Filipino comic strips

Istana: Mobil kepresidenan yang dipinjamkan ke SBY sudah dikembalikan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Istana: Mobil kepresidenan yang dipinjamkan ke SBY sudah dikembalikan
Istana membenarkan mantan Presiden dan Wakil Presiden diberikan bantuan mobil dinas dan sopirnya. Namun jenisnya bukan Mercedez Benz melainkan Camry.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Setelah menjadi polemik selama 24 jam terakhir, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengembalikan mobil kepresidenan kepada Sekretariat Negara pada Rabu siang, 22 Maret. Mobil jenis Mercedez-Benz S600 Pullman Guard yang dipinjamkan negara ke SBY selama dua tahun terakhir kini berada di garasi Istana Negara.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala pihaknya menerima mobil tersebut lengkap dengan berita acara pengembalian. 

“Kami akan check up dan tune up untuk memenuhi standar mobil kepresidenan,” kata Djumala ketika ditemui media di kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu, 22 Maret. 

Usai diberikan perawatan, maka mobil tersebut akan diserahkan pengelolaannya kepada Paspamres. Djumala mengakui tahu dasar aturan yang memberikan fasilitas bagi para mantan Presiden dan Wakil Presiden yakni Undang-Undang nomor 7 tahun 1978. Namun, menurutnya, klasifikasi mobil kepresidenan yang dipinjamkan negara kepada mantan para pemimpin negara itu jenisnya Camry dan bukan Mercedez Benz. 

“Jenis mobil yang selama ini diberikan sebagai bantuan dari negara adalah Camry 2.4 atau 3.6 keluaran tahun 2005 atau 2007. Itu dimulai dari Pak Habibie, almarhum Gus Dur, Pak Boediono, Pak Try Sutrisno dan Ibu Megawati. Kami punya daftarnya bantuan mobil Camry dan sopirnya,” kata pria yang baru dilantik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Austria itu. 

Dia juga mengatakan ketika SBY menggunakan kendaraan jenis Mercedez Benz tersebut, tanpa dilengkapi dokumen apa pun yang memberikan notifikasi ke pihak Istana. 

“Kami sudah mengecek di kantor juga enggak ada suratnya. Di Setneg juga enggak ada (surat). Itu yang disampaikan oleh staf ketika itu. Tiba-tiba dipakai saja,” tutur Djumala.

Lalu, mengapa hal tersebut dibiarkan oleh Istana? Menurut Djumala, SBY mengatakan masih membutuhkan mobil berlapis anti peluru tersebut, sehingga dipinjamkan oleh negara. 

Sebelumnya, SBY mengaku kecewa karena disebut telah meminjam mobil kepresidenan milik negara selama dua tahun. Padahal, menurutnya mobil tersebut adalah hak yang seharusnya diterima oleh setiap mantan Presiden dan Wakil Presiden. 

“Hal itu sesuai Undang-Undang nomor 7 tahun 1978. Di dalam pasal 8 disebutkan bahwa bekas (mantan) Presiden dan Wakil Presiden disediakan sebuah kendaraan milik negara beserta pengemudinya. Dasar hukumnya jelas, oleh sebab itu ketika tanggal 20 Oktober 2014, mobil yang telah tujuh tahun saya gunakan itu diantar dan diserahkan ke rumah saya,” ujar SBY memberi klarifikasi.

Mobil tersebut, kata SBY tetap milik negara. Operasional mobil dan pengemudinya pun di bawah kendali Paspamres. “Sehingga saya nilai tidak ada yang salah,” kata dia.

SBY mengaku jarang menggunakan mobil lapis anti peluru itu. Terakhir kali dia menggunakan kendaraan itu pada September 2016.

“Waktu itu baru saya gunakan sekitar 20 menit langsung rusak. Mobil itu sudah berusia 10 tahun dan mudah sekali mengalami gangguan,” tutur SBY.

Dia pun mengaku sudah lama memiliki rencana untuk menyerahkan kendaraan itu kepada negara. Tetapi, hal tersebut tidak bisa segera teralisasi lantaran harus diperbaiki lebih dulu.

“Tidak mungkin saya mengembalikan mobil tersebut dalam keadaan rusak. Dua hari yang lalu, saya dan grup D Paspamres sedang mengurus proses pengembaliannya,” tuturnya.

Dia mengaku sedih niatnya yang baik itu justru direspons dengan pemberitaan media yang menyudutkan. Seolah mobil tersebut bukan bagian dari haknya. SBY berharap pihak Istana bisa segera mengklarifikasi itu tersebut.

Akibat isu ini, seolah tercipta ketegangan kembali di antara Jokowi dengan SBY. Padahal, kedua pemimpin pada 9 Maret lalu baru saja bertemu di Istana Negara sambil makan siang. (BACA: Temui Jokowi, SBY akui sudah tidak ada lagi miskomunikasi)

Mobil dinas Jokowi juga mogok

Pemberitaan ini muncul tak lama setelah mobil kepresidenan yang digunakan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo diketahui mogok pada akhir pekan lalu ketika tengah melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Barat. Mobil kepresidenan yang ditumpangi oleh Jokowi dan Bu Iriana juga jenis Mercedez Benz S600 Pullman Guard.

Rupanya itu bukan kejadian pertama. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, setidaknya sudah ada empat kejadian serupa. Ketika pihak Istana sempat berniat untuk mengajukan pembelian mobil kepresidenan yang baru, mantan Gubernur DKI itu justru menolak.

“Presiden masih menganggap bahwa mobil itu masih layak digunakan. Presiden bahkan menanyakan kepada paspamres apakah ada mobil lain yang dulu-dulu dimiliki masih bisa diperbaiki lalu digunakan kembali,” ujar Pramono di Istana Negara pada Selasa, 21 Maret.

Menurut Pramono sikap Jokowi yang menolak adanya pembelian mobil baru menunjukkan kesederhanaan mantan Wali Kota Solo itu. Yang menarik, walaupun menolak pembelian mobil, tetapi Jokowi terlihat menumpang mobil dinas baru jenis Mercedez Benz Maybach S-600 Pullman Limousine.

Mobil ini kali pertama digunakan ketika menghadiri Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) yang menjadi bagian dari kegiatan KTT Asia Afrika di Jakarta dan Bandung. Kepala Biro Pers Istana Bey Machmudin membenarkan jika kendaraan dinas itu tergolong baru. Namun, dia tidak mengetahui kapan mobil tersebut dibeli. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!