Sadis: 7 siswa SD di NTT diserang secara brutal di dalam kelas

Jose

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sadis: 7 siswa SD di NTT diserang secara brutal di dalam kelas
Pelaku dikeroyok hingga tewas

KUPANG, Indonesia – Tujuh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) diserang orang tak dikenal saat sedang belajar di dalam kelas pada Selasa, 13 Desember 2016.

Pelaku berinisial I adalah pria berusia sekitar 23 tahun asal Depok, Jawa Barat. Sambil memegang pisau, pria itu tiba-tiba masuk ke dalam kelas V SDN 1 Sabu Barat sekitar pukul 08.47 WITA dan langsung melakukan penyerangan.

Di dalam kelas, ia langsung menuju ke bangku belakang tempat duduk seorang siswa bernama NOP, 11 tahun. Pelaku langsung memutar wajah Naomi dan berusaha menggorokkan lehernya. Setelah itu pelaku langsung melukai enam anak lain.  

Aksi brutal pelaku baru terhenti setelah anggota Koramil 1627/04 Sabu Raijua datang mengamankan pelaku. Kebetulan, Gedung SDN Sabu Barat berdiri tak jauh dari kantor Koramil. “Kami telah mengamankan pelaku yang diduga stres,” kata Danramil Sabu Raijua Mayor (Inf) I Ketut Nesa, Selasa 13 Desember 2016.

Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Julest Abraham Abast mengatakan tujuh orang siswa mengalami luka akibat penyerangan brutal ini. “Namun tidak ada korban jiwa,” kata Ajun Komisaris Besar Julest Abraham Abast.

Ketujuh korban tersebut yakni NOP (11 tahun), JAA (11 tahun), MKY (8 tahun), GRR (11 tahun), DSK (11 tahun), AT (10 tahun), dan AMD (11 tahun).

Pelaku sempat diamankan di Polsek Sabu Barat. Namun massa yang mendengar kabar ini langsung menggeruduk kantor Polsek meminta pelaku dikeluarkan dari ruang tahanan. Mereka menjebol dinding tahanan lalu mengeroyok tersangka dengan kayu dan batu hingga tewas.

Warga juga sempat berniat menyeret pelaku keluar dari tahanan untuk dibakar. Namun petugas kepolisian berhasil mencegahnya. “Kami masih berupaya untuk keluarkan jenasah dari ruang tahanan,” kata Kapolres Kupang Ajun Komisaris Besar Ajie Indra. —Rappler.com

  

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!