang yang cukup
  • 21 persen karena sedang terlilit hutang
  • 10 persen karena mengabaikan keuangan
  • 18 persen karena kebingungan mengelola keuangan

Hal serupa juga dialami oleh generasi millennial Indonesia. Generasi yang menurut Bank Indonesia berkontribusi pada pertumbuhan kelas menegah Indonesia hingga 70 persen pada 2015 lalu, tengah berhadapan dengan masalah klasik yang jadi permasalahan utama bagi seseorang yang ingin merasakan kebebasan finasial: tidak memahami cara mengelola keuangan yang baik.

Hal ini didukung oleh survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 lalu, yang mengklaim bahwa terjadi peningkatan perilaku konsumtif dan penurunan kecenderungan untuk menabung masyarakat Indonesia. 

Tentunya, perilaku konsumtif yang berlebihan akan memberikan efek buruk pada kondisi keuangan. Pengeluaran yang setara pemasukan, bahkan melebihi, menjadi masalah klasik bagi setiap orang yang merasa kesulitan untuk merasakan bebas secara keuangan. Sehingga, merencanakan dan mengatur keuangan secara baik menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Merencakan keuangan secara baik dan berinvestasi

Meraih kebebasan secara finansial bukanlah suatu hal yang mustahil, walaupun di tengah kondisi pemasukan yang kurang mencukupi hingga sedang terlilit hutang. Yang dibutuhkan hanya usaha ekstra dan menumbuhkan kebiasaan yang memberikan pengaruh baik pada kondisi keuangan kita.

Ditemui pada seminar Gatherich: Let Money Find You, Kennedy Handersen, yang juga seorang mentor pengelolaan keuangan dan motivator, mengungkapkan gagasannya tentang cara meraih financial freedom, bahkan di usia yang terbilang muda.

(BACA: Gatherich: Cara membuat millenial dikejar uang)

Financial freedom bagi saya adalah di mana pemasukan yang saya dapat lebih besar dari pengeluarkan yang saya harus lakukan. Banyak orang yang berpemasukan besar, tapi ternyata pengeluarannya juga jauh lebih besar. Sehingga bagi saya merencanakan dan mengatur keuangan pribadi jadi suatu hal yang penting untuk dilakukan,” ujar Ken saat diwawancara oleh Rappler, pada Sabtu, 22 Juli.

Pendiri dari Handersen Success Academy ini juga mengungkapkan triknya dalam mengatur keuangan. Ia menyarankan bagi setiap orang, terutama millennial yang baru belajar mengatur keuangan, untuk membuat beberapa rekening tabungan yang diperuntukkan beberapa kebutuhan berbeda, seperti kebutuhan sehari-hari, tabungan untuk kebutuhan masa depan, modal usaha/investasi, dan gaya hidup.

Ia menuturkan, hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelolaan pemasukan yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan di masa kini dan di masa mendatang. Pengelolaan dengan metode ini menurutnya baik, karena akan membuat kita membagi secara rasioal pemasukan yang kita dapatkan, supaya tidak ada tumpang tindih, jumlahnya disesuaikan dengan prioritas kebutuhan, dan menghindari uang yang kita miliki terpakai untuk hal yang bukan prioritas ataupun yang bukan peruntukannya.

”Selain itu kita juga harus disiplin. Karena habit juga penting kalau mau merasakan financial freedom,” kata Ken.

Pria berusia 23 tahun yang sudah terbilang sukses berbisnis di bidang properti pada usia mudanya ini juga menambahkan, untuk bisa meraih kebebasan secara finansial di usia muda, generasi millennial harus mencoba dan mau belajar soal berinvestasi. Tujuannya sebagai sumber passive income serta bisa menjadi tambahan sumberdaya di hari tua nanti.

“Tapi langkah awal yang paling penting adalah mau belajar tentang produk-produk investasi yang ada” ujarnya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!