Indonesia dorong konflik Suriah diselesaikan dengan jalur damai

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia dorong konflik Suriah diselesaikan dengan jalur damai
Walau diprotes oleh Rusia, tetapi kebijakan militer Trump itu juga menuai dukungan dari beberapa negara sekutu.

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia mengaku prihatin dengan sikap militer sepihak yang ditempuh oleh Amerika Serikat untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Militer Negeri Paman Sam pada Jumat dini hari tadi meluncurkan 59 rudal Tomahawk ke arah pangkalan udara Suriah.

Berdasarkan laporan yang dikutip BBC enam tentara militer rezim pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad tewas akibat serangan tersebut. Serangan diperintahkan oleh Presiden Donald J. Trump yang menilai serangan gas kimia beracun terhadap warga di kota Khan Sheikhoum, Provinsi Idlib dilakukan oleh Assad. Keyakinan itu diperoleh Trump berdasarkan laporan intelijen.

Namun, bagi Indonesia perang bukanlah solusi dalam konflik di Suriah. Oleh sebab itu, pemerintah menyerukan agar konflik ini diselesaikan dengan jalan dialog.

“Serangan militer yang dilakukan secara sepihak tanpa adanya pengesahan dari Dewan Keamanan PBB tak sesuai dengan aturan hukum internasional yang tertulis di Piagam PBB,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir ketika memberikan keterangan pers di Kemlu pada Jumat, 7 April.

Bagi Indonesia, kata Arrmanatha, perdamaian dan situasi yang stabil di Suriah hanya bisa dicapai melalui dialog dan proses politik inklusif. Tetapi, itu butuh dukungan dari semua pihak untuk melakukan setidaknya empat hal yakni menahan diri dan menghentikan semua tindak kekerasan, menghormati dan melindungi Hak Asasi Manusia (HAM), menyelesaikan konflik melalui negosiasi dan diplomasi serta terus membuka akses kemanusiaan ke Suriah.

“Indonesia juga mendesak agar Dewan Keamanan PBB mengambil langkah cepat untuk mencari solusi dari krisis di Suriah,” tutur Arrmanatha.

Korban tewas akibat serangan gas kimia diprediksi sudah mencapai 86 orang. Sebanyak 11 orang di antaranya anak-anak.

Sikap sepihak Negeri Paman Sam dalam isu di Suriah sebenarnya sudah disampaikan oleh Duta Besar AS di PBB, Nikki R. Haley, ketika menghadiri sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Kamis kemarin.

“Saat PBB secara terus menerus gagal memenuhi tugasnya untuk bertindak bersama-sama, maka akan ada saatnya di mana kami dipaksa untuk mengambil tindakan sendiri,” ujar Haley.

Dan ancaman itu terbukti hari ini. Walaupun kebijakan Trump tersebut dikritik oleh Rusia, namun tidak sedikit pemimpin dunia yang mendukungnya. Dimulai dari Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Kanselir Jerman, Angela Merkel, Raja Saudi hingga ke Presiden Uni Eropa.

Bahkan, pujian juga datang dari para pengungsi Suriah yang sebelumnya mengecam kebijakan pembatasan pengungsi dan warga Muslim ke Tanah Negeri Paman Sam. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!