Chappy Hakim mundur sebagai Presdir PT Freeport Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Chappy Hakim mundur sebagai Presdir PT Freeport Indonesia
Chappy memilih mundur di tengah terjadi perubahan kontrak karya (KK) PT Freeport Indonesia menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

JAKARTA, Indonesia – PT Freeport Indonesia mengumumkan pengunduran diri Chappy Hakim dari jabatannya sebagai presiden direktur dan selanjutnya kembali ke posisinya semula sebagai penasihat perusahaan. Hal itu disampaikan PT Freeport melalui keterangan tertulis yang disampaikan pada Sabtu, 18 Februari.

“Adalah kehormatan bagi saya untuk menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan saya menaruh hormat pada perusahaan dan anggota-anggota timnya yang berbakat. Menjabat sebagai presiden direktur memerlukan komitmen waktu yang luar biasa. Saya telah memutuskan bahwa demi kepentingan terbaik bagi Freeport dan keluarga, saya memilih mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai presiden direktur. Saya tetap melanjutkan dukungan saya kepada perusahaan sebagai penasihat,” ujar Chappy dalam keterangan tertulis PT Freeport Indonesia di Jakarta hari ini.

Namun, dalam keterangan tertulis itu Chappy tidak menjelaskan apa penyebab dia memilih mengundurkan diri. Padahal, jabatan itu baru disandangnya pada akhir tahun 2016.

Sementara, Chief Executive Officer dan President Freeport-McMoRan Inc. selaku induk PT Freeport Indonesia, Richard C Adkerson mengucapkan terima kasih kepada Chappy atas kontribusinya selama ini. Dia mengaku bisa memahami keputusan Chappy yang berat tersebut.

“Kami menyampaikan apresiasi atas jasa-jasa dan dukungan Beliau terhadap perusahaan. Kami berharap untuk terus dapat menerima nasihat-nasihat dan saran-saran Beliau,” tutur Adkerson.

Hingga saat ini PT Freeport Indonesia belum mengumumkan siapa pengganti Chappy. Namun, nama Tony Wenas yang kini menjadi Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) disebut sebagai salah satu calon kuat untuk menggantikan Chappy.

Pengunduran Chappy tergolong mendadak dan dilakukan saat isu perubahan kontrak karya (KK) Freeport menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) tengah berlangsung. Freeport bersikeras rezim perpajakan bersifat tetap (nail down) dan saham yang didivestasi tidak sebesar 51 persen.

Padahal, UU mewajibkan rezim perpajakan mengikuti aturan yang berlaku (prevailing) dan porsi divestasi sebesar 51 persen.

Pada tanggal 9 Februari, Chappy terlibat insiden dengan salah satu anggota Komisi VII DPR, Mukhtar Tompo usai rapat dengan komisi itu. Mukhtar mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Chappy. Dia ditunjuk-tunjuk dan dibentak oleh Chappy usai rapat di Komisi VII DPR.

Peristiwa itu terjadi usai muncul perdebatan soal smelter ketika rapat. Chappy kemudian meminta maaf karena insiden itu kemudian menjadi polemik.

Sebelumnya, Maroef Sjamsoeddin juga mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari 2016. Maroef yang merupakan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara mundur di tengah terkuaknya skandal rekaman yang dikenal sebagai kasus “Papa Minta Saham”. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!