Gempa Aceh: Mempelai pria yang tak kunjung datang

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gempa Aceh: Mempelai pria yang tak kunjung datang
Mempelai pria tewas tertimbun puing hanya sehari sebelum pernikahan

PIDIE JAYA, Indonesia – Kamis pagi itu seharusnya Yusra Fitriani (31 tahun) sedang duduk di pelaminan bersama Suharnas (31 tahun). Namun gempa 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu pagi memupus pernikahan kedua sejoli tersebut.

Sebab sang calon mempelai pria Suharnas tewas bersama 22 orang lainnya setelah tertimpa atap ruko arloji miliknya. Sebanyak 8 dari 23 korban tewas tersebut adalah keluarga Suharnas yang akan menjadi pengiring dalam pernikahannya.

Sehingga, alih-alih merayakan pernikahan, Suharnas bersama korban tewas lain justru digotong ke pemakaman. Kabar kematian ini membuat Yusra Fitriani shock. Sungguh tak disangka ia harus kehilangan calon suaminya hanya satu hari menjelang pernikahan.

“Kami berencana menggelar pernikahan pada Kamis, tapi tiba-tiba Allah menakdirkan lain: calon lelaki dipanggil duluan oleh Allah sehingga tidak terjadi akad nikah karena calon lelaki telah almarhum,” kata Ayah Yusra Fitriani, Muhamad Yunus, kepada Rappler, Jumat 9 Desember 2016.

Menurut Yunus, tak lama setelah gempa mereda, dirinya langsung bergegas ke rumah Suharnas. Namun yang dilihatnya hanyalah tumpukan puing. Rumah itu sudah rata dengan tanah. “Seluruh bangunan runtuh,” katanya.

Saat itu Muhamad Yunus membatin tak mungkin Suharnas akan selamat dengan kondisi seperti ini. Dan dugaannya tak keliru. Ketika dievakuasi beberapa jam kemudian, calon menantunya tersebut memang tak lagi bernafas.

Seribu undangan telah disebar, namun pernikahan batal digelar karena mempelai pria tewas tertimbun puing akiba gempa. Foto oleh Habil Razali/Rappler

“Waktu kami lihat jenazahnya tidak ada luka. Posisinya seperti orang menelungkuk, menghalangi jatuhnya sesuatu dari atas,” kata Yunus. “Tidak ada luka di tubuhnya, hanya tanda hitam karena kekurangan oksigen.”  

Kematian Suharnas membuat pernikahan batal. Padahal semua persiapan telah dilakukan. Susunan panitia pun telah dibentuk, mulai dari seksi masak, seksi penyaji hidangan, hingga seksi penerima tamu undangan. Selain itu seribu undangan juga telah disebar.

“Kami telah mempersiapkan semua sejak malam Selasa,” kata Yunus. Namun apa boleh buat, takdir berkata lain. Saat Rappler datang ke rumah Yunus, pelaminan yang bahkan belum diduduki pengantin telah dibongkar. Kursi-kursi berjejer kosong di bawah tenda, menanti tamu undangan yang tak akan datang.

Yusra Fitriani sendiri mengunci diri di dalam kamar. Menurut Muhamad Yunus, putrinya belum bisa melepas kepergian calon suaminya yang sangat mendadak. Ia tak berhenti menangis sejak kemarin subuh. “Yusra masih shock,” kata Yunus. —dengan laporan Habil Razali/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!