11 MoU diteken pada hari pertama kunjungan Raja Salman

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

11 MoU diteken pada hari pertama kunjungan Raja Salman
Raja Salman berharap kunjungannya ke Indonesia bisa berkontribusi positif bagi hubungan kedua negara

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Presiden Joko “Jokowi” Widodo berharap kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud bisa secara signifikan mendongkrak kerjasama sekaligus meningkatkan hubungan baik yang selama ini telah terjalin di antara kedua negara.

“Indonesia dan Arab Saudi adalah dua negara besar yang memiliki pengaruh penting di kawasan. Sudah selayaknya dua negara dapat terus meningkatkan kerja sama,” kata Jokowi saat menyambut Raja Salman di Istana Bogor, Selasa 1 Maret 2017.

Raja Salman bersama rombongan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa siang, 1 Maret 2017, sekitar pukul 12.40 WIB. Ia disambut secara langsung oleh Presiden Jokowi. Keduanya bersama rombongan kemudian meluncur ke Istana Bogor.

Di Istana Bogor, Presiden Jokowi dan Raja Salman menyaksikan penandatanganan 11 nota kesepahaman (Mou) di berbagai bidang antara pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi. Penandatanganan dilakukan oleh para menteri terkait dari kedua negara.

Berikut 11 MoU yang kemarin diteken di Istana Bogor:

  1. Deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama
  2. Pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for development dan pemerintah Republik Indonesia ditandatangani oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dan wakil direktur Saudi fund
  3. Nota kesepahaman kerjasama kebudayaan antara kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan informasi Kerajaan Arab Saudi
  4. Program kerjasama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan oOtoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah 
  5. Nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerjasama kesehatan
  6. Nota kesepahaman antara otoritas aero nautica pemerintah Republik Indonesia dan kerajaan Arab Saudi
  7. Program kerjasama Kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi Republik Indonesia dan kementerian pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang kerjasama scientific dan pendidikan tinggi
  8. Nota kesepahaman antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan kementerian urusan Islam dakwah dan bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang urusan Islam
  9. Nota kesepahaman antara pemerintah  Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerjasama Kelautan dan Perikanan
  10. Program kerjasama perdagangan antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan investasi Kerajaan Arab Saudi
  11. Perjanjian kerjasama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi

Penandatanganan MoU ini dilakukan sekitar pukul 16.35 WIB. Raja Salman seusai makan siang mengatakan dirinya berharap kunjungannya ke Indonesia bisa berdampak positif bagi kerjasama dan hubungan baik kedua negara.

“Semoga kunjungan ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara kita di berbagai bidang,” kata Raja Salman.

Tak ada kesepakatan soal perlindungan WNI

Sayangnya, dalam 11 nota kesepahaman yang diteken oleh Pemerintah Indonesia dengan Saudi pada Rabu, 1 Maret, tidak ada yang membahas mengenai perlindungan WNI. Sementara, data dari Kementerian Luar Negeri menyebut ada sekitar 800 ribu WNI di mana sebanyak 500 ribu di antaranya TKI. 

Sejak awal Pemerintah Indonesia mengatakan ingin menjalin kerja sama dengan Saudi dan tidak lagi terpaku kepada isu TKI dan kuota haji. Sebab, mereka ingin mengembangkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan. 

Sementara, di mata Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, isu perlindungan WNI seharusnya masuk ke dalam nota kesepahaman (MoU) yang diteken antara Indonesia dengan Saudi. 

“Itu juga termasuk yang saya sayangkan, kenapa isu perlindungan TKI tidak maksimal dibicarakan,” ujar Fadli yang ditemui di gedung DPR pada Kamis, 2 Maret. 

Walaupun Presiden Joko “Jokowi” Widodo sudah menitipkan WNI agar dilindungi oleh Raja Salman, tetapi Fadli tetap berpikir seharusnya yang dilakukan oleh pemerintah bisa lebih dari itu. 

“Pemerintah seharusnya bisa dituangkan secara lebih detail daripada itu (hanya menitipkan kepada Raja Salman),” kata Fadli. 

Wakil Ketua Umum DPR itu juga menyebut selain membahas isu investasi, pemerintah seharusnya juga dapat melobi agar kuota haji bagi jemaah Indonesia ditambah. 

“Karena antrean kita sangat panjang. Bahkan ada yang mencapai 20 tahun. Kita juga bisa meminta agar pelayanan terhadap haji dan umroh bisa ditingkatkan. Padahal, kita kan punya dana haji cukup besar mencapai Rp 80 triliun,” tutur Fadli.

Dengan dana yang cukup besar itu, Indonesia seharusnya bisa memiliki fasilitas yang permanen di sana, karena penyelenggaraan haji dilakukan setiap tahun.

“Jadi, kita tidak perlu lagi menyewa orang setiap tahun,” kata dia. 

— dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!