LIVE UPDATES: Kunjungan Kenegaraan perdana Presiden Jokowi ke Australia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LIVE UPDATES: Kunjungan Kenegaraan perdana Presiden Jokowi ke Australia
Pembicaraan kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia (IACEPA) menjadi salah satu fokus kunjungan kenegaraan perdana Jokowi ke Negeri Kanguru

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Ditemani hujan gerimis, Presiden Joko “Jokowi” Widodo turun dari pesawat kepresidenan yang mendarat di Bandara Kingsford-Smith Sydney Airport pada Sabtu pagi sekitar pukul 06:57 waktu setempat. Ini merupakan kunjungan perdana mantan Gubernur DKI itu ke Negeri Kanguru.

Terakhir kali Jokowi menjejakan kaki di Australia tahun 2014 untuk mengikuti KTT G20 di Brisbane. Sementara, kali ini menjadi kunjungan balasan setelah tahun 2015 lalu Perdana Menteri Malcolm Turnbull berkunjung ke Jakarta.

Turnbull seolah menjadi oase setelah hubungan kedua negara sempat tegang di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Tony Abbott. Saat berkunjung ke Jakarta, Jokowi sempat mengajaknya blusukan ke Pasar Tanah Abang. Warga Jakarta ketika itu memberikan sambutan yang sangat meriah kepada dua pemimpin negara.

Jokowi sempat berencana untuk ke Australia pada awal November 2016, tetapi ditunda karena situasi keamanan di dalam negeri yang tidak kondusif. (BACA: Jokowi tunda kunjungan kenegaraan ke Australia)

Sementara, kini Jokowi akan berada selama dua hari di Sydney dan melakukan beberapa kegiatan termasuk berkomunikasi secara langsung dengan warga Indonesia yang bermukim di sana. Salah satu fokus dari kegiatan mantan Gubernur DKI itu di Australia yakni mendorong realisasi kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia (IACEPA).

Berikut rangkaian kegiatan Jokowi selama berada di Australia:

Minggu, 26 Februari

Ditunggu ribuan WNI di Sydney, Jokowi: Udah kyak mau nonton konser

BERFOTO. WNI yang bertemu Presiden Joko "Jokowi" Widodo di lobi Hotel Shangri-La, Sydney melayani permintaan foto bersama WNI yang tengah berada di Australia pada Minggu, 26 Februari. Foto diambil dari akun Twitter @setkabgoid

Sebanyak 2.500 WNI memenuhi arena International Convention Center (ICC), Sydney, Australia. Mereka ingin bisa bertatap langsung dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. 

Ini menjadi penebus karena pada bulan November 2016, rencana tatap muka itu ditunda karena ada isu dalam negeri yang mengharuskan Jokowi ada di Jakarta. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak menyangka area ICC langsung penuh oleh WNI yang antusias ingin bertemu. 

“Kyak mau nonton konser saja,” ujar Jokowi yang disambut tawa ribuan WNI. 

Sebelum berpidato, Jokowi kembali melemparkan kuis berhadiah. Orang pertama yang beruntung adalah Mika asal Yogyakarta yang berhasil menjawab tujuh suku yang ada di Indonesia. Sedangkan, pemenang kedua adalah Widyawati Raharjo asal Semarang yang berhasil menjawab tujuh provinsi di Indonesia.

“Hadiahnya nanti akan saya kirim dari Jakarta, sepeda,” kata Jokowi yang kembali disambut tawa hadirin. 

Sementara, dalam pidatonya, Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mau melalui masa sulit di tengah mewujudkan mimpi berbagai proyek infrastruktur. Saat ini setidaknya ada tujuh proyek besar yang tengah direalisasikan oleh Jokowi hingga di akhir masa kepemimpinannya. 

Enggak apa-apa di awal sakit dan pahit. Jangan malah jadi manja-manjaan dan sedikit-sedikit mengeluh, karena pada akhirnya ada yang akan kita capai,” tutur Jokowi. Selengkapnya baca di sini

Jokowi sapa WNI di Australia

Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhirnya bisa menyapa ribuan WNI yang ada di Australia. Bertempat di International Convention Center (ICC) Sydney, mereka sudah berkumpul sejak pagi hari untuk bisa bertemu dan menyampaikan uneg-uneg mereka secara langsung kepada pemimpin negara. 

Kerjasama militer Indonesia-Australia kembali pulih sepenuhnya

HUBUNGAN PULIH. Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan hubungan militer kedua negara telah pulih sepenuhnya. Hal itu disampaikan dalam jumpa pers di Kirribilli House, Sydney pada Minggu, 26 Februari. Foto oleh Peter Parks/AFP

Salah satu capaian cukup penting dari kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yaitu kerjasama militer kedua negara kembali pulih sepenuhnya. Sebelumnya kerjasama pengajaran Bahasa Indonesia kepada personel militer Australia dihentikan sementara waktu pasca ditemukan materi pengajaran yang merendahkan di barak militer di Perth, Australia. 

Selain itu, instruktur Kopassus turut menemukan materi yang dilaminating dan dianggap telah merendahkan prinsip dasar negara Indonesia yakni Pancasila yang dipelesetkan menjadi “Pancagila”.

Tetapi, Perdana Menteri Malcolm Turnbull ketika memberikan keterangan pers di Kirribilli House, Sydney, memastikan hubungan kedua negara telah terjalin baik khususnya setelah kunjungan Jokowi menjejakkan kaki di Negeri Kanguru. Selengkapnya baca di sini. 

Fokus ke pengajaran Bahasa Indonesia

Sementara, Presiden Jokowi menginginkan agar pengajaran Bahasa Indonesia di negeri kanguru kembali diintensifkan. Oleh sebab itu, dia mendukung agar Balai Bahasa dibuka di seluruh negara bagian di Australia. 

“Indonesia sudah memiliki balai bahasa di Perth, Melbourne dan di Canberra. Dan beberapa balai akan dibuka di beberapa kota yang lain,” ujar Jokowi.

Hal ini tidak mengherankan karena keberadaan Bahasa Indonesia yang dulu sempat ramai dipelajari oleh warga Australia, kini mulai tersaingi dengan kehadiran Bahasa Mandarin.  

Teken dua nota kesepahaman

Agenda kemudian berlanjut dengan menyaksikan penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) di kediaman resmi Gubernur Jenderal Australia sekitar pukul 09:00 wakty setempat. Presiden Joko “Jokowi” Widodo disambut oleh Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove dan Lady Cosgrove.

Nota kesepahaman (MoU) yang diteken yakni di bidang kreatif dan kerja sama maritim.

“Saya senang menyambut kedatangan Presiden ke Australia. Kami menikmati pagi yang indah dengan berjalan pagi bersama, bertemu dengan masyarakat Australia, termasuk seorang ayah yang membawa bayi,” ujar Turnbull kepada media.

Pemimpin Partai Liberal itu berharap kedua negara bisa memiliki hubungan yang erat terutama dalam beberapa tahun belakangan. Sama seperti Jokowi, Turnbull juga berharap kemitraan komprehensif di bidang ekonomi (IACEPA) bisa segera terealisasi.

“Kita bisa melihat banyak kemajuan, seperti IACEPA. Hal itu dapat meningkatkan investasi. Saya juga melihat banyak kemajuan hubungan dalam beberapa tahun terakhir. Kami juga tentu menghargai solidaritas dan kedaulatan NKRI,” kata Turnbull.

Jokowi juga sepakat agar kedua negara tidak campur tangan dalam urusan negara lain. Hal ini terkait dengan adanya insiden di Australia yang kerap menyerukan agar Papua lepas dari NKRI.

Diplomasi jalan pagi Malcolm Turnbull-Jokowi

JALAN PAGI. Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengajak Presiden Joko "Jokowi" Widodo jalan pagi selama 30 menit ke Royal Botanic Garden pada Minggu, 26 Februari. Foto diambil dari akun Twitter @KSPgoid

Memasuki hari terakhir kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Perdana Menteri Malcolm Turnbull tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk berjalan dan berkeliling ke Royal Botanic Garden, Sydney sekitar pukul 07:30 waktu setempat.

Lokasi Botanic Garden sangat cantik, karena bisa melihat secara langsung Darling Harbour dan Opera House. Dengan pengamanan yang tidak begitu ketat, warga Australia yang tengah berolah raga pun ikut menyapa Jokowi dan Turnbull.

Bahkan, ada seorang ayah yang tengah menggendong puterinya bernama Isabelle dan ingin menyapa langsung Jokowi.

“Isabelle ingin bertemu dengan Pak Presiden,” ujar si ayah.

Video lengkap jalan pagi Jokowi bisa disaksikan di sini

DISAPA WARGA. Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull disapa oleh warga Australia yang tengah menggendong puterinya di Royal Botanic Garden. Foto diambil dari akun Twitter @KSPgoid

Sabtu, 25 Februari

Selfie bersama Jokowi-Turnbull di sela makan malam

Sudah bukan rahasia jika Presiden Joko “Jokowi” Widodo merasa lebih dekat dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ketimbang Tony Abbott yang kerap melontarkan pernyataan pedas terhadap Indonesia. Situasi hubungan kedua negara pernah kembali memburuk ketika Indonesia tetap bersikeras untuk mengeksekusi mati dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. 

Namun, dengan Turnbull, Jokowi merasa memiliki kemiripan dan chemistry. Hal itu terbukti ketika Turnbull berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015 lalu. Mantan Gubernur DKI itu mengajak pemimpin Partai Liberal tersebut blusukan ke Pasar Tanah Abang.

Kini, ketika Jokowi berada di Sydney, Turnbull mengajak mantan Walikota Solo itu makan malam di kediaman pribadinya. Tak lupa kedua pemimpin mengabadikan momen itu dengan melakukan swafoto. 

Jokowi temui Gubernur baru New South Wales

TEMUI GUBERNUR. Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerima kunjungan kehormatan Gubernur New South Wales, Gladys Berejiklian. Posisi New South Wales penting bagi Indonesia, karena lebih dari 40 ribu WNI tinggal di sana. Foto dari Biro Setpres

Usai menggelar pertemuan dengan para pengusaha, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menerima kunjungan kehormatan Gubernur New South Wales, Gladys Berejiklian di Hotel Shangri-La. Negara bagian New South Wales merupakan wilayah yang penting bagi Indonesia, karena di sini banyak terdapat WNI, baik mereka yang bekerja atau menimba ilmu.

“Di sini terdapat 41.435 WNI dari 68.000 WNI di seluruh Australia. Dari segi pelajar, ada sekitar 20.000 WNI atau separuhnya tinggal di sini,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kedua pemimpin juga sempat membahas mengenai isu perdagangan bilateral kedua negara. Tidak dijelaskan secara spesifik di bidang apa saja kerjasama perdagangan keduanya.

Jokowi yakinkan pebisnis Australia iklim investasi Indonesia positif

CALON INVESTOR. Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar pertemuan dengan calon investor asal Australia yang terdiri dari 10 perusahaan dan 2 asosiasi. Jokowi meyakinkan mereka agar mau berinvestasi di Indonesia. Foto dari Biro Setpres

Presiden Joko “Jokowi” Widodo langsung menggelar pertemuan dengan para pebisnis Australia di Hotel Shangri-La, lokasi tempatnya menginap. Dalam pertemuan yang diikuti oleh beberapa Menteri itu, mantan Gubernur DKI itu coba meyakinkan pebisnis Negeri Kanguru bahwa Indonesia adalah tempat yang menjanjikan untuk berinvestasi.

Dengan mengutip data dari lembaga pemeringkat Fitch dan lembaga konsultan public relations global, Jokowi menunjukkan bahwa omongannya bukan sekedar isapan jempol.

“Beberapa waktu yang lalu, Lembaga Pemeringkat Moody’s menaikan status outlook Indonesia dari stabil ke positif. Jadi, kami sedang menikmati sentimen positif iklim investasi di Indonesia,” ujar Jokowi di hadapan para pengusaha.

Dari segi tingkat kepercayaan publik, Edelman menaikan ranking Indonesia sebanyak 13 peringkat ke posisi 71 (dalam skala 100). Bank Dunia juga merilis kenaikan peringkat Indonesia sebanyak 15 tingkat dalam hal kemudahan berusaha.

Tetapi, Jokowi paham saat ini pemerintah tengah menghadapi tantangan dari dalam negeri. Terutama terkait kondisi politik.

“Memang pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini banyak menyita perhatian. Tetapi, situasi politik dalam negeri akan kembali tenang setelah putaran pemilihan kedua berakhir pada bulan April mendatang,” katanya.

Regulasi harus dibenahi

Sementara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong tidak menampik bahwa minat investor dari Australia tergolong tinggi di Indonesia. Namun, mereka mengharapkan adanya pembenahan regulasi agar bisa memberikan kepastian.

“Investor membutuhkan kestabilan regulasi, jangan sampai peraturan-peraturan kita berubah tanpa pemberitahuan lebih dulu,” ujar Thomas kepada media pada Sabtu, 25 Februari.

Dia menjelaskan Indonesia menargetkan akan masuk investasi senilai Rp 39 triliun dari Negeri Kanguru dalam periode 3-5 tahun ke depan.

Beberapa sektoar yang menjadi fokus kedua negara antara lain pertambangan emas dan pariwisata bahari.

“Kalau target itu bisa direalisasikan, maka akan terjadi lonjakan yang luar biasa dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Thomas.

DISAMBUT. Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerima surat dan bunga dari anak-anak yang menyambutnya di depan hotel tempat dia menginap selama berada di Sydney. Foto diambil dari akun @setkabgoid

TIBA DI SYDNEY. Presiden Joko "Jokowi" Widodo memayungi Bu Iriana Jokowi saat turun dari pesawat kepresidenan begitu mendarat di Sydney, Australia pada Sabtu pagi, 25 Februari. Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama ke Negeri Kanguru. Foto diambil dari akun Twitter @DubesAustralia

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!