Mengenali cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus

Dzikra Fanada

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengenali cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus
Berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus memiliki kiat-kiat tersendiri. Apa saja?

 

JAKARTA, Indonesia — Bagi orang awam, berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) terkadang agak sulit. Bagi yang belum terbiasa, proses komunikasi dengan mereka akan terasa janggal. 

Masyarakat umum pun disarankan untuk mengenali cara-cara berkomunikasi dengan ABK. Meskipun membutuhkan perlakuan khusus, ABK tetap harus terus diajak untuk bersosialisasi untuk melatih psikologis dan psikomotoriknya.

Untuk itu, psikolog dari organisasi kesehatan Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, memberikan kiat-kiat berinteraksi dengan ABK. Saskhya sendiri merupakan psikolog yang juga terapis anak-anak berkebutuhan khusus. 

Berikut adalah cara-cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus autis. 

Menyebut nama mereka ketika ingin berkomunikasi

Jangan kaget ketika seorang anak berkebutuhan khusus memanggil nama kamu secara lengkap. Mereka memang membutuhkan sesuatu yang lengkap, begitu pun dengan nama.

Agar komunikasi dengan mereka berjalan lancar, coba panggil nama mereka saat ingin mulai berkomunikasi. Jangan hanya dengan memanggil “Hey, kamu” atau panggilan lain yang tidak pasti kepada siapa kamu memanggil. Hal tersebut mempermudah mereka untuk menangkap panggilan yang kamu tunjukkan.

Membahas topik spesifik dan jelas

Jika kamu sering membahas banyak hal dengan teman-teman tanpa arus yang jelas, maka hal tersebut sebaiknya jangan dilakukan dengan anak berkebutuhan khusus. 

ABK membutuhkan segala sesuatu yang spesifik dan jelas. Coba untuk membahas topik yang spesifik dengan mereka. Misalnya, jika kamu ingin berbincang mengenai musik, fokuslah pada genre musiknya atau mengenai alat musiknya. Jangan menyatukan kedua hal tersebut.

Kontak mata secukupnya

Kontak mata merupakan suatu kewajiban saat berkomunikasi. Tetapi, jangan samakan pelakuan tersebut kepada ABK. 

Jangan memberikan kontak mata yang terlalu sering kepada mereka. Hal tersebut bisa membuat mereka tidak nyaman dan terintimidasi. Jika sudah begitu, mereka akan sering menunduk dan tidak ingin berbicara.

Hindari terlalu banyak memberi kebisingan dan sentuhan

Sama dengan kontak mata, mereka juga sensitif dengan kebisingan, sentuhan, dan juga bau. Tidak seperti kebanyakan anak lain yang lebih menikmati suasana luar yang ramai, ABK merupakan anak yang lebih suka suasana tenang. 

Coba juga untuk menahan sentuhan kepada mereka. Seperti menyentuh bahu dan tangan ketika berkomunikasi. Mereka akan merasa ketakutan ketika banyak disentuh.

Ajak bersosialisasi

Meskipun mereka dirasa berbeda, tetapi jangan juga menjauhkan mereka dari lingkungan kamu. Mereka perlu banyak sosialisasi untuk melatih daya tumbuh mereka.

Coba ajak mengobrol dengan cara-cara di atas. Selain itu, coba juga untuk melakukan kegiatan yang mereka suka, seperti menggambar, mewarnai, dan bermain Lego. 

Sabar menunggu jawaban diberikan

Ketika mereka diberikan pertanyaan, butuh waktu bagi mereka untuk menyerap apa yang ditanya hingga bisa menjawabnya. Untuk itu, kamu yang bertanya harus bersabar menunggu jawaban tersebut.

Saat mereka belum menjawab, jangan memiliki prasangka lain terdahulu atau bahkan langsung mengganti topik pembicaraan. Berikan pertanyaan satu persatu dan tunggu jawaban sebelum memberikan pertanyaan lainnya. —Rappler.com 

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!