Pilkada DKI: Anies diprediksi unggul untuk putaran kedua

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilkada DKI: Anies diprediksi unggul untuk putaran kedua

ANTARA FOTO

Meski demikian, ketiga paslon masih memiliki peluang sama pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

 

JAKARTA, Indonesia — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno diprediksi unggul bila lolos ke putaran kedua. Elektabilitas mereka mengungguli 2 pasangan calon lainnya, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. 

“Dalam simulasi head to head, elektabilitas Anies lebih tinggi saat dihadapkan dengan Agus maupun Ahok,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha di Jakarta pada Kamis, 19 Januari.

Menurutnya, jika lolos ke putaran kedua, Anies diuntungkan oleh limpahan suara dari pendukung masing-masing calon yang gugur.

Berbagai survei memang menujukkan adanya peningkatan tren elektabilitas terhadap mantan Menteri Pendidikan ini. Hanta menyampaikan beberapa faktor yang menolong Anies, seperti mulai adanya program kerja konkret, juga penampilannya saat debat.

ELEKTABILITAS PASLON. Survei menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas dari paslon nomor 3, Anies-Sandi.

Hanta menyatakan kalau tak dapat dipungkiri, performa Anies saat debat cukup meyakinkan. Ia mampu menguasai forum penonton dengan gestur dan cara penyampaian jawaban maupun pertanyaan.

“Gaya kampanyenya yang merepresentasikan kelompok tertentu juga sukses mengambil hati pemilih sosiologis,” kata Hanta. Sementara pemilih rasional diyakinkan lewat tawaran program tambahan lapangan kerja hingga puluhan ribu orang.

Meski demikian, Hanta mengatakan survei ini belum menentukan secara pasti hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Semua kandidat, kata dia, masih memiliki peluang yang sama.

“Karena itu para paslon harus bekerja keras merebut suara ceruk swing voters dan undecided voters,” katanya.

Apalagi, tren elektabilitas mereka di putaran pertama masih berselisih tipis. Menurut survei Poltracking, pasangan Agus-Sylviana berada di angka 30,25 persen; Ahok-Djarot di angka 28,88 persen; sementara Anies-Sandi di angka 28,63 persen.

Meski demikian, menurut Lembaga Survei Polmark yang juga melaporkan hasil survei pada hari yang sama, Anies-Sandi justru ada di peringkat tertinggi dengan angka 25,3 persen. Di bawahnya, Agus-Sylvi dengan angka 23,9 persen dan Ahok-Djarot sebesar 20,4 persen.

Namun, CEO PolMark Eep Saefullah Fatah sebelumnya mengatakan kalau ia memang konsultan politik dari tim Anies-Sandi.

“Sudah umum kalau lembaga survei bekerjasama, setiap lembaga punya kaitan kerjasama,” kata Eep.

Persaingan Agus-Anies

ELEKTABILITAS HEAD TO HEAD. Anies diprediksi dapat mengungguli dua lainnya bila dihadapkan head to head.

Anggota timses Anies-Sandi, Riza Patria, mengatakan hasil survei PolMark ini menggembirakan.

“Debat itu sangat membantu menaikkan elektabilitas paslon kita, saya optimis pilkada ini bisa menarik luar biasa,” kata Riza.

Menurut Riza, keunggulan paslonnya adalah memiliki kesantunan, integritas, dan penguasaan forum yang baik. Kenaikan tren elektabilitas paslonnya yang terus menerus ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja timses.

“Kami optimis bisa menang di putaran pertama dan kedua, kita juga punya survei internal dan hasilnya cukup menggembirakan,” katanya.

Terkait untuk meloloskan Anies-Sandi ke putaran kedua, ia mengatakan pihaknya siap bekerja keras selama sebulan hingga waktu pencoblosan. Timnya juga akan menambah jumlah relawan di lapangan.

Ia juga berseloroh kalau sejak awal tak khawatir dengan paslon nomor 2. “Kan yang penting kalau kami head to head dengan Mas Agus nanti,” katanya.

Sementara itu, perwakilan timses Agus-Sylvi, KMRT Roy Suryo, mengatakan hasil survei ini menjadi vitamin pahit bagi tim. Kenaikan elektabilitas yang semakin mengecil dipandangnya sebagai cambuk untuk meningkatkan performa.

Lain lagi dengan juru bicara timses Ahok-Djarot, Maruarar Sirait. Ia percaya paslonnya akan tetap unggul karena pemilih Jakarta didominasi kelompok rasional.

“Saya yakin pemilih di Jakarta cerdas. Basuki-Djarot sudah teruji,” kata Maruarar. Apalagi, efek buruk dari kasus dugaan penodaan agama yang melingkupi Ahok juga sudah berkurang.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!