Kisah Ramlan Butar-Butar: Dari supir taksi hingga perampok rumah mewah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kisah Ramlan Butar-Butar: Dari supir taksi hingga perampok rumah mewah

ANTARA FOTO

Ramlan Butar-Butar punya penyakit ginjal

JAKARTA, Indonesia — Satu dari dua terduga pelaku pembunuhan di Pulomas, yakni Ramlan Butar-Butar, tewas ditembak polisi di Bekasi, Rabu sore. Ramlan didor karena melawan saat ditangkap. Sementara terduga pelaku lainnya, yakni Erwin Sitomorang, dilumpuhkan.

Keduanya diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap enam orang di sebuah rumah mewah di Jl Pulomas Utara, Jakarta Timur, kemarin. Keenam korban tersebut tewas setelah disekap di kamar mandi berukuran 1,5×1,5 meter sejak Senin sore hingga Selasa pagi. 

Mereka yang tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (putri Dodi, 16), Dianita Gemma Dzalfayla (Putri Dodi, 9), Amalia Calista alias Amel (teman anak Dodi), Sugiyanto alias Yanto (sopir) dan Tarso (40) (sopir).

Selain keenam korban tewas tersebut, Ramlan Cs juga menyekap lima orang lainnya di kamar mandi yang sama. Sehingga total ada 11 orang disekap di kamar mandi tersebut.

Polisi menduga Ramlan sebagai otak dari aksi biadab ini. Siapa Ramlan Butar-butar sebenarnya? 

Pria berusia 41 tahun ini sebelumnya pernah menjadi supir taksi. Namun ia dipecat pada tahun 2002. Sejak itu, Ramlan mulai malang-melintang di dunia hitam. Ramlan pernah ditangkap polisi pada 2010 dan 2015 untuk kasus yang sama: merampok rumah mewah.

“Ramlan Butarbutar ini pemain lama. Dia dikenal kelompok spesialis 365 (pencurian dengan kekerasan),” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian Rabu, 28 Desember 2016.

Ramlan dan kelompoknya, Kapolri Tito Karnavian melanjutkan, biasa beroperasi di Bekasi dan Pulogadung. Ia pernah merampok rumah warga negara Korea di Cibubur pada 2015.

Ramlan juga pernah merampok di Depok, persisnya sebuah rumah di Perumahan Griya Telaga Permai, Kecamatan Tapos, Depok. Saat itu, Ramlan bersama empat kawannya juga menyekap pemilik rumah dan anaknya.  

Modus penyekapan saat merampok inilah yang membuat polisi, antara lain, langsung mencurigai Ramlan dan kelompoknya. Polisi semakin yakin pelaku penyekapan di Pulomas adalah Ramlan setelah melihat CCTV.

Dalam rekaman tersebut terlihat seorang pelaku yang berjalan pincang ke rumah korban. Polisi pun segera mafhum jika pelaku adalah Ramlan. Sebab Ramlan memang dikenal berjalan pincang sejak menderita penyakit ginjal. 

“Dari CCTV kita juga bisa melihat secara jelas wajah pelaku. Karena kami ketahui pelaku pemain lama, nah anggota kita kan punya jaringan informasi. Begitu (informasi) dikroscek maka cepat sekali bisa terungkap identitasnya,” kata Tito.

Kini Ramlan Butar-Butar hanya tinggal nama. Ia tewas kehabisan darah setelah polisi menembaknya dalam penyergapan di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Bojong Rawalumbu, Bekasi, kemarin. —Rappler.com 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!