Walikota London enggan tanggapi cuitan putra Donald Trump soal serangan teror

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Walikota London enggan tanggapi cuitan putra Donald Trump soal serangan teror

AFP

“Saya tidak akan mengomentari cuitan dari Donald Trump Jr, saya telah melakukan hal yang jauh lebih penting selama 24 jam terakhir," ujar Khan

JAKARTA, Indonesia – Wali Kota London, Sadiq Khan enggan mengomentari cuitan yang ditulis oleh putra Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Jr pasca serangan teror yang terjadi di depan gedung parlemen pada Rabu, 22 Maret. Melalui akun Twitternya @DonaldTrumpJr, putra sulung Trump itu mengunggah hasil wawancara Khan pada tahun 2016 yang memuat komentarnya soal ancaman bagi warga yang tinggal di kota besar. Salah satunya menghadapi ancaman teror.

Oleh sebab itu, dia selalu mendorong agar warga London untuk tetap waspada terhadap adanya ancaman bahaya yang mengintai kapan pun. Komentar itu ditanggapi dengan keterkejutan pria yang akrab disapa “Don” itu.

Stasiun berita CNN kemudian meminta komentar Khan terkait cuitan tersebut. Namun, Walikota Muslim itu enggan menanggapi. Baginya ada hal lain yang jauh lebih penting ketimbang mengomentari pernyataan Don.

“Saya tidak akan mengomentari cuitan dari Donald Trump Jr, saya telah melakukan hal yang jauh lebih penting selama 24 jam terakhir. Namun, yang saya ketahui tingkat ancaman teror di seluruh kota London telah ditingkatkan menjadi berbahaya yang artinya serangan kemungkinan besar bisa saja terjadi,” ujar Khan ketika diwawancarai oleh presenter Amanpour di program tersebut pada Kamis pagi, 23 Maret.

Walikota yang terpilih pada Mei 2016 itu mengatakan di bulan September 2016 dia memang tengah berada di New York. Sementara, di saat yang berdekatan terjadi serangan teror. Menurutnya, para teroris justru membenci fakta bahwa di kota-kota besar yang dinamis dan terdiri dari beragam warga, sementara komunikasi di antara mereka bisa tetap harmonis.

“Teroris juga membenci fakta bahwa London sudah kembali normal sejak hari ini mulai dari parlemen, bisnis hingga balai kota. Bahkan begitu pula dengan para wisatawan yang mulai kembali melancong ke London,” katanya.

Khan juga menegaskan bahwa warga London tidak akan pernah takut terhadap serangan teror ini.

“Kami akan tetap bersatu dalam solidaritas dan tetap menjadi kota yang terhebat di dunia,” tuturnya.

Umumkan nama pelaku

Sejauh ini, Kepolisian London telah mengumumkan nama pelaku serangan teror di depan gedung parlemen. Pelaku diketahui Khalid Masood, warga Inggris dan berusia 52 tahun.

Sebelumnya, dia sudah pernah beberapa kali tersangkut kasus hukum, tetapi tidak ada satu pun yang menyangkut tindak terorisme.

“Dia bukan subjek dari investigasi apa pun dan tidak ada informasi intelijen apa pun sebelumnya mengenai niatnya untuk melakukan serangan teror,” ujar seorang pejabat intelijen Inggris.

Kelompok teror Islam Irak dan Suriah (ISIS) bersuka cita atas serangan yang menewaskan lima orang termasuk pelaku. Melalui media propagandanya, AMAQ, mereka mengklaim Masood adalah salah satu pasukannya. Ini menjadi serangan pertama mereka di tanah Inggris.

“Pelaku dari serangan kemarin di depan gedung parlemen Inggris merupakan seorang pasukan ISIS dan operasi itu dilakukan untuk merespons seruan untuk menyasar negara-negara koalisi (melawan ISIS),” tulis AMAQ.

Reaksi Muslim Inggris

Sementara, ratusan warga London berkumpul di Lapangan Trafalgar untuk mengenang korban yang tewas dalam serangan teror pada Rabu kemarin. Mereka berdoa dan menunjukkan solidaritas bahwa Inggris tidak takut terhadap ancaman teroris.

Dalam acara yang dipimpin oleh Walikota Sadiq Khan itu, warga London berulang kali meneriakan kata “solidaritas”.

“War London tidal akan takut oleh terorisme,” kata Khan yang ikut memegang lilin bersama Menteri Dalam Negeri Amber Rudd dan Plt Komisioner Kepolisian Inggris, Craig Mackey.

Pejabat anti teror Inggris, Mark Rowley mengatakan akan menangani kasus ini dengan hati-hati, karena mereka sadar dapat membuat umat Muslim di Inggris resah. Belum lagi kemungkinan Islamofobia yang meningkat.

Umat Muslim di Inggris sudah mengecam aksi teror tersebut. Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan mengatakan serangan itu merupakan perbuatan pengecut dan memalukan.

“Tidak ada hal apa pun yang dapat membenarkan perbuatan tersebut. Cara yang tepat untuk merespons teror tersebut yakni memastikan kita semua bersatu dalam solidaritas. Jangan biarkan teroris justru memecah belah kita,” kata Khan seperti dikutip harian The Guardian.

Sementara, seorang pelajar Muslim di Inggris mengaku lega, karena pasca serangan teror itu, dia menerima banyak dukungan dari berbagai pihak.

“Orang-orang mendatangi kami dan mengatakan bahwa mereka mendukung kami dan tidak perlu ada yang ditakutkan,” ujar Naveed Mirza. – dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!