Ribuan penumpang maskapai Tigerair Australia masih terjebak di Bali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ribuan penumpang maskapai Tigerair Australia masih terjebak di Bali
Tigerair Australia dianggap telah melanggar aturan dengan menjual tiket penerbangan kepada penumpang

JAKARTA, Indonesia – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akhirnya memberikan izin penerbangan tambahan bagi maskapai Virgin Australia dan izin penerbangan charter bagi Tigerair Australia. Hal ini lantaran masih terdapat ribuan penumpang dari maskapai Tigerair Australia akhirnya terpaksa harus lebih lama berada di Bali, karena operasi penerbangan dihentikan sementara waktu oleh Kemhub.

“Izin ini murni untuk memberikan pelayanan kepada penumpang dari Denpasar – Bali untuk kembali ke Australia. Izin hanya berlaku satu arah penerbangan, yaitu dari Bali menuju ke Australia saja dan tidak berlaku kebalikannya,” ujar Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara, Agoes Soebagio melalui keterangan tertulis pada Kamis, 12 Januari.

Izin penerbangan ekstra itu diberikan mulai tanggal 12 Januari untuk penerbangan rute Denpasar-Brisbane dan Denpasar-Sydney. Namun, Virgin Australia tidak bisa mengangkut sisa penumpang Tigerair Australia yang masih berada di Bali dan ingin kembali ke Tanah Airnya. Oleh sebab itu, Tigerair Australia pun diizinkan untuk mengangkut sisa penumpang yang ada.

Menurut informasi dari perwakilan Tigerair Australia di Indonesia, Farshal Hambali, masih ada 2.070 penumpang yang belum mendapat alternatif untuk diangkut balik ke Australia. Diprediksi, mereka semua bisa terangkut hingga tanggal 16 Januari.

Kemhub mengingatkan kembali bagi maskapai Tigerair Australia agar tidak melanggar izin yang telah diberikan, yakni:

  • tidak mengangkut penumpang pada penerbangan Melbourne- Denpasar, Perth-Denpasar dan Adelaide-Denpasar
  • mengajukan in terbang (flight clearance) terdiri dari diplomatic clearance dari Kemlu, security clearance dari Mabes TNI dan flight approval dari Kemhub
  • tidak melakukan penjualan tiket
  • manifes penumpang untuk rute penerbangan Denpasar-Adelaide, Denpasar-Perth dan Denpasar-Melbourne harus diketahui oleh pejabat kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV-Bali sebagai syarat flight clearance
  • kegiatan penerbangan disesuaikan dengan slot time yang ada di Bandara Ngurah Rai

 

Kemhub menjelaskan pihaknya menghentikan sementara operasi Tigerair Australia, karena mereka telah menjual tiket penerbangan melalui website di Indonesia. Padahal itu hanya untuk penerbangan charter. Seharusnya yang berhak menjual tiket adalah maskapai Virgin Australia.

“Semua maskapai asing harus mematuhi aturan yang sudah kami tetapkan,” ujar Agoes.

Penghentian sementara operasi Tigerair ini masih akan terus berlanjut hingga maskapai yang bersangkutan memberikan penjelasan resmi. Pernyataan itu disampaikan Kemhub pasca Tigerair Australia menuding Pemerintah Indonesia sebagai pihak yang gagal menghormati kesepakatan penerbangan tujuan ke Bali.

“Jika Pemerintah Indonesia tidak ingin menghormati perjanjian saat ini, kami meminta mereka untuk memberi tenggang waktu, sehingga kami dapat terus terbang sementara kami memenuhi persyaratan baru bersama-sama,” ujar Chief Executive Tigerair, Rob Sharp dalam pernyataan tertulis pada Kamis, 12 Januari. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!