Indonesia

Jusuf Kalla bertemu Mark Zuckerberg, apa yang dibahas?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jusuf Kalla bertemu Mark Zuckerberg, apa yang dibahas?
Facebook tawarkan solusi masalah konektivitas di Indonesia dengan gunakan drone

JAKARTA, Indonesia — Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, pada Sabtu, 19 November, waktu setempat (Minggu, 20 November, pagi WIB)

Keduanya membahas soal konektivitas internet di Indonesia. Menurut Kalla, Zuckerberg menawarkan solusi untuk masalah konektivitas di daerah-daerah terpencil di Tanah Air dengan menggunakan drone.

“Kebetulan dalam pertemuan tadi, Mark mencontohkan Indonesia dalam konektivitas dengan menggunakan drone,” kata Kalla seusai pertemuan.

Pemerintah Indonesia, ujarnya, bisa membantu memfasilitasi program yang akan dikembangkan oleh Facebook tersebut.

Selain mempermudah hubungan antardaerah terpencil dan antar-kawasan, program yang ditawarkan Facebook itu juga diharapkan dapat membantu peningkatan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).

“Salah satu [kelebihan] online [adalah] tentang informasi dan pasar serta produk. Bagaimana kita bisa bicarakan [hal itu] tanpa konektivitas ?” kata Kalla.

Ia menilai program konektivitas yang dikembangkan Facebook bisa memadukan pembangunan perekonomian secara keseluruhan. Apalagi, APEC tahun ini menekankan pada kesetaraan pertumbuhan ekonomi di kawasan.

KTT APEC di Peru dihadiri 21 pemimpin ekonomi di negaranya masing-masing, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. 

Pada KTT APEC tahun ini, Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski, menyerahkan keketuaannya kepada Presiden Republik Sosialis Vietnam Tran Dai Quang.

Tidak bicarakan soal pajak

Meski Facebook menawarkan bantuan kepada Indonesia dalam hal koneksi internet, namun pertemuan Kalla dan Zuckerberg dilaporkan tidak membicarakan soal pajak perusahaan media sosial berjaringan global tersebut.

“Kami tidak akan membicarakan teknis [pajak] seperti itu. Kami hanya ingin ada perluasan hubungan dengan mereka karena itu [Facebook] sudah suatu yang tidak bisa dihindari,” kata Kalla.

Menurutnya, Indonesia harus bisa meniru Irlandia yang memanfaatkan Facebook dan media sosial berbasis teknologi informasi lainnya untuk menjaga persaingan usaha lebih sehat.

“Ada yang minta investasi seperti Apple yang akan bangun semacam kampus di Indonesia. Ini [pembicaraan dengan Zuckerberg soal investasi] juga sedang dalam proses,” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak mengatakan akan mulai memeriksa kewajiban pajak perusahaan-perusahaan teknologi, seperti Facebook, Google, dan Twitter. 

Perusahaan-perusahaan ini diyakini telah lama beroperasi di Indonesia dan memperoleh pendapatan rutin dari iklan. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!