Sindiran Anies untuk Pemprov DKI soal banjir di Bukit Duri

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sindiran Anies untuk Pemprov DKI soal banjir di Bukit Duri

ANTARA FOTO

"Loh, dikira sudah bebas banjir?," ujar Anies di kantor DPP Gerindra.

JAKARTA, Indonesia – Pada Kamis dini hari area yang dilalui Sungai Ciliwung kembali dilanda banjir tahunan karena menerima banjir kiriman dari banjir. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada 7.788 orang atau 3.393 kepala keluarga yang terkena dampaknya. (BACA: FOTO: Bukit Duri kembali mendapat banjir kiriman)

Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan pun memberikan tanggapannya terkait banjir tahunan yang masih menerpa ibukota. Saat ditanya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyindir Pemprov DKI.

“Loh, dikira sudah bebas banjir?” ujar Anies di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Februari dan dikutip media.

Dia pun mengingatkan cagub petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama agar tidak terlalu percaya diri dengan menyebut banjir sudah tidak ada lagi di ibukota Jakarta. Pada kenyataannya, apa yang kerap disampaikan oleh Ahok justru berbeda di lapangan.

“Kadang-kadang, seakan masalah sudah selesai semua. Padahal, masih banyak masalah yang harus diselesaikan,” kata Anies menambahkan.

Lalu, apa solusi yang ditawarkan oleh Anies untuk mengatasi banjir tahunan yang kerap melanda ibukota? Dia mengatakan seandainya dipercayai warga DKI Jakarta sebagai gubernur, maka dia akan menerapkan program yang dinamakan vertikal drainase.

Menurut Anies, selama ini Pemerintah Provinsi hanya fokus kepada cara mengatasi banjir agar bisa dibuang langsung ke laut. Padahal, kata dia, persoalannya bukan di sana. Pemprov wajib membuat sumur-sumur penampungan air banjir dan hujan.

“Pada akhirnya pengelolaan air harus menggunakan vertikal drainase, bukan horizontal drainase. Artinya, dialirkan ke laut saja belum cukup. Tetap dimasukan ke bumi dan bumi kita Jakarta membutuhkan air,” kata dia.

Dengan cara begitu, diharapkan bisa mengurangi volume air di sungai, karena air sudah masuk ke dalam tanah, sehingga Jakarta bisa terbebas dari banjir.

Tetap normalisasi sungai

Sementara, Ahok mengakui memang masih ada beberapa area di Jakarta yang belum terbebas dari banjir karena kenaikan curah hujan di hulu Sungai Ciliwung. Tetapi, dia berdalih kawasan yang saat ini masih banjir disebabkan masih belum selesainya normalisasi sungai. Dua di antaranya seperti di kawasan Bukit Duri dan Manggarai.

“Yang banjir itu memang daerah-daerah yang belum selesai kami normalisasi,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 16 Februari seperti dikutip media.

Saat ini, kata Ahok, masih ada beberapa kawasan yang tergenang termasuk perumahan yang memang banyak bedeng. Bahkan, ada beberapa lahan yang berstatus sengketa.

Sementara, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan hal serupa. Pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung terhambat karena ada gugatan dari penduduk yang tidak bersedia direlokasi. Pengerjaan proyek tidak bisa dilanjutkan jika proses hukum atas gugatan itu masih berjalan.

Tetapi, Teguh menjelaskan kendati banjir belum bisa sepenuhnya diatasi, kondisinya tidak separah beberapa tahun yang lalu.

“Kalau banjir dulu, tiga hari baru surut, tapi sekarang dua jam sudah kering. Perbedaannya jauh,” katanya seperti dikutip media. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!