5 hal yang perlu diketahui tentang demo 4 November

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang perlu diketahui tentang demo 4 November
FPI dan organisasi berbasis keagamaan lainnya akan melakukan unjuk rasa yang dimulai seusai salat Jumat pada 4 November 2016

JAKARTA, Indonesia — Pusat kota Jakarta rencananya akan kembali dipenuhi ribuan massa pada Jumat, 4 November mendatang.

Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi berbasis keagamaan lainnya akan melakukan unjuk rasa yang dimulai seusai salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Rencananya para demonstran akan berjalan menuju Istana Negara.

Mereka menginginkan agar pihak kepolisian segera memproses hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama perihal kasus penistaan ayat Al-Qur’an.

Pada bulan lalu, dalam sebuah pidato di hadapan warga Kepulauan Seribu, Ahok mengutip Surat Al-Maidah ayat 51 dari Al-Qur’an. Potongan videonya pun menjadi viral di media sosial beberapa hari kemudian.

“Jadi, jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak-Ibu enggak bisa pilih saya. Dibohongin pakai Surat Al Maidah [ayat] 51, macam-macam itu. Itu hak Bapak-Ibu. Jadi kalau Bapak-Ibu perasaan enggak bisa pilih, nih, karena saya takut neraka, dibodohin gitu ya, enggak apa-apa. Karena ini kan panggilan pribadi Bapak-Ibu. Program ini jalan saja,” kata Ahok dalam cuplikan video tersebut.

Ahok kemudian telah meminta maaf atas pernyataannya tersebut.

Berikut 5 hal yang perlu diketahui tentang demo pada 4 November mendatang:

Demo jilid II

Aksi unjuk rasa atas nama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) ini merupakan demo kedua dengan aspirasi yang sama, yakni agar Ahok segera diproses secara hukum karena dianggap telah menghina Al-Qur’an.

Sebelumnya, sekitar 5.000 orang melakukan aksi dari Masjid Istiqlal hingga di depan Balai Kota pada Jumat, 14 Oktober lalu.

Dari Istiqlal menuju Istana Negara

ORASI. Pengunjuk rasa berorasi di Masjid Istiqlal sebelum menuju Balai Kota. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler

Berbeda dengan aksi sebelumnya yang berakhir di depan Balai Kota, demo kali ini akan menuju Istana Negara sebagai titik akhir aksinya. Para pengunjuk rasa meminta Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menindak tegas Ahok dan menurunkan yang bersangkutan dari jabatannya.

Demo akan dimulai setelah salat Jumat berjamaah dari halaman Masjid Istiqlal. Namun belum diketahui pasti apakah massa akan langsung menuju Istana Negara atau jalur memutar untuk melewati Balai Kota terlebih dahulu.

Status Siaga I

Sebanyak 5.630 personel Brimob diperbantukan ke Jakarta untuk meningkatkan pengamanan ibu kota menyusul rencana aksi demonstrasi pada 4 November 2016. Foto oleh Sigid Kurniawan/Antara

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafi Amar mengatakan bahwa Wakil Komandan Korps Brimob Polri Brigjen Polisi Anang Revandoko telah memerintahkan seluruh anggota Brimob untuk siap siaga.

Rencananya sebanyak 5.000 Brimob akan diturunkan, termasuk dari Mabes Polri.

Selain itu, juga beredar surat terkait situasi Siaga I bagi seluruh anggota Brimob yang dimulai pada Jumat malam, 28 Oktober lalu.

Merembet ke Pilkada

Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta 2017, Anies-Sandi (kiri) dan Agus-Sylviana (kanan), menghadiri pengumuman penetapan oleh KPUD Jakarta, pada 24 Oktober 2016. Foto oleh Ursula Florene/Rappler

Meskipun pihak GNFP MUI menyatakan bahwa demo ini adalah murni aksi penegakan hukum dan bukan aksi politik jelang Pilkada DKI Jakarta Februari 2017 mendatang, namun pada akhirnya aksi ini tidak luput dari nuansa politik.

Ahok sendiri kembali mencalonkan diri sebagai calon gubernur (cagub) petahana DKI Jakarta.

Sebelum aksi pertama pada pertengahan Oktober lalu, kandidat cagub lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono, sempat mengemukakan pendapatnya terkait dugaan penistaan Al-Qur’an yang dilakukan Ahok.

Menurut Agus, Ahok kurang sensitif terhadap isu-isu agama yang menyebabkan adanya permasalahan sosial.

“Seorang pejabat publik dan pejabat negara harus sensitif jika berbicara tentang agama, apalagi menyangkut kitab suci,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya pada 9 Oktober 2016.

Cagub lain, Anies Baswedan, juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, pernyataan Ahok tersebut membuat kenyamanan warga terusik.

“Gunakan cara dan kata yang patut serta rasa hormat bila menyebut sesuatu yang dipandang suci oleh siapa pun. Bangsa ini adalah bangsa yang bhinneka, maka hormatilah kebhinnekaan itu,” ujar Anies dalam keterangan tertulis yang diterima Rappler pada 8 Oktober.

Akan dihadiri da’i dan politisi

Amien Rais menjadi salah satu orator dalam 'Aksi Bela Islam' pada Jumat, 14 Oktober. Foto oleh Diego Batara/Rappler

Sejumlah nama telah menyatakan akan ikut menghadiri aksi 4 November mendatang. Salah satunya adalah da’i kondang Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym.

Selain Aa Gym, beberapa politisi mengaku diminta untuk menghadiri aksi ini dan menyatakan akan memenuhi undangan tersebut, antara lain Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Pada demo pertama medio Oktober lalu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais, ikut turun ke jalan dan berorasi di samping pimpinan FPI, Rizieq Syihab.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!