Maskapai Tigerair Australia hapuskan penerbangan rute ke Bali

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Maskapai Tigerair Australia hapuskan penerbangan rute ke Bali
Tigerair Australia gagal mengantongi izin penerbangan yang diminta oleh Kementerian Perhubungan.

JAKARTA, Indonesia – Maskapai Tigerair Australia akhirnya menghapuskan semua rute penerbangan dari Negeri Kanguru ke Pulau Bali. Keputusan itu ditempuh usai gagal mengantongi izin terbang yang disyaratkan oleh Kementerian Perhubungan.

Sementara, maskapai tersebut sudah kembali menjual tiket kepada penumpang dan mengatakan permasalahan yang dialami pada bulan lalu akan rampung di bulan Februari. Maka tak heran jika pusat pelayanan maskapai Tigerair kewalahan menerima telepon dan pertanyaan dari penumpang mengenai rute dari Melbourne, Perth dan Adelaide ke Pulau Bali.

Penerbangan dari Bali ke Australia juga dihapus oleh maskapai tersebut. Penghapusan rute penerbangan itu sebenarnya sudah diprediksi akan terjadi pada Kamis malam, lantaran masih menunggu kepastian dari otoritas Indonesia. Namun, pada hari ini keputusan itu menjadi jelas dan final.

CEO Tiger Australia, Rob Sharp, meminta maaf kepada para penumpang yang terkena dampak dari kebijakan tersebut.

“Untuk melanjutkan operasional penerbangan kami menuju ke Bali, maka kami harus memindahkan dengan menggunakan model operasional baru yang paling cepat akan rampung dalam waktu enam bulan. Kebijakan itu tentu juga akan berpengaruh kepada kemampuan kami untuk menawarkan harga tiket kami bagi warga Australia,” ujar Sharp.

Berdasarkan data yang dimiliki maskapai pada hari ini ada enam penerbangan yang terpengaruh kebijakan itu. Bagi para penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket menuju ke Pulau Bali maka akan mendapatkan penggantian penuh.

Sementara, penerbangan dari Pulau Bali menuju ke Australia akan dialihkan dengan menggunakan maskapai Virgin Airways atau maskapai lainnya.

Keputusan Tigerair Australia diprediksi akan membuat mereka merugi lantaran Pulau Bali menjadi tujuan favorit warga Negeri Kanguru untuk menghabiskan waktu berlibur. Data yang diperoleh dari KBRI Canberra di tahun 2016, ada sekitar 1 juta turis Australia yang berlibur di pulau berjuluk seribu pura itu. 

Sempat salahkan Indonesia

Sebelumnya maskapai Tigerair Australia sempat menyalahkan Indonesia yang gagal menghormati kesepakatan penerbangan tujuan ke Bali. Padahal, sehari sebelumnya maskapai itu terpaksa menghentikan sementara waktu operasional penerbangan dari Bali ke Australia dan sebaliknya. Akibatnya ribuan penumpang sempat “terdampar” lebih lama di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali pada tanggal 12 Januari.

Alasan Pemerintah Indonesia tidak memberikan izin bagi Tigerair Australia pada bulan lalu, karena mereka dianggap telah melanggar aturan yang ditetapkan Kemenhub. Maskapai itu diketahui menjual tiket melalui website di Indonesia.

Padahal hal tersebut hanya berlaku untuk penerbangan charter. Seharusnya yang berhak menjual tiket adalah maskapai Virgin Australia.

“Semua maskapai asing harus mematuhi aturan yang sudah kami tetapkan,” ujar Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara, Agoes Soebagio. (BACA: Ribuan penumpang maskapai Tigerair Australia masih terjebak di Bali)

Namun, untuk membantu mengurangi beban penumpang, Direktorat Jenderal Penerbangan Udara Kemenhub akhirnya memberikan izin penerbangan tambahan agar mereka bisa pulang ke Australia.  – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!