Indonesia

Ikut kampanye Agus, SBY mendendangkan lagu karya Ahmad Dhani

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ikut kampanye Agus, SBY mendendangkan lagu karya Ahmad Dhani

ANTARA FOTO

“Tuhan kirimkan lah aku gubernur yang baik hati yang mencintai rakyatnya, apa adanya,” kata SBY mendendangkan lagu itu.

JAKARTA, Indonesia – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono kembali hadir dalam kampanye puteranya Agus Harimurti dan Sylviana Murni untuk meyakinkan publik Jakarta agar memilih mereka saat Pilkada pada tanggal 15 Februari. Berbeda dibandingkan di ajang kampanye sebelumnya, SBY tidak terlalu panjang menyampaikan pidato politik.

Presiden ke-6 Indonesia itu ikut hadir untuk memberikan restu bagi pasangan calon nomor urut 1 itu.

“Jika Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa menakdirkan Agus dan Sylvi dan rakyat memberikan mandatnya kepada pasangan ini untuk memimpin DKI, maka harapan kami para sesepuh dan senior tiada lain agar mereka dapat memimpin Jakarta secara baik. Jadilah pemimpin yang mampu mengemban amanah, konstituen dan menyayangi rakyatnya,” ujar SBY yang mengenakan topi baret berwarna biru di atas panggung dalam kampanye akbar terakhir pada Sabtu, 11 Februari.

Kampanye Agus dan Sylvi mengambil tema “Satukan Jakarta” dan digelar di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan.

Usai menyampaikan pidato singkat, SBY kemudian mengajak para pendukung paslon nomor urut 1 untuk ikut bernyanyi lagu ciptaan Ahmad Dhani berjudul “Munajat Cinta”. Namun, sebagian liriknya telah diberi penyesuaian dengan tema kampanye.

“Tuhan kirimkan lah aku gubernur yang baik hati yang mencintai rakyatnya, apa adanya,” kata SBY menendangkan lagu itu bersama-sama dengan Agus dan Sylvi.

Sebelum ikut melakukan kampanye akbar di siang hari, Agus dan Sylvi menunaikan ibadah salat subuh bersama massa Forum Umat Islam (FUI) di Masjid Istiqlal. Agus duduk di baris yang sama dengan paslon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Ikut aksi 11 Februari

Menurut juru bicara Agus, Rachland Nashidik kehadiran Agus-Sylvi di acara 11 Februari merupakan manifestasi dari komitmen untuk mencintai kebhinnekaan tanpa memusuhi Islam. Mereka meyakini setiap umat Muslim harus dirangkul dan didengar aspirasinya.

“Tidak boleh dicurigai, dijauhi apalagi dimusuhi,” ujar Rachland melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 11 Februari.

Pada kenyataannya, kata Rachland, 85 persen warga yang tinggal di DKI memeluk agama Islam, sehingga mau siapa pun pemimpinnya tak bisa mengabaikan fakta tersebut. Apalagi jika sampai melecehkan kekuatan ekonomi dan politik yang besar itu.

Aksi 11 Februari itu sempat tidak diberi izin oleh Polda Metro Jaya, karena dapat dianggap mengangganggu masa tenang Pilkada. Sebelumnya, massa FUI mengadakan gerak jalan dari Monumen Nasional menuju ke Bunderan Hotel Indonesia. Setelah tidak diberi izin, FUI kemudian mengubah konsep acara dengan menggelar tausiyah di Masjid Istiqlal.

Acara itu ikut dihadiri oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid. Walaupun berulang kali menjelaskan bahwa acara itu tidak terkait Pilkada, tetapi pada kenyataannya berbeda.

Hidayat justru menyampaikan dia dan keluarga akan memilih pemimpin muslim. (BACA: Aksi 112: Hidayat Nur Wahid singgung pemimpin Muslim)

“Yang hadir di sini insya Allah dirinya tidak akan salah pilih. Dirinya akan memilih pemimpin yang muslim. Keluarganya juga demikian. Masyarakat sekitarnya juga demikian.” kata Hidayat. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!