Indonesia

Pilkada DKI dua putaran, Ahok akan kalah?

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilkada DKI dua putaran, Ahok akan kalah?
“Dengan kondisi seperti ini, kemenangan Ahok merupakan keajaiban”

JAKARTA, Indonesia — DKI Jakarta, bersama 100 wilayah lainnya di seluruh Indonesia, telah melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak pada Rabu, 15 Februari kemarin.

Meskipun hasil resmi belum keluar, namun seluruh lembaga survei memprediksi bahwa pasangan calon nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni hanya mendapatkan suara sebesar 16-20 persen.

Sementara dua paslon lainnya, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berhasil melaju ke putaran kedua.

Menurut beberapa pengamat, hasil ini lebih menguntungkan bagi pasangan Anies-Sandi daripada pasangan Ahok-Djarot.

“Jika Anda tidak memilih Ahok di putaran pertama karena faktor emosional, bahwa Ahok adalah representasi yang buruk dari negara Muslim, mengapa Anda akan memilih Ahok di putaran kedua?,” tutur Ross Tapsell, pengajar Asian Studies di Australian National University, kepada Rappler, Rabu.

Pengamat politik dari CSIS, Tobias Basuki, juga menganggap bahwa mustahil para pemilih Agus akan berpaling ke Ahok.

“Dengan kondisi seperti ini, kemenangan Ahok merupakan keajaiban,” kata Tobias.

Masih terlalu dini

Sementara dosen Ilmu Politik dari Universitas Indonesia, Ikhsan Darmawan, mengungkapkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan pemenang dari kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Kemenangan paslon Anies-Sandi masih harus dipastikan lewat strategi jitu selama dua bulan ke depan.

“Waktunya masih 2 bulan, jadi masih ada banyak kemungkinan dan menunggu masing-masing calon mau melakukan apa,” kata Ikhsan kepada Rappler, Kamis, 16 Februari.

Meskipun begitu, Ikhsan menuturkan, baik Ahok maupun Anies tidak akan menang telak.

“Siapa pun yang menang, baik itu Ahok maupun Anies, menangnya enggak akan jomplang, misalnya 20 persen itu enggak. Bisa di kisaran 5-10 [persen] lah maksimal. Bisa 52-48 atau bisa 60-40,” katanya.

Pergerakan dari Koalisi Cikeas yang mendukung Agus-Sylvi juga menarik untuk disimak. Apa lagi pasca mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengeluarkan “kartu AS” untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat pernyataannya pada Selasa, 14 Februari, sehari sebelum Pilkada.

Menurut Ikhsan, Agus, SBY, dan Partai Demokrat, bisa saja merapat ke kubu Ahok-Djarot jika memang khawatir kasus tersebut dilanjutkan. Namun hal tersebut tidak akan berpengaruh signifikan.

“Mereka [pemilih] enggak semuanya orang partai, belum tentu suka sama Ahok, jadi mungkin mereka akan milih Anies-Sandi saja meskipun misalnya partainya memilih Ahok,” katanya.

Pilkada DKI Jakarta putaran kedua rencananya akan berlangsung pada 19 April mendatang. —Dengan laporan AFP/Natashya Gutierrez/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!