Empat warga Korut buronan polisi Malaysia sempat mampir ke Jakarta

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Empat warga Korut buronan polisi Malaysia sempat mampir ke Jakarta
Tiga dari empat warga Korut meninggalkan Jakarta menuju ke Dubai pada Senin malam, 13 Februari.

JAKARTA, Indonesia – Kepolisian Malaysia kini tengah memburu empat warga Korea Utara yang diduga menjadi otak pembunuhan Kim Jong-Nam pada tanggal 13 Februari lalu di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2. Sayangnya, keempat pria itu sudah meninggalkan Negeri Jiran di hari yang sama ketika Kim Jong-Nam tewas terbunuh.

Berdasarkan data dari kepolisian Malaysia yang disampaikan dalam jumpa pers pada Minggu, 19 Februari kemarin mereka tiba di Kuala Lumpur di hari yang berbeda. Keempat pria yang tengah diburu yaitu:

  • Hong Song-Hac, tiba di Kuala Lumpur tanggal 31 Januari dan meninggalkan Malaysia pada tanggal 13 Februari
  • O Jong Gil, tiba di Kuala Lumpur tanggal 7 Februari dan meninggalkan Malaysia pada tanggal 13 Februari
  • Ri Jae Nam, tiba di Kuala Lumpur tanggal 1 Februari dan meninggalkan Malaysia pada tanggal 13 Februari
  • Ri Ji Hyon, tiba di Kuala Lumpur tanggal 4 Februari dan meninggalkan Negeri Jiran pada tanggal 13 Februari

“Kami sudah mengecek dan telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah meninggalkan Malaysia di hari yang sama ketika peristiwa itu terjadi,” ujar Wakil Inspektur Kepolisian Malaysia, Jenderal Polisi Tan Sri Noor Noor Rashid Ibrahim di Bukit Aman pada hari Minggu kemarin. (BACA: Kepolisian Malaysia: Siti Aisyah akan ditahan selama satu minggu)

Rashid tidak bersedia buka suara ke mana keempat warga Korut itu kabur. Namun, sumber di kepolisian Malaysia menyebut keempatnya sudah tiba di Pyongyang pada pekan lalu. Rute yang dipilih pun mengejutkan, karena mereka sempat mampir ke Jakarta untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Dubai dan Vladivostok lalu berakhir di Pyongyang.

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi, Agung Sampurno membenarkan jika keempat orang itu sempat masuk ke Jakarta dan terbang menuju ke Dubai pada malam hari.

“Iya, benar (keempat orang itu memang sempat meninggalkan Jakarta),” kata Agung ketika dikonfirmasi Rappler pada Senin malam, 20 Februari.

Namun, ada satu di antara mereka yang meninggalkan Jakarta sejak pertengahan bulan Januari. Berikut data yang dimiliki oleh pihak imigrasi:

  • Hong Song-Hac, tiba di Jakarta tanggal 13 Februari, terbang menuju ke Dubai dari Cengkareng pada pukul 22:20 WIB di hari yang sama
  • Ri Jae Nam, tiba di Jakarta tanggal 13 Februari, terbang menuju ke Dubai dari Cengkareng pada pukul 22:21 WIB di hari yang sama
  • Ri Ji Hyon, tiba di Jakarta tanggal 13 Februari, terbang menuju Dubai dari Cengkareng pada pukul 22:20 di hari yang sama
  • O Jong Gil, tiba di Jakarta tanggal 19 Januari, terbang menuju ke Bangkok dari Cengkareng pada pukul 11:26 WIB di hari yang sama

Hubungan Malaysia-Korut tegang

TAK PERCAYA. Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, Kang Chol, memberikan keterangan pers di hadapan media pada Senin, 20 Februari. Dia mengatakan Pemerintah Korut tidak percaya terhadap hasil investigasi Malaysia atas kematian warga mereka. Foto oleh Manan Vatsyasyana/AFP

Sikap Malaysia yang bersikukuh untuk memproses kasus ini membuat Pemerintah Korea Utara frustasi. Sementara, mereka sejak awal sudah menuntut agar jasad Kim Jong-Nam segera dipulangkan ke Pyongyang.

Namun, Pemerintah Negeri Jiran justru melakukan autopsi terhadap jasad saudara tiri Kim Jong-Un itu dan dipulangkan kepada keluarga terdekat. Akibatnya, Korut meradang. Duta Besar Korut di Malaysia, Kang Chol sempat membuat pernyataan keras dan menuding Negeri Jiran berkonspirasi dengan negara yang menjadi musuh mereka.

Sebelumnya, Duta Besar Malaysia di Korut dipanggil oleh Kemlu di Pyongyang untuk memberikan penjelasan soal jasad warga mereka yang justru tak segera dipulangkan. Pada hari ini, giliran Pemerintah Malaysia melakukan hal serupa.

“Kementerian Luar Negeri menekankan kematian itu tejadi di tanah Malaysia secara misterius. Maka, sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Malaysia untuk melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi penyebab kematiannya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal untuk Hubungan Bilateral, Nushirwan Zainal Abidin dalam keterangan tertulis pada Senin, 20 Februari.

Proses penyelidikan pun harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku di Malaysia. Pihak Kedutaan Korut di Malaysia, kata Nushirwan selalu dikabari mengenai perkembangan penyelidikan. Termasuk kesimpulan dari hasil investigasi.

“Jasadnya akan diserahkan kepada keluarga terdekat sesuai dengan aturan hukum dan prosedur yang berlaku di Malaysia. Pemerintah Malaysia sudah bersikap transparan terkait isu ini,” katanya lagi.

Pemerintah Malaysia juga memanggil pulang Dubes mereka di Pyongyang untuk berkonsultasi. Sementara, usai dipanggil oleh Pemerintah Negeri Jiran, Dubes Kang Chol justru menggelar jumpa pers dan melempar tuduhan baru. Dia mengatakan jika hasil penyelidikan kepolisian Malaysia tidak bisa dipercaya.

“Ini sudah berlangsung selama tujuh hari sejak insiden itu berlalu. Tetapi, tidak ada bukti yang jelas mengenai penyebab kematian dan saat ini kami tidak mempercayai hasil penyelidikan kepolisian Malaysia,” ujar Kang di depan gedung Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur.

Dia juga menuding personel polisi Malaysia sudah memukul putera salah satu warganya yang ditangkap pada hari Jumat malam kemarin. Pemerintah Korut juga menyebut warganya yang tewas sebagai Kim Chol, sesuai dengan data paspor yang dia bawa.

Karena tidak percaya terhadap hasil penyelidikan Pemerintah Negeri Jiran, Korut menuntut untuk dilibatkan. Tetapi, permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Najib Tun Razak.

“Personel polisi dan tim dokter kami sangat profesional. Saya memiliki keyakinan penuh bahwa mereka akan bersikap objektif dalam melakukan pekerjaannya,” ujar Najib seperti dikutip media New Straits Times hari ini.

Dia pun menepis tudingan Korut bahwa Malaysia memiliki niat tersembunyi karena tetap menahan jasad Kim Jong-Nam. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!