Kronologi kepulangan Ahok-Djarot dari rapat pleno terbuka KPU DKI

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kronologi kepulangan Ahok-Djarot dari rapat pleno terbuka KPU DKI

ANTARA FOTO

Paslon Ahok-Djarot sudah tiba di Hotel Borobudur sejak pukul 18:55 WIB, namun tidak langsung menuju ke ruang Flores, tempat dilakukannya rapat pleno terbuka.

JAKARTA, Indonesia – Rapat pleno terbuka KPU DKI yang digelar pada Sabtu malam, 4 Maret berjalan tidak sesuai rencana. Acara yang seharusnya dihadiri oleh kedua pasangan calon malah diikuti oleh paslon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saja.

Paslon Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat memilih untuk tak ikut lantaran kesal sudah menunggu sejak lama tetapi acara belum juga dimulai. Kubu Ahok-Djarot mengklaim KPU DKI tidak profesional karena memulai acara tidak tepat waktu.

Acara rapat pleno yang seharusnya dimulai pukul 19:30 WIB, namun belum dibuka juga ketika jam menunjukkan 20:00 WIB. Paslon petahana itu akhirnya memilih pulang lebih awal dan tidak mengikuti acara yang salah satunya mengumumkan secara resmi bahwa mereka menjadi pemenang di Pilkada putaran pertama.

Bagaimana sebenarnya kronologi peristiwa kepulangan Ahok-Djarot tersebut? Sebab, dalam klarifikasinya, Ketua KPU DKI Sumarno mengaku tidak tahu jika mereka sudah tiba di Hotel Borobudur, tempat dilakukannya rapat pleno.

Menurut Sekretaris tim pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily paslonnya sudah tiba di Hotel Borobudur sejak pukul 18:55 WIB. Sebab, menurut dia, undangan dari KPU DKI Jakarta tertulis acara dimulai sejak pukul 19:00 WIB.

Berdasarkan pantauan Rappler, cawagub Djarot memang sudah tiba pada waktu yang disebutkan dengan didampingi oleh Sekretaris DPW Nasdem DKI Wibi Andriano. Djarot menjadi calon pertama yang hadir.

Namun, Ace menjelaskan, walau sudah tiba di Hotel Borobudur, cagub petahana itu berada di ruang Sumba untuk menggelar rapat dengan timses. Sementara, rapat pleno KPU DKI dilakukan di ruang Ballroom Flores di lantai bawah.

Pukul 19:27 WIB, paslon Anies-Sandi tiba di Hotel Borobudur bersamaan dan langsung memasuki ruang VIP setelah mengisi buku tamu. Sementara, beberapa awak media masih tampak menunggu kedatangan Ahok di depan ruang Flores.

Ahok kemudian turun dari lantai atas Hotel Borobudur sekitar pukul 19:46 WIB dan memasuki ruangan dari pintu biasa. Dia duduk di tempat paslon yang sudah disediakan KPU DKI Jakarta bersama Djarot.

Selama Ahok menunggu di atas, Ace mengatakan tidak ada satu pun dari pihak KPU DKI yang menghubungi pihaknya.

“Tidak ada (liaison officer). Waktu Pak Ahok sampai pun saya sendiri yang jemput,” kata dia.

Tak sampai 10 menit, dia kemudian bangkit dan berjalan menuju ke Komisioner KPU DKI yang duduk terpisah. Ahok-Djarot kemudian keluar dari ruang Flores dan menuju ke lantai atas untuk memberikan keterangan pers.

Djarot mengatakan jika KPU DKI tidak profesional karena memulai acara terlambat hingga satu jam lebih. Sementara, jika dirunut dari undangan yang ada di mana acara dimulai pukul 19:30 WIB, maka keterlambatannya sekitar 16 menit.

Karena keduanya memiliki agenda lain, maka mereka memilih untuk tidak mengikuti rapat pleno. Kehadiran mereka diwakili oleh timses.

Ahok disebut akan menghadiri resepsi pernikahan anak dari politisi PDIP Panda Nababan di lokasi lain. Pernyataan itu dibenarkan oleh Ketua Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz. Sedangkan Djarot memiliki agenda menghadiri pengajdian di daerah Jakarta Pusat.

Tak berpengaruh buruk

Menurut Ace kejadian tersebut tidak akan berpengaruh pada citra Ahok-Djarot ketika mengikuti putaran kedua Pilkada. Malah, katanya, hal tersebut justru menunjukkan citra bahwa mantan Bupati Belitung itu adalah sosok pemimpin yang disiplin dan menepati janji.

“Pak Ahok kan orangnya disiplin. Beliau masih ada acara lain,” ujar Ace.

Dia menjelaskan jika paslon nomor urut dua itu juga tidak menghadiri acara serupa di putaran pertama.

Bukan terlambat

Sementara, Ketua KPU DKI Sumarno menilai ada kesalahpahaman antara paslon Ahok-Djarot dengan KPU DKI. Menurutnya, KPU DKI tidak terlambat membuka rapat pleno.

“Kami kan menunggu, kami nunggu supaya paslon itu semua hadir,” ujar Sumarno.

Dia mengatakan walau sudah tiba di Hotel Borobudur, namun paslon Ahok-Djarot tidak langsung menuju ke ruangan tempat dilakukannya rapat pleno yang ada di Ruang Flores. Keduanya justru memilih menunggu di ruangan lain yang bukan disediakan oleh KPU DKI.

“Padahal, sudah ada ruang tunggu untuk pasangan calon. Disiapkan ruang VIP. Kan kita awali dengan makan malam dan disiapkan makan malamnya,” tutur dia.

Sumarno berdalih seandainya pihak KPU DKI tahu bahwa paslon Ahok-Djarot sudah tiba di Hotel Borobudur dan berada di ruangan lain, maka rapat akan dimulai sesuai jadwal. Dia mengaku juga sudah menyampaikan permintaan maaf kepada paslon Ahok-Djarot karena adanya kesalahpahaman tersebut. Tetapi, menurut Sumarno, Ahok masih belum menerima peristiwa itu.

“Pak Ahok sedang kurang berkenan kan, biasalah,” kata dia seperti dikutip media. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!