Polisi masih telusuri penyebab 6 orang tewas di Pulomas

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi masih telusuri penyebab 6 orang tewas di Pulomas

ANTARA FOTO

Kabid Humas Polda Metro Jaya mengakui terdapat luka di jasad korban. Namun, polisi memilih menunggu hasil autopsi sebelum menyimpulkan penyebab kematian

JAKARTA, Indonesia – Polisi belum dapat menentukan penyebab tewasnya 6 orang dalam aksi pembunuhan yang terjadi di perumahan elit di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. Daripada terburu-buru, polisi memilih untuk menunggu hasil autopsi yang saat ini dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

“Nanti, kita tunggu saja. Kan (ditemukan) 6 mayat jadi pelan-pelan proses autopsinya,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono pada Selasa, 27 Desember di kantor Mapolda.

Dia mengatakan perlu waktu untuk memperoleh hasil akurat soal penyebab kematian 6 orang yang sebagian masih memiliki hubungan keluarga. Saat ini polisi menduga mereka meninggal akibat kehabisan nafas.

Polisi juga mulai ragu jika motif pembunuhan karena perampokan. Pasalnya, dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ada barang yang hilang dari rumah korban.

“Kami masih melakukan olah TKP, jadi kesimpulan sementara ada penyekapan di kamar mandi yang menyebabkan orang meninggal,” kata Argo lagi.

Soal apakah para korban sempat menerima tindak kekerasan seperti penusukan sebelum disekap, Argo juga tidak ingin menyimpulkan demikian. Tetapi, dia tidak membantah ditemukan luka-luka di tubuh para korban.

“Nanti, kita lihat. Namanya, kondisi di kamar mandi tidak ada ventilasi. 11 orang kan di situ tetap berupaya hidup. Nanti, kami akan tanyakan kepada korban yang selamat,” tutur dia.

Potensi kehabisan nafas menurut Argo mungkin saja lantaran kamar mandi tempat mereka disekap hanya berukuran 1,5 X 1,5 meter dan tidak dilengkapi ventilasi. Dari 11 korban yang disekap di sana, 5 orang ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka adalah Emi (41 tahun), Santi (22 tahun), Windy (23 tahun), Fitriani (23 tahun) dan ZK (13 tahun).

Hasil pemeriksaan sementara

Kapolda Metro Jaya, M. Iriawan mengatakan polisi sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap 5 korban yang ditemukan selamat dalam peristiwa memilukan pada Selasa, 27 Desember. Berdasarkan informasi korban selamat, peristiwa dimulai pada Senin sore, 26 Desember sekitar pukul 15:00 WIB.

“Berdasarkan keterangan korban ada sekitar 3-4 pelaku yang datang pada Senin sore dan langsung menyandera pembantu. Pelaku menanyakan di mana letak kamar majikan,” ujar Iriawan.

Di rumah mewah itu terdapat 10 orang. Tetapi, pemilik rumah Dodi Triono sedang berada di luar. Begitu dia tiba di rumah, pelaku kemudian mengancam dan memasukkan total 11 orang yang terdiri dari pemilik rumah, anak korban, teman anaknya, pembantu dan sopir ke kamar mandi sempit.

“Semua orang langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter X 1,5 meter. Pelaku juga diketahui membawa senjata tajam dan senjata api,” katanya.

Peristiwa ini baru diketahui pada Selasa pagi sekitar pukul 08:00 WIB. Salah seorang kerabat Dodi datang ke rumah dan terdengar suara meminta tolong dari dalam.

Saksi kemudian mencari asal suara tersebut dan akhirnya didapati berasal dari kamar mandi.

“Setelah dibuka, di dalam kamar mandi sudah ada 6 orang yang tewas akibat kehabisan nafas. Sementara, korban yang selamat sudah dibawa ke rumah sakit terdekat,” tutur dia.

Iriawan mengaku masih terus menunggu pemulihan kesehatan kelima korban selamat untuk bisa mengungkap motif pembunuhan sadis itu. Keenam korban yang tewas diketahui bernama Dodi Triono (59 tahun), Diona Arika (16 tahun), DG (9 tahun), Tasrok (40 tahun), A (teman anak korban), dan Yanto. – Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!